Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Hubungan Beban Kerja dengan Kondisi Psikologis Perawat Relawan Covid-19 Firda Apriyanti; Yati Afiyanti; Syamsul Firdaus
Syntax Idea Vol 4 No 1 (2022): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v4i1.1734

Abstract

Perawat relawan merupakan garda terdepan dalam melakukan perawatan COVID-19. Mereka memiliki risiko lebih besar terpapar karena sering berinteraksi dengan pasien yang dicurigai atau positif COVID-19. Kondisi psikologis adalah kondisi mental yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari seorang individu perawat relawan COVID-19. Jika kondisi psikologis seseorang terganggu maka akan berpengaruh pada kehidupannya, tidak hanya dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, namun juga dapat menurunkan produktivitas kerja perawat tersebut. Kondisi psikologis perawat relawan erat kaitannya dengan beban kerja perawat relawan itu sendiri karena beban kerja yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang sehingga menimbulkan stres, kecemasan hingga dapat mengakibatkan depresi dan dapat memengaruhi perannya sebagai perawat relawan COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan beban kerja dengan kondisi psikologis perawat relawan COVID-19. Metode pada penelitian ini menggunakan desain analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 200 orang perawat relawan COVID-19 berdasarkan teknik sampling yang mengacu pada teori Maxwell (1999). Tempat penelitian ini dilakukan di seluruh Indonesia. Analisis data menggunakan uji Chi-square, instrumen yang digunakan adalah kuesioner dalam bentuk Google Form. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja terhadap kondisi psikologis depresi, cemas dan stres perawat relawan COVID-19
Hubungan Aspek Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruangan Dengan Motivasi Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin M Fahrin Azhari; Firda Apriyanti; Lisda Yanti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.662

Abstract

Latarbelakang: Kepemimpinan transformasional merupakan model kepemimpinan bagi seorang pemimpin yang cenderung memberikan motivasi kepada bawahan untuk bekerja lebih baik serta menitikberatkan pada perilaku untuk membantu tranformasi antara individu dengan organisasi.Tujuan:  untuk mengetahui hubungan aspek kepemimpinan transformasional kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.Metode: pada penelitian ini menggunakan desain analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu 128 orang perawat pelaksana. Teknik sampling yang digunakan adalah Proportional Random Sampling. Tempat penelitian di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner.Hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara aspek kepemimpinan transformasional kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana yang ditunjukkan dengan nilai (p=0,0000,05) dan koefisien korelasi sebesar 0,507.Simpulan: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara aspek kepemimpinan transformasional kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Kata kunci :  Kepemimpinan Transformasional, Kepala Ruangan, Motivasi Kerja, Perawat Pelaksana  The Relationship between Aspects of Transformational Leadership of the Head of the Room with Work Motivation of Implementing Nurses in the Inpatient RoomDr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Hospital Background: Transformational leadership is a leadership model for a leader who tends to motivate subordinates to work better and focuses on behavior to assist the transformation between individuals and the organization.Objective: To determine the relationship between the transformational leadership aspect of the head of the room and the work motivation of the implementing nurses in the inpatient room of RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.Methods: This study uses a quantitative analytic design with a cross-sectional approach. The number of samples in the study was 128 implementing nurses. The sampling technique used is Proportional Random Sampling. The place of research is in the inpatient room of RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Data analysis used the Spearman Rank test and the instrument used was a questionnaire.Results: This study shows that there is a positive and significant relationship between aspects of the transformational leadership of the head of the room and the work motivation of the implementing nurses as indicated by the value (p = 0.000 0.05) and the correlation coefficient of 0.507.Conclusion: There is a positive and significant relationship between aspects of the transformational leadership of the head of the room with the work motivation of implementing nurses in the inpatient room of RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Keywords: Transformational Leadership, Head of Room, Work Motivation, Implementing Nurse
Hubungan Aspek Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruangan Dengan Motivasi Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin M.Fahrin Azhari; Firda Apriyanti; Lisda Yanti
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.662

