Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Simulasi Deteksi Keretakan Gedung menggunakan Quadcopter berbasis YOLOv8 dengan Preprocessing Laplacian Edge Detection Rahman, Edy; Setiawan, Eko
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 9 No 7 (2025): Juli 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deteksi keretakan gedung menjadi tantangan karena keterbatasan jangkauan manusia dan risiko keselamatan. Penelitian ini mengembangkan sistem deteksi keretakan gedung menggunakan quadcopter yang dilengkapi kamera dan model deteksi YOLOv8 di lingkungan simulasi 3D sebelum implementasi di dunia nyata. Pengembangan model deteksi YOLOv8 dilakukan dengan metode Laplacian edge detection sebagai tahap preprocessing untuk mempercepat pemrosesan data (waktu inferensi) tanpa mengorbankan presisi secara signifikan. Laplacian edge detection berperan untuk mempertegas tepi objek sebelum deteksi keretakan oleh YOLOv8. Tiga pengujian dilakukan, yaitu pengujian gerak quadcopter secara otomatis, pengujian model deteksi, dan pengujian sistem deteksi secara menyeluruh di lingkungan simulasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model quadcopter dapat mengelilingi gedung secara otomatis tanpa kendali manual sekaligus mendeteksi keretakan gedung secara real-time. Model YOLOv8 biasa (v8n) memiliki rata-rata waktu inferensi 19,72 ms dan presisi 46,15%. Sedangkan, model dengan Laplacian edge detection (v8nl) memiliki rata-rata waktu inferensi 19,14 ms dan presisi 35,20%. Pada pengujian simulasi sistem, model “v8nl” kembali menunjukkan keunggulan rata-rata waktu inferensi 250,26 ms dibandingkan model “v8n” sebesar 256,58 ms, dengan presisi 47,56% berbanding 50,19%. Berdasarkan selisih waktu inferensi 0,58–6,32 ms lebih sedikit dan penurunan presisi yang tidak signifikan (sekitar 2–11%), pendekatan ini dapat menjadi solusi efisien untuk sistem deteksi keretakan gedung menggunakan quadcopter.
Pengembangan Auto-AI Model Generatif Analisis Kompleksitas Waktu Algoritma Untuk Data Multi-Sensor IoT Pada Node-RED Menggunakan Extreme Learning Machine Cholissodin, Imam; Syauqy, Dahnial; Firmanda, Dwi Ady; Aji, Ibrahim; Rahman, Edy; Harahap, Syazwandy; Septino, Fernando
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 9 No 7: Spesial Issue Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa Informasi (SENTRIN) 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.2022976738

Abstract

Awal mulanya, algoritma hanya dipakai untuk solusi penyelesaian persamaan matematika sederhana, seperti aljabar, aritmatika, probabilitas, dan lainnya yang lebih banyak dikerjakan secara manual dan membutuhkan waktu dan upaya yang cukup tinggi seperti pada kasus penghitungan nilai kompleksitas waktu algoritma dengan model rumus T(n), baik untuk algoritma non-rekursif maupun rekursif. Namun dengan perkembangan teknologi komputer untuk AI, Machine Learning maupun Deep Learning, algoritma dengan basis AI tersebut, dalam penelitian ini dikembangkan untuk menemukan solusi general persamaan model T(n) secara otomatis dari desain algoritma sederhana atau kompleks. Langkah dalam penelitian digunakan pembuatan model generatif berbasis algoritma Extreme Learning Machine (ELM) berdasarkan pencatatan nilai waktu komputasi pada beberapa kali pengujian untuk mengotomasi penentuan model persamaan kompleksitas waktu algoritma secara general baik untuk pencarian best case, worst case maupun average case untuk non-rekursif, dan base case dan recurrent case untuk rekursif, maupun keduanya. Hasil komparasi nilai T(n) dari ELM, yang tercepat atau terkecil waktu komputasinya digunakan sebagai rekomendasi algoritma untuk pengolahan data multi-sensor pada Internet of Things (IoT) simulator maupun non-simulator menggunakan Node-RED dengan tambahan platform yaitu flespi dan Heroku, sebagai solusi general untuk semua jenis kasus dan analisis algoritmanya. Berdasarkan pengujian didapatkan selisih nilai antara data aktual dengan hasil prediksi dalam ukuran nilai rata-rata MAPE sebesar 11,90%, yang menunjukkan nilai kesalahan yang cukup kecil. AbstractInitially, algorithms were only used for solving simple mathematical equations such as algebra, arithmetic, probability, and others that were mostly carried out manually and required quite a lot of time and effort as in the case of calculating the value of the time complexity of the algorithm with the formula model of T(n), both for non-recursive and recursive algorithms. However, with the development of computer technology for AI, both Machine Learning and Deep Learning, the AI-based algorithms in this study were developed to identify general solutions to the T(n) model equation automatically from simple or complex algorithm designs. The steps in the study are utilized to create a generative model based on the Extreme Learning Machine (ELM) algorithm according to the recording of computational time values on several tests to automate the determination of time complexity equation model of the algorithm in general including the search of best cases, worst cases, and average cases for non-recursive, and base cases and recurrent cases for recursive, as well as algorithms that contain both. The results of the comparison of T(n) values from ELM revealed that the fastest or smallest computational time is used as the algorithm recommendations for multi-sensor data processing in the Internet of Things (IoT) simulators and non-simulators by utilizing Node-RED with additional platforms i.e., flespi and Heroku, as a general solution for the entire types of cases and analysis of their algorithms. Based on the tests that have been carried out, the difference in value between the actual data and the prediction results in the size of the MAPE average value of 11.90%, which shows a fairly small error value.