Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUAL BERBASIS SMARTPHONE ANDROID Fatahu, Fatahu; Walukou, Maryce Agusthinus; Mulyana, Wa Ode; Mandasari, Ekacahyana
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 6, No 3 (2021): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpkim uho.v6i3.22960

Abstract

Pembelajaran kimia memiliki kegiatan pembelajaran teori dan praktikum. Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Kendari bahwa siswa kurang memiliki kesiapan sebelum memasuki laboratorium dan keterbatasan alat dan bahan praktikum. Tujuan penelitian ini adalah sebagai alternatif solusi pada keterbatasan sumber daya pembelajaran di sekolah/madrasah yaitu kemudahan melakukan praktikum tanpa terikat waktu maupun kelas konvensional di laboratorium yang juga terbatas alat dan bahan praktikum. Penelitian ini dilaksanakan di Madarasah Aliyah Negeri 1 Kendari. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R & D): (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain produk; (5) revisi desain produk; (6) uji coba produk terbatas. Aplikasi virtual lab diuji cobakan kepada 20 siswa kelas XI jurusan IPA untuk dilihat aktivitas dan respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan 85% siswa “sangat mendukung” dan 15% “mendukung” terhadap media pembelajaran berupa aplikasi virtual lab.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUAL BERBASIS SMARTPHONE ANDROID Fatahu, Fatahu; Walukou, Maryce Agusthinus; Mulyana, Wa Ode; Mandasari, Eka Cahyani
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 6, No 3 (2021): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpkim.v6i3.24026

Abstract

Pembelajaran kimia memiliki kegiatan pembelajaran teori dan praktikum. Hasil wawancara dengan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Kendari bahwa siswa kurang memiliki kesiapan sebelum memasuki laboratorium dan keterbatasan alat dan bahan praktikum. Tujuan penelitian ini adalah sebagai alternatif solusi pada keterbatasan sumber daya pembelajaran di sekolah/madrasah yaitu kemudahan melakukan praktikum tanpa terikat waktu maupun kelas konvensional di laboratorium yang juga terbatas alat dan bahan praktikum. Penelitian ini dilaksanakan di Madarasah Aliyah Negeri 1 Kendari. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R & D): (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain produk; (5) revisi desain produk; (6) uji coba produk terbatas. Aplikasi virtual lab diuji cobakan kepada 20 siswa kelas XI jurusan IPA untuk dilihat aktivitas dan respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan 85% siswa “sangat mendukung” dan 15% “mendukung” terhadap media pembelajaran berupa aplikasi virtual lab.
Potensi Metabolit Sekunder, Antosianin Total dan Antioksidan Beras Wakawondu (Oriza nivara L.) Endemik Buton Utara Nasrudin, Nasrudin; Ruslin, Ruslin; Jabbar, Asriullah; Nurlansi, Nurlansi; Mulyana, Wa Ode; Wandira, Ayu
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology 2024: Suppl. 6, No. 2 (Universitas Halu Uleo Conference)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v6i2.53352

Abstract

Wakawondu merupakan beras yang berwarna merah endemik Buton Utara mempunyai tekstur, rasa dan aroma yang khas menjadi pembeda dengan beras yang berwarna merah lainya, sehingga menarik dikembangkan potensinya untuk diversifikasi pangan berkhasiat kesehatan. Karena itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui potensi metabolit sekunder dan antosianin total serta aktivitas antioksidan beras wakawondu yang diperoleh di pasaran. Serbuk wakawondu dimaserasi dengan etanol 96% yang diasamkan dengan HCl 1%. Kandungan metabolit sekunder ditentukan dengan metode fitokimia, kadar antosianin total dengan metode pH differensial dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol wakawondu yang diperoleh di pasaran mengandung senyawa golongan alkaloid, triterpenoid, flavonoid dan polifenol dengan kadar antosianin total 3,156 mg/100 g lebih tinggi diatas rata-rata beras berwarna merah lainya dan nilai IC50 antioksidan 241,55±0,2147 µg/mL, sedangkan vitamin C 11,923±0,2197 µg/mL sebagai antioksidan standar. Disimpulkan bahwa potensi antosianin ekstrak etanol wakawondu diatas rata-rata beras berwarna merah lainya, terkonfirmasi dengan hasil skrining fitokimia yang positif mengandung flavonoid dan polifenol.
The Analysis of the Ability NaOH Activated Rice Husk Ash Silica to Reduce Cl Ion Levels Febryzha, Nurul Widya; Harimu, La; Mulyana, Wa Ode; Mandasari, Ekacahyana
Indonesian Journal of Chemical Research Vol 12 No 3 (2025): Edition for January 2025
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ijcr.2025.12-feb