Abstract

Latarbelakang: Kepemimpinan transformasional merupakan model kepemimpinan bagi seorang pemimpin yang cenderung memberikan motivasi kepada bawahan untuk bekerja lebih baik serta menitikberatkan pada perilaku untuk membantu tranformasi antara individu dengan organisasi.Tujuan:  untuk mengetahui hubungan aspek kepemimpinan transformasional kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.Metode: pada penelitian ini menggunakan desain analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu 128 orang perawat pelaksana. Teknik sampling yang digunakan adalah Proportional Random Sampling. Tempat penelitian di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank dan instrumen yang digunakan adalah kuesioner.Hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara aspek kepemimpinan transformasional kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana yang ditunjukkan dengan nilai (p=0,0000,05) dan koefisien korelasi sebesar 0,507.Simpulan: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara aspek kepemimpinan transformasional kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Kata kunci:  Kepemimpinan Transformasional, Kepala Ruangan, Motivasi Kerja, Perawat Pelaksana The Relationship Between the Transformational Leadership Aspect Of The Head Of The Room And The Work Motivation Of The Executive Nurse In The Inpatient Room At RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh BanjarmasinBackground: Transformational leadership is a leadership model for a leader who tends to motivate subordinates to work better and focuses on behavior to help transform individuals and organizations.Purpose: to determine the relationship between the transformational leadership aspects of the head of the room and the work motivation of the implementing nurses in the inpatient room of RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.Method: this study uses a quantitative analytic design with a cross-sectional approach. The number of samples in the study was 128 executive nurses. The sampling technique used is Proportional Random Sampling. The place of research is in the inpatient room of RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Data analysis used the Spearman Rank test and the instrument used was a questionnaire.Results: This study shows that there is a positive and significant relationship between the transformational leadership aspects of the head of the room and the work motivation of the practicing nurses as indicated by the value (p = 0.000 0.05) and a correlation coefficient of 0.507.Conclusion: There is a positive and significant relationship between the transformational leadership aspects of the head of the room and the work motivation of the implementing nurses in the inpatient room of RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Keywords: Transformational Leadership, Head of Room, Work Motivation, Executive Nurse
SOSIALISASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK PADA PETUGAS REKAM MEDIS PUSKESMAS DI KABUPATEN TAPIN Wati, Ni Wayan Kurnia Widya; Apriyanti, Firda
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 11, No 01 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v11i01.7881

Abstract

Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan salah satu bentuk penerapan TIK dalam sistem pelayanan kesehatan melalui komputerisasi data pasien. Pengembangan RME perlu dilakukan penilaian kesiapan penerapan RME dari aspek sumber daya manusia, kepemimpinan tata kelola, budaya organisasi dan infrastruktur. Tujuan pengabmas ini adalah untuk mengetahui pengetahuan petugas rekam medis puskesmas tentang rekam medis elektronik di Kabupaten Tapin. Kegiatan yang dilakukan adalah berupa edukasi mengenai RME dengan metode sosialisasi yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan petugas rekam medis puskesmas. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan pertanyaan kepada petugas rekam medis puskesmas sebelum pelaksanaan sosialisasi (pre test) dan kembali memberikan pertanyaan lagi setelah pelaksanaan sosialisasi (post test). Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat perubahan pengetahuan petugas rekam medis puskesmas jika dibandingkan antara sebelum sosialisasi dengan sesudah sosialisasi dari hasil pre test dan post test. Persentase pengetahuan pada kategori baik sebelum diberikan sosialisasi sebanyak 39,3% meningkat menjadi 100% sesudah dilakukan sosialisasi.
Edukasi Tentang Manfaat Organisasi dalam Character Building Mahasiswa Baru Stikes Husada Borneo Apriyanti, Firda; Hermawan, Dedy; Salsabella, Reny Selvia
Jurnal Medika: Medika Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/7fp1zb21

Abstract

Di era globalisasi saat ini, generasi modern dalam hal ini mahasiswa menghadapi banyak tantangan baik dalam pendidikan, kehidupan sosial bahkan pekerjaan. Misalnya saja mereka masih egois, sangat individualistis, dan mudah bosan. Karakter generasi ini lebih dominan dan lebih cenderung menggunakan teknologi komunikasi instan. Dengan tantangan tersebut banyak mahasiswa yang memiliki pengetahuan kurang dan minat yang rendah terhadap kegiatan bersosialisasi dengan sesama contohnya berorganisasi. Peningkatan keterampilan mahasiswa dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan dan pengembangan karakter seperti organisasi kemahasiswaan. Untuk mengembangkan karakter mahasiswa diberikan dorongan untuk mengikuti organisasikemahasiswaan baik internal STIKes Husada Borneo maupun eksternal. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi seluruh anggota organisasi dan organisasi yang ada di dalamnya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan terkait manfaat dan minat mahasiswa baru dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan dengan memberikan edukasi tentang manfaat organisasi dalam character building bagi mahasiswa baru STIKes Husada Borneo. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 5 September 2023 saat kegiatan PKKMB. Hasil yang didapatkan adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang manfaat organisasi dan minat mengikuti organisasi kemahasiswaan STIKes Husada Borneo dilihat dari pencapaian kegiatan pre test-post test. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan mahasiswa baru STIKes Husada Borneo dari semua program studi memiliki pengetahuan dan minat yang tinggi mengikuti organisasi kemahasiswaan baik itu UKM, HIMA, BEM, bahkan organisasi eksternal guna meningkatkan pengembangan karakter (Character Building) mahasiswa.
Pengenalan Profesi Rekam Medis Sebagai Penyedia Informasi Kesehatan Pada SMA Negeri 1 Kusan Hilir Hermawan, Dedy; Apriyanti, Firda; Mongkau, Cherrien Derlica Sefhie
Jurnal Medika: Medika Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/q94qkb42

