Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Secondary syphilis with stage III HIV in an adolescent deaf male with a history of sexual relationship with men: a case report Mudita, Tritya; Puspawati, Ni Made Dwi; Sattwika, I Gusti Ayu; Wirya, Andrew Yoshihiro
Bali Dermatology and Venereology Journal Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : DiscoverSys Inc

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15562/bdv.v4i1.51

Abstract

Introduction: Syphilis is an infection caused by Treponema pallidum of the spirochaete family.Case: A 19-year-old Balinese came with a complaint of red spots on the palms of the hands and feet one month ago. The patient has a hearing disability and is currently enrolled in a special-needs school in Denpasar. VDRL examination with reactive results with titer 1:256 and TPHA reactive with TPHA titer 1:5120. The patient received benzathine penicillin G 2.4 million units intramuscularly. Significant improvement was obtained, and the serological test was decreased.Discussion: Syphilis transmits through sexual contact, vertically from pregnant women to their fetuses, through needle sharing. People with hearing disabilities and adolescents are considered vulnerable as objects of harassment and sexual violence.Conclusion: People with disabilities and adolescents are vulnerable to sexually transmitted diseases. Information on reproductive health and sexually transmitted diseases need to be more readily available for people with disabilities. Secondary syphilis therapy with a single dose of benzathine penicillin is effective from clinical or serological observations.
Efikasi Suplementasi Vitamin D3 Terhadap Keparahan Dermatitis Atopik: Tinjauan Sistematis Wisan, Angel Benny; Arista, I Gede Peri; Wirya, Andrew Yoshihiro; Rachman, Maria Jessica
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2025): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v6i1.5713

Abstract

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis dengan prevalensi global yang terus meningkat. Vitamin D3 berperan penting dalam modulasi sistem imun dan fungsi barrier kulit sehingga dapat menjadi terapi tambahan untuk menurunkan keparahan gejala dermatitis atopik. Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis dengan menggunakan pedoman PRISMA. Artikel yang dianalisa mencakup penelitian observational dan Randomized Controlled Trial (RCT) yang mengevaluasi efek suplementasi vitamin D3 terhadap dermatitis atopik. Pencarian artikel dilakukan pada PubMed, Scopus, dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci "vitamin D3 supplementation" AND "atopic dermatitis". Seleksi artikel melibatkan penilaian relevansi, telaah teks lengkap dan konsensus antar peneliti. Sebanyak 16 artikel dianalisis, terdiri dari 10 studi observasional dan 6 RCT. Studi observasional menunjukkan adanya korelasi negatif antara kadar vitamin D serum dan tingkat keparahan dermatitis atopik. RCT melaporkan bahwa suplementasi vitamin D3 secara signifikan mengurangi gejala dermatitis atopik, memperbaiki fungsi barrier kulit, dan menurunkan inflamasi. Kombinasi vitamin D3 dengan probiotik dan Zinc menunjukkan efektivitas yang lebih baik dalam mencegah dermatitis atopik pada bayi. Vitamin D3 berpotensi menjadi terapi tambahan yang efektif untuk mengurangi keparahan gejala dermatitis atopik, terutama pada anak-anak. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi efektivitas jangka panjang dan menentukan dosis yang optimal pada berbagai populasi.