Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KLUSTERISASI KELOMPOK TANI DI SULAWESI SELATAN Mujahida, Mujahida; Sapar, Sapar; Lamane, Siti Aisa
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 49, No 3 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v49i3.14752

Abstract

ABSTRACTGrouptani is a horizontal farmers' union that can consist of several units in a village based on commodity, farm area, and gender. The existence of grouptani has many functions, one of which is as a condition of access to funding programmes from the Government. The aim of this study is to cluster the species based on their class in the South Sulawesi region. The research method used is clusterization using the K-Mens method. The data used is accessed from the website of the agricultural survey center. The results of the cluster analysis show that there are five clusters of farm groups based on their classes. Cluster 1 consists of 5 districts/cities: Makassar City, Parepare, Palopo, Barru, and Soppeng. Cluster 2 is composed of 7 Districts namely Jeneponto, Wajo, Luwu, Bulukumba, Gowa, Northern Luvu, and East Luwou. Claster 3 consists from 7 Districs namely Bantaeng, Selayar, Pangkep, Takalar, Sinjai, Maros, and Enrekang. It is expected that this research will be a benchmark in evaluating the performance of agricultural pipes in the construction of farm groups. Keywords:  Ability Classes, Clustering, Farmer Groups ABSTRAKKelompoktani merupakan persekutuan petani secara horizontal yang dapat terdiri dari beberapa unit dalam suatu desa berdasarkan komoditas, luas tanam pertanian, dan gender. Keberadaan kelompoktani memiliki banyak fungsi yang salah satunya adalah sebagai persyaratan mengakses program pendanaan dari Pemerintah. Sehingga penentuan kelas kelompoktani yang dilakukan oleh penyuluh tiap tahun akan sangat dibutuhkan oleh para petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengklusterisasi kelompoktani berdasarkan kelasnya di wilayah Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah klusterisasi menggunakan metode K-Mens. Data yang digunakan diakses dari website pusat penyuluhan pertanian. Hasil analisis kluster menunjukkan bahwa terdapat 5 kluster kelompok tani berdasarkan kelasnya. Kluster 1 terdiri dari 5 kabupaten/kota yakni Kota Makassar, Parepare, Palopo, Barru, dan Soppeng. Kluster 2 terdiri dari 7 kabupaten yakni Kabupaten Jeneponto, Wajo, Luwu, Bulukumba, Gowa, Luwu Utara, dan Luwu Timur. Kluster 3 terdiri dari 7 kabupaten yakni Kabupaten Bantaeng, Selayar, Pangkep, Takalar, Sinjai, Maros, dan Enrekang. Kluster 4 terdiri dari 1 kabupaten yakni Kabupaten Bone. Serta Kluster 5 terdiri dari 4 kabupaten yakni Kabupaten Toraja Utara, Toraja, Pinrang, dan Sidrap. diharapkan penelitian ini menjadi acuan dalam mengevaluasi kinerja penyuluh pertanian dalam pembinaan kelompok tani. Kata Kunci : Klusterisasi, Kelompok Tani, Kelas Kemampuan
Kontak Bahasa dan Perubahan Dialektika: Tinjauan Sosiolinguistik di Wilayah Perbatasan Kabupaten Pinrang dan Kota Parepare Kahar, Siti Hardianti; Mujahida, Mujahida; Arief Fiddienika
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i3.3759

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi fenomena kontak bahasa dan perubahan dialektal di wilayah perbatasan antara Kabupaten Pinrang dan Kota Parepare, dengan pendekatan sosiolinguistik. Melalui metode penelitian kualitatif, kami menganalisis jenis kontak bahasa yang terjadi, faktor-faktor yang memengaruhinya, dan dampaknya terhadap perubahan dialektal. Berdasarkan tinjauan pustaka tentang konsep kontak bahasa dan teori perubahan dialektal, serta data primer yang kami kumpulkan, kami mengidentifikasi profil komunitas bahasa, kondisi geografis, sosial, dan kultural wilayah perbatasan. Analisis kami menunjukkan adanya perubahan dialektal yang signifikan, terutama dalam penggunaan kosakata dan sintaksis, yang dapat ditelusuri kembali ke kontak intensif antara berbagai kelompok bahasa di wilayah ini. Implikasi sosiolinguistik dari temuan kami menyoroti perlunya perhatian dalam pemeliharaan dan pengembangan bahasa. Studi ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kompleksitas dinamika bahasa di wilayah perbatasan dan memberikan sumbangan penting bagi literatur sosiolinguistik regional.