Abstract

Rekam medis merupakan dokumen yang berisi informasi tentang identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis, dan layanan lainnya yang diterima pasien. Dalam pelayanan kesehatan, rekam medis memainkan peran penting, mencakup perencanaan, komunikasi antar profesional kesehatan, penyusunan anggaran, statistik, pendidikan, dan aspek hukum. Rekam medis yang lengkap sangat membantu dalam memahami riwayat penyakit pasien, tindakan pemeriksaan yang telah dilakukan, serta merencanakan langkah medis selanjutnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan siswa pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam memahami fungsi rekam medis serta hak dan kewajiban mereka dalam pelayanan kesehatan. Metode yang digunakan adalah penyuluhan kesehatan untuk siswa di SMA N 1 Kusan Hilir. Hasil dari penyuluhan ini menunjukkan peningkatan pemahaman siswa tentang peran rekam medis sebagai sumber informasi kesehatan. Siswa yang sebelumnya kurang familiar dengan konsep rekam medis kini memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai definisi dan fungsinya dalam penyediaan informasi kesehatan.
Implementasi Media Komunikasi Bagi Mahasiswa Perekam Medis Sebagai Penyedia Informasi Kesehatan Hermawan, Dedy; Apriyanti, Firda; Hatna, Hatna
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 14 No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33657/jurkessia.v14i03.994

Abstract

This research examines the utilization of communication platforms by medical record students to disseminate health information effectively. In today's information-driven era, especially within healthcare, the role of efficient communication tools is paramount. The study investigates how various media, including social media, electronic health records, and traditional channels, enhance the ability of medical record students to distribute accurate health information. Qualitative methods are employed to analyze the effectiveness of these communication channels in educating the public about health issues. The findings suggest that utilizing these platforms not only enhances students' proficiency in managing health information but also contributes to improving public health literacy. The study underscores the significance of integrating modern communication technologies into health education curricula. This integration is crucial for equipping future healthcare professionals with the skills needed to serve as trustworthy sources of health information.
Tinjauan Ketepatan Pengkodean Penyakit pada Rekam Medis Pasien di Rumah Sakit Tk. III Dr. R. Soeharsono Banjarmasin Apriyanti, Firda; Hermawan, Dedy; Annisa, Annisa
Jurnal Kesehatan Indonesia Vol 14 No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : HB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33657/jurkessia.v14i03.996

Abstract

Medical recorders in assigning disease codes appropriately according to the classification applied in Indonesia use the International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems 10 (ICD-10) guidelines on diseases and medical actions in health services and management so that there are no errors in determining disease diagnoses and actions to be taken to patients. Determination of the diagnosis of the disease and the actions that will be taken to the patient. Based on preliminary studies conducted at the Tk. III Dr. R. Soeharsono Banjarmasin Hospital in January 2023, it was found that there were still incompletely written disease diagnoses and incorrect disease diagnosis codes with ICD-10. The purpose of this study was to determine the completeness of the writing of disease diagnoses and the accuracy of disease coding in patient medical records. This type of research is descriptive quantitative. The research design used a cross sectional approach. Sampling was carried out using purposive sampling method based on the number of patient medical records on January 2 - January 28, 2023 and obtained 96 patient medical records. Data collection methods using observation and questionnaires. The conclusion is that in 96 patient medical record files at the Tk. III Dr. R. Soeharsono Banjarmasin Hospital there are 12 incomplete diagnoses filled in and there are 3 incorrect disease diagnosis codes, the cause is because the diagnosis coder has never attended training related to coding competence.
Edukasi Peran Satgas PPKS Guna Menghindari Terjadinya Masalah Kesehatan Berupa Cemas dan Depresi pada Mahasiswa Baru STIKes Husada Borneo Apriyanti, Firda; Hermawan, Dedy; Mountain, Atifa Dwi Rakhya; Hatna, Hatna; Hantingan, Joneri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 5 (2025): Juli
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i5.2650

Abstract

Pelecehan seksual bisa dimulai dari ungkapan verbal yang tidak senonoh, perilaku tidak senonoh (mencolek, meraba, mengelus, memeluk), mempertunjukkan gambar porno/jorok, serangan dan paksaan yang tidak senonoh seperti memaksa mencium atau memeluk. Pelecehan seksual memiliki banyak efek buruk bagi psikologis korban yang dapat menyebabkan rasa takut, malu, marah, kacau, kebingungan, ketidakmampuan untuk bertindak, cemas, gangguan tidur, sulit konsentrasi, hilangnya rasa percaya diri, perasaan terisolasi (sendiri), self harm dan dapat berakhir pada depresi. Edukasi peran Satgas PPKS dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual guna menghindari terjadinya cemas dan depresi pada mahasiswa baru STIKes Husada Borneo ini tidak hanya akan meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang peran Satgas PPKS di lingkungan kampus tetapi juga mengajak agar bisa bersama mencegah terjadinya kekerasan seksual yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan mental. Pelaksanaan edukasi dievaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden sebelum penyuluhan dimulai (pre-test) dan kemudian mengajukan pertanyaan kembali setelah penyuluhan selesai (post-test). Hasil dari kegiatan ini didapatkan bahwa mahasiswa baru STIKes Husada Borneo yang sebelumnya memiliki pengetahuan yang kurang akhirnya memiliki pengetahuan yang baik dilihat dari pencapaian kegiatan pre test-post test. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan mahasiswa baru STIKes Husada Borneo dapat mempraktekkan ilmu yang didapatkan saat penyuluhan.