Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SANTRI VISIT CHINA: RE-AFFIRMING INDONESIA-CHINA CULTURAL RELATIONS Dewi, Anitasa; Ansori, Feri; Hakim, Saiful
Bambuti Vol 5 No 2 (2023): Bambuti : Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53744/bambuti.v5i2.94

Abstract

Dalam lima tahun terakhir, kaum santri memecah kebuntuan, mengisi kehampaan, dan menghentak kesunyian hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok yang terlalu kering dan bernuansa politik ekonomi. Kaum santri menawarkan perspektif baru mengenai hubungan kedua negara dan menjadikan Kebudayaan Islam sebagai jembatan kultural. Mereka layaknya aktor baru, non-state dan aktor non-etnis Tionghoa. Sesungguhnya Diplomasi kebudayaan dapat dipraktikkan oleh sektor publik, sektor swasta, dan masyarakat sipil, selain untuk memperkuat hubungan antara dua negara, juga untuk meningkatkan kerja sama sosial-budaya ataupun memajukan kepentingan nasional. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif melibatkan tiga disiplin ilmu yakni budaya, sejarah, dan komunikasi. Narasumber dan obyek untuk penelitian ini adalah mahasiswa santri yang sedang studi di Tiongkok dan para santri alumni universitas-universitas Tiongkok yang kini berkarir di Jakarta, serta perkumpulan-perkumpulan mahasiswa Islam di Tiongkok. Hasil Penelitian membuktikan bahwa Diplomasi kebudayaan sangat penting dalam merekatkan hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok. Diplomasi kebudayan menjadi tindakan yang didasarkan pada memanfaatkan pertukaran ide, nilai, tradisi dan aspek budaya atau identitas lainnya. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa para santri ataupun mahasiswa Indonesia yang studi ke Tiongkok telah menjadi aktor atau pelaku aktif yang menjembatani hubungan kebudayaan Indonesia-Tiongkok, memberi wawasan dan perspektif baru mengenai Tiongkok.
Literasi Digital Aplikasi Canva Melalui Pembelajaran Bahasa Mandarin Terhadap Siswa Kelas 5 SD Al Fityan Tangerang Wahyuwardhani, Anniza Sekar; Lery, Naida Trixie; Lavenia, Lavenia; Ansori, Feri; Dewi, Anitasa
Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat (SENDAMAS) Vol 3, No 1 (2023): Desember 2023
Publisher : UniversitasAl Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/psn.v3i1.2478

Abstract

Di era digital, banyak sekolah yang memberikan tugas siswanya dalam bentuk digital seperti PowerPoint. Kegiatan-kegiatan kesiswaan juga seringkali menuntut siswa untuk membuat poster digital yang kemudian disebarluaskan. Penguasaan aplikasi Canva dapat membantu para siswa dalam kehidupan bersekolah dan di kemudian hari dapat bermanfaat bagi mereka. Yang menjadi permasalahan saat ini adalah kurangnya pemahaman para siswa akan penggunaan aplikasi sederhana untuk melaksanakan kegiatan. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap pembelajaran para siswa SD Al Fityan Tangerang yang masih belum memahami dan menguasai penggunaan aplikasi Canva dengan mengenalkan tools dan ikon pada aplikasi Canva serta mengajarkan bagaimana cara menggunakannya. Selain hal tersebut, para siswa juga diajarkan ucapan-ucapan sederhana dalam Bahasa Mandarin. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan literasi digital para siswa terkait penggunaan aplikasi Canva untuk keperluan tugas sekolah, serta memahami ucapan-ucapan sederhana dalam Bahasa Mandarin.Kata kunci: Canva, Literasi Digital, Bahasa Mandarin
Keterlibatan Santri dalam Persepsi Wacana Tiongkok Dewi, Anitasa; Ansori, Feri; Hakam, Saiful
Masyarakat Indonesia Vol 49, No 2 (2023): Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia
Publisher : Kedeputian Bidang Ilmu Sosial dan Kemanusiaan (IPSK-LIPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jmi.v49i2.1370

Abstract

Santris who have had the opportunity to go to China then face some contemplation, questions, and curiosity about what is really going on in the relationship between the two countries. Not all but some of them try to trace the substance and variations of Indonesians’ perceptions of China in the past. It’s like a philosophical romance where a child migrates to a foreign land but because of their migration, they become curious about their hometown. In scientific language, they try to slowly trace the existence of negative perceptions of China. They even unconsciously dismantle, although not frontally, the bad and negative image. Following Hong Liu’s (2015) opinion on the Chinese Metaphor, where China is used as a metaphor to express a sense of anxiety over domestic politics that is not going according to ideals, then, the santri are trying to dismantle the conflicting perceptions and narratives about China. For Indonesians, especially natives, Tiongkok as a nation-state is respected as a model country where leaders set an example so that the masses can work closely together. How the Chinese metaphor expresses the mood of the general public and anchors political and cultural thought in the early days of Indonesia as a country. Hong Liu even provides historical information that China for some Indonesian political elites was once used as an alternative form of modernity to the conception and practice of government politics that at that time still followed and emulated Western-derived systems and institutions. This study tries to apply a transnational approach to provide new insights into modern Asian History and regional transformation.