Abstract

Research has been carried out to analyze the ability of NaOH-activated rice husk Ash Silica to reduce Cl Ion Levels. This study aimed to determine the optimum mass, optimum pH, optimum contact time and apply NaOH-activated rice husk ash silica to reduce Cl ion levels in seawater. The method used in this study was an experimental method with the parameters studied, namely optimum mass, optimum pH, optimum contact time, and the ability of NaOH-activated rice husk ash silica to reduce Cl ion levels in seawater. The results showed that the optimum adsorbed percentage of Cl ions occurred at an optimum mass of 0.025 gram, optimum pH of 7, and optimum contact time of 30 minutes with an adsorbed percentage of 45.7% and an adsorption capacity of 9.14 mg/g. The Cl ion content of seawater samples that can be reduced using NaOH-activated rice husk ash silica is 16.925 ppm with an adsorbed percentage of 33.85%, so it can be concluded that NaOH-activated rice husk ash silica can be used to reduce Cl ion levels.
Identifikasi Kandungan Gizi Uwi Asal Wakatobi La Harimu; Syahrir, Romeo; Haeruddin; Mulyana, Wa Ode; Mandasari, Eka Cahyana
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/

Abstract

One of the potential plants due to its good nutritional value in Wakatobi Regency is Dioscorea alata L, locally known as uwi ifi and opa. This plant has been cultivated for a long time, but recently it has started to be neglected due to the changing food consumption patterns of the community, which tend to shift towards rice-based foods. To preserve and optimally utilize this uwi, it is necessary to identify the diversity of uwi types and their nutritional content. Data on the characteristics of these uwi types are obtained through direct observation of their shape, skin surface, texture, and the color of the inner tuber, combined with standard literature. Direct observation is conducted in two ways: directly on the uwi plants in the field or on the land, and observation in the laboratory. Measurement of nutritional content or chemical compound content is conducted in the biology laboratory of FMIPA UHO. The results of the study showed that of the 20 types of uwi in Wakatobi Regency, namely 16 from uwi ifi and 4 from uwi opa that were identified to have various shapes, colors, and textures, both uwi ifi and opa, namely bulbs in round, cylindrical, javelinous, oval and irregular shapes. The shape of the surface of the tuber is wrinkled, rough, flat and porous. The skin color in the tuber and the color of the tuber flesh are white, milky white, purple, and beige. Of the 16 types of uwi ifi and 13 parameters that were measured best in ifi kadola with carbohydrate content (41.74%), glucose (0.38%), crude fiber (12.39%), protein (3.41%), fat (0.906%), water (58.81%), ash (4.52%), phosphate (774.36 mg/kg), calcium (538.09 mg/kg), vitamin C (5.22 mg/kg), vitamin A (0.22 μg/100 grams), vitamin B1 (0.153 mg/kg), and iron (5.949 mg/kg). Among the best types of opa is the larantuka type with a carbohydrate content of (36.0%), glucose (0.23%), crude fiber (9.94%), protein (2.90%), fat (0.713%), water (41.07%), ash (3.34%), phosphate (594.87 mg/kg), calcium (338.09 mg/kg), vitamin C (8.11 mg/kg), vitamin A (0.38 μg/100 grams), vitamin B1 (0.162 mg/kg), and iron (3.795 mg/kg). Thus, the two types of uwi found in Wakatobi Regency have great potential to be used as a source of local and national food as well as for nutritious lunch ingredients with an interesting touch of processing.
Studi Variasi Massa Adsorben Abu Sekam Padi Terhadap Kemampuan Mengadsorpsi Ion Logam Berat pada Tanah Nikel Kadar Rendah La Harimu; Haeruddin; Mulyana, Wa Ode; Mandasari, Eka Cahyana
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 6 No 2 (2024)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/

Abstract

Bahan tambang berupa tanah nikel kadar rendah belum termanfaatkan karena kadar nikelnya yang rendah sehingga perlu dimanfaatkan karena mengandung logam berat seperti Ni, Cu, Cr, Ag, Pb, Fe, dan yang lain dan jika dibuang ke lingkungan menyebabkan terganggunya ekosistem perairan. Di samping tanah nikel kadar rendah sebagai limbah juga terdapat abu sekam padi yang berpotensi sebagai adsorben yang juga belum termanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengadsorpsi ion logam berat Fe, Cr, Ni, dan Pb yang ada dalam tanah nikel kadar rendah yang diambil perusahaan tambang nikel dan tidak dimanfaatkan menggunakan limbah abu sekam padi. Metode pemisahan yang digunakan adalah metode adsorpsi dengan parameter variasi massa adsorben abu sekam padi yang terlebih dahulu dioptimasi dengan ion logam dalam keadaan murni dan kondisi optimum diaplikasikan pada pemisahan ion logam berat pada tanah nikel kadar rendah. Konsentrasi ion logam berat hasil adsorpsi diukur dengan Spektrofometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi massa adsorben optimum adalah 0,5 gram untuk ion logam Fe3+ pada konsentrasi 50 ppm, pH 5 dengan waktu adsorpsi 45 menit diperoleh efisiensi adsorpsi sebesar 95,24%, untuk logam murni dan untuk aplikasinya pada tanah nikel kadar rendah sebesar 41,55%. Untuk ion logam Cr3+, Ni2+, dan Pb2+ belum tercapai kondisi massa optimum sampai 0,75 gram dengan efisiensi atau persen adsorpsi masing-masing 81,26%, 73,54%, dan 61,14%, dan untuk aplikasi tanah nikel kadar adalah masing-masing 21,29%, 19,71%, dan 12,98%.. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa abu sekam padi dapat digunakan sebagai adsorben untuk mengadsorpsi ion logam berat Fe3+, Cr3+, Ni2+, dan Pb2+
Analisis Nilai Gizi Mi Berbahan Tepung Uwi Kano (Dioscorea alata L.) Tersubstitusi Rumput Laut (Eucheuma spinosum) Asal Wakatobi La Harimu; Haeruddin; Iru, Wa Ode Sarmine; Mulyana, Wa Ode; Mandasari, Eka Cahyana; Alkamalia, Wa Ode
Kainawa: Jurnal Pembangunan dan Budaya Vol 6 No 2 (2024)
Publisher : Balitbangda Kota Baubau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46891/

