Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penyusunan Peta Hijau dalam Upaya Pengenalan Lingkungan Terhadap Anak Widyawati, Laili Fuji; Putra, Adi Jaya
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v2i1.1298

Abstract

AbstrakDinamika pembangunan yang pesat membutuhkan mekanisme perencanaan yang komprehensif. Salah satu unsur penting dalam suatu perencanaan adalah pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan, sehingga seorang perencana dituntut untuk mampu berkomunikasi dan berinte-raksi sosial dengan masyarakat termasuk anak-anak sebagai pelaku pembangunan masa depan. Dalam rangka implementasi bidang keilmuan dan bentuk pengabdian masyarakat, maka terinisiasi ide untuk lebih mengenalkan lingkungan kepada masyarakat melalui penyusunan peta hijau. Tujuan penyusunan Peta Hijau adalah sebagai upaya pengenalan lingkungan terhadap anak melalui pendekatan partisipatif dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA). Salah satu teknik digunakan adalah pemetaan lingkungan berbasis masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini terbagi menjadi dua kegiatan utama yaitu bersama anak-anak sekitar wilayah Tanjung Duren melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi dan memetakan lingkungan tempat tinggal dan menyusun peta lingkungan berbasis masyarakat dengan output peta kampung kita yang memuat hasil identifikasi rumah dan fasilitas di Kelurahan Tanjung Duren Selatan. Hasil akhir yang diharapkan dari adanya kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman anak terhadap kondisi lingkungan yang mereka huni. Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak, karena pengenalan lingkungan sedari dini dinilai penting sebagai upaya untuk meningkatkan kecintaan anak terhadap lingkungan sekitar sekaligus mendorong kepedulian terhadap lingkungan. Melalui langkah nyata oleh dosen dan mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, harapannya bukan hanya dapat meningkatkan empati sosial bagi mahasiswa namun juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Kata kunci: peta hijau, partisipatif, pengenalan lingkungan
OPTIMALISASI KETERJANGKAUAN LAYANAN BANK SAMPAH DI WILAYAH KELURAHAN KEBAGUSAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN Primasmada, Danny; Widyawati, Laili Fuji; Yohan, Mohamad; Aryaguna, Prama Ardha; Suryandari, Ratnawati
REKSABUMI Vol 3 No 1 (2024): Januari
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/Reksabumi.v3i1.5311.2024

Abstract

Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia yang tidak terlepas dari permasalahan persampahan. Persoalan persampahan di DKI Jakarta seperti tidak ada habisnya, hal ini terjadi karena adanya peningkatan jumlah penduduk dan jumlah kontribusi sampah serta jenisnya, salah satunya sampah kemasan yang sangat mendominasi dan juga sulit untuk terurai secara alami serta berujung pada semakin bertambahnya volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Berdasarkan informasi data yang telah diperoleh melalui Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan, di Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan terdapat 7 (tujuh) Kelurahan salah satunya Kelurahan Kebagusan dimana volume sampah yang terdapat di Kelurahan Kebagusan mengalami peningkatan setiap tahunnya dan mencapai kurang lebih 20 ton/hari. Tujuan penelitian ini yakni untuk menganalisis jangkauan optimal bank sampah di Kelurahan Kebagusan secara spasial, dengan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya Persebaran bank sampah, Jangkauan pelayanan, dan Optimasi pelayanan. Teknik analisis yang digunakan yaitu Buffering dan perhitungan daya jangkau pelayanan (Isoline). Hasil daya jangkauan pelayanan bank sampah terluas yaitu Bank Sampah Flamboyan yang berlokasi di RW 02, sementara daya jangkauan pelayanan terkecil yakni Bank Sampah Durian di RT 003/08. Kemudian dilakukan penentuan rata-rata jangkauan maksimum pelayanan. Hasil perhitungan yang diperoleh jumlah rata-rata jangkau pelayanan maksimum yakni sejauh 569 meter yang dijadikan standar jangkauan optimal pelayanan bank sampah di wilayah Kelurahan Kebagusan. Selain itu, hasil daya jangkau pelayanan yang diperoleh telah ditemukan 3 klasifikasi pelayanan bank sampah di wilayah kelurahan kebagusan.
Perkembangan Penelitian Indikator Kota Berkelanjutan Menggunakan Bibliometric Analysis dan Systematic Literature Review Widyawati, Laili Fuji; Istiqomah, Asti; Yolamalinda, Yolamalinda
REKSABUMI Vol 2 No 2 (2023): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/Reksabumi.v2i2.5313.2023