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Kandungan Gizi Mi dari Campuran Tepung Umbi Kano (Dioscorea alata L.) dan Tepung Rumput Laut (Eucheuma spinosum) Asal Wakatobi”. Penelitian ini bertujuan untuk membuat mi dari campuran tepung umbi kano dan tepung rumput laut dengan mengetahui komposisi perbandingan bahan baku mi terbaik dan untuk mengetahui kandungan gizi mi, baik protein, lemak, abu, air, dan serat kasar. Sampel dari penelitian ini adalah umbi kano (Dioscorea alaa L.) dan rumput laut (Eucheuma spinosum). Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis proksimat dan organoleptic. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan: (1) Mi dibuat dengan beberapa jenis perbandingan bahan baku umbi kano dan tepung rumput laut, yaitu 95:5, 90:10, 85:15, 80:20, dan 75:25. Mi yang dibuat dengan berbagai perbandingan kemudian dilakukan uji organoleptik dengan hasil analisis uji hedonik dari 20 panelis mi dengan kualitas terbaik adalah mi dengan perbandingan 95:5. (2) Hasil analisis kandungan gizi mi dari analisis organoleptic terbaik 95:5, pada mi kering mengandung kadar air dan abu berturut-turut 4,19% dan 1,52% dan pada mi basah memiliki kadar air, abu, serat kasar, lemak dan protein berturut-turut 35,44%, 8,48%, 11,58%, 6,81% dan 2,62%.
Application of Silica Adsorbent Rice Husk Ash-Activated Carbon in Refining Waste Cooking Oil Gala, Donna Sumarni; Rahmanpiu, Rahmanpiu; Mulyana, Wa Ode
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol 13, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v13i1.14802

Abstract

A study has been conducted on “Application of Silica Adsorbent Rice Husk Ash-Activated Carbon in Refining Waste Cooking Oil”. This study aims to describe the comparison of silica-activated carbon composite in refining waste cooking oil and describe the optimum time of silica-activated carbon composite in refining waste cooking oil. The sample in this study was waste cooking oil from fried geprek chicken which was fried 5 times. While the adsorbent used was silica composite from rice husk ash and activated carbon. The method used in this study was adsorption. The stages in this study consisted of four stages, namely silica extraction from rice husk ash, making silica-activated carbon adsorbent composite, silica-activated carbon composite ratio (30:70; 40:60; 50:50; 60:40; and 70:30), and time variations, namely (30, 45, 60, 90) minutes. Silica extraction from rice husk ash using NaOH 12% solution obtained a silica content of 88%. The results of the study of silica-activated carbon composites in the purification of used cooking oil showed that the optimum silica-activated carbon composite adsorbent at a ratio of 60:40 grams and an optimum contact time of 30 minutes obtained a water content of 0.13%, free fatty acids of 0.23% and a peroxide number of 10.92 meq O2/Kg. The results of organoleptic tests with color, odor, and turbidity parameters obtained bright yellow results, less fried chicken odor, and not cloudy.
Analysis of the Desorption Capacity of Pb2+ and Cu2+ Metals on Silica and Silica-Chitosan Adsorbents Puspitasari, Faizul; Harimu, La; Mulyana, Wa Ode
Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia Vol. 13 No. 4 (2025): August 2025
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/hjkk.v13i4.16781

Abstract

Studies have been conducted on the analysis of the desorption ability of Pb(II) and Cu(II) metals from silica and silica-chitosan adsorbents. This study aims to determine the desorption ability of Pb2+ and Cu2+ metals with variations in HCl concentrations using silica adsorbents and to determine the desorption ability of Pb2+ and Cu2+ metals with variations in HCl concentrations using silica-chitosan adsorbents. The parameters optimized in this study were concentration variations, namely 0.005 M, 0.01 M, and 0.02 M. The results of the study showed that silica adsorbents, Pb(II) metal desorption was best obtained at an HCl concentration of 0.02 M, which was 10.11%. Meanwhile, in silica adsorbents for Cu(II) metals, the best desorption was also obtained at an HCl concentration of 0.02 M, which is 0.0753%. In the silica-chitosan adsorbent, the best Pb(II) metal desorption was obtained at an HCl concentration of 0.01 M, which is 0.0298%, while the best desorption of Cu(II) metal was obtained at an HCl concentration of 0.01 M, which was 12.0684%