Abstract

The three pillars of sustainability namely economic, ecological, and social have been fundamental in development including sustainable urban development. A sustainable city is one that’s environmentally safe, socially inclusive, and economically viable, to allow all of its citizens, now or in the future, to meet their personal needs and improve their quality of life at no cost to others’ natures or human lives. Effective evaluation of urban sustainability is essential for sustainable development. In evaluating, it is necessary to measure sustainability indicators. Therefore, the goal of this study is to determine development and productivity of sustainable city research publications using bibliometric analysis and to identify indicators for evaluating the sustainability of a city using Systematic Literature Review (SLR). Data were obtained through search methods from the leading Scopus journal database and manual search. The material obtained is then filtered in three stages namely identifications, screening, and eligibility level. Based on the bibliometric analysis, it was identified that the word cloud of popular research keywords is sustainability and sustainable development while research with indicator keywords is still limited. As a result SLR, had a total of 36 materials and documents that were found and summarized for highlighting. The results showed that there were 225 indicators in a sustainable city, consisting of socio-cultural (65 indicators), environmental (75 indicators), economy (51 indicators), ICT/transverse (12 indicators), and urban (22 indicators) dimensions.
Persepsi Masyarakat terhadap Faktor-Faktor Penyebab Banjir di Perumahan Total Persada Raya Kota Tangerang Yutantri, Visca; Suryandari, Ratnawati Yuni; Putri, Mega Novetrishka; Widyawati, Laili Fuji
Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan) Vol. 7 No. 2 (2023): Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangu
Publisher : P4W IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jp2wd.2023.7.2.199-214

Abstract

Flood disaster is a disaster that often occurs in Indonesia, especially during the rainy season. One of the areas in Indonesia that experiences flooding every year is Tangerang City. The Total Persada Raya housing estate, located in Gembor Village, is one of the points most frequently flooded. The negative impact of this flood was not only experienced by the housing community, but also felt by people outside the housing area because the floods that occurred overflowed to Jalan Total Persada Raya where the road is the connecting access between Tangerang City and Tangerang Regency. Disaster management such as raising river embankments has been carried out, but reality floods still occur. Therefore, this study aims to determine the characteristics of flooding, the factors, and the dominant factors causing flooding in Total Persada Raya Housing based on public perception. The analytical method used in this research is descriptive quantitative method and multiple linear regression analysis to connect the factors that influence each other and determine the dominant factor. The results showed that the flood disaster in Total Persada Raya Housing was a regular flood, with the influencing factors, namely natural factors such as rainfall (with a regression coefficient value of 0.941), and physiography (0.017), as well as non-natural factors such as land use (0.282), infrastructure conditions (0.916) and human activities (1.072); with human activities as the dominant factor that causes a flood. The implication of this research is that if humans maintain and protect nature, then nature will take care of humans.
Implementation Of Good Forest Governance In Forest Management In Indonesia Yolamalinda, Yolamalinda; Widyawati, Laili Fuji; Istiqomah, Asti
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia (JIM-ID) Vol. 2 No. 02 (2023): Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia (JIM-ID), July
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58471/esaprom.v2i02.2248

Abstract

Land cover in Indonesia's forest areas is dynamic and can change rapidly with factors including the conversion of forest areas for use in other sectors; unsustainable forest management; illegal logging; unsustainable mining activities; disturbance; and forest fires, ineffectiveness and failure to optimize reforestation and land rehabilitation have also contributed to an increase in the area of ​​highly degraded land. Therefore, it is necessary to make significant improvements to the system and structure of forest governance to ensure that forest management is more sustainable and equitable, and not prone to corrupt practices. The aims of this paper are (a) to review the 2014 Forest Governance Index; (b) Analyzing the latest developments in Indonesia's Forest Performance; and (c) Analyze Indonesia's current e-government index and forest governance strategy. The results show that the transparency aspect is the weakest aspect in Indonesian forest governance in 2014 which indicates the need for systemic improvements to control the rate of deforestation and forest degradation related to corrupt practices. Currently, the government continues to make improvements and innovations in implementing good governance in the forestry sector. Forest management policies continue to meet new paradigms and national, regional and global strategic challenges such as meeting the demands of the SDG's and other international agreements. For Indonesia's e-government Development Index continues to experience improvement. For online service indexes, technology and service provision are the most important components to be improved. Meanwhile, for the telecommunication infrastructure index, the component of fixed broadband subscriptions is still weak. Steps to eradicate corruption through improving e-government can increase the effectiveness of regional development governance and performance.