Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Syphilis in pregnancy at Public Health Centre III North Denpasar Novena, Odilia Dea; Giovani, Gusti Ayu Vina Mery
Bali Dermatology and Venereology Journal Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : DiscoverSys Inc

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15562/bdv.v4i2.54

Abstract

Introduction: Syphilis is a sexually transmitted infection (STI) caused by the bacterium Treponema pallidum. Syphilis in pregnancy is often asymptomatic, so early detection of syphilis is needed to prevent a poor pregnancy outcome and transmission of infection to the baby.Case: A 25-year-old woman, pregnant with her second child at 24 weeks of gestation, came without any health complaint for a routine prenatal check-up. On syphilis screening, reactive TPHA and RPR titer of 1:2 were found. The patient was diagnosed with syphilis infection in pregnancy. The patient has been treated with Benzathine Benzylpenicillin 2.4 million IU intramuscular injection once a week for 3 consecutive weeks.Conclusion: Syphilis is a sexually transmitted infection that infects pregnant women. Treponemal transmission in pregnant women was detected early in the ninth week of pregnancy. The diagnosis of syphilis was made by dark-field microscopy, treponemal antibody tests (TPHA, FTA-ABS), and non-treponemal antibody tests (VDRL, RPR). Penicillin is the gold standard therapy for syphilis in pregnant women.
Analisis Faktor Penyebab Burnout Pada Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Denpasar Novena, Odilia Dea; Andarusito, Nurcahyo; Marliana, Thika
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 4 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i4.7203

Abstract

Abstrak Burnout menjadi masalah yang nyata karena dampaknya langsung terhadap efektivitas pelayanan kesehatan. Ketika tenaga kesehatan mengalami burnout, mereka cenderung kehilangan fokus, menurunkan kualitas perawatan, dan meningkatkan risiko kesalahan medis. Dampak burnout dapat dilihat dari skala individu hingga sistem. Pada tingkat individu, burnout memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental tenaga kesehatan. Pada tingkat unit kerja, hal ini memengaruhi efektivitas tim dalam memberikan pelayanan. Pada tingkat institusi, burnout dapat merusak reputasi rumah sakit dan menurunkan kepuasan pasien. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional serta melibatkan 197 orang responden yang merupakan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Denpasar yang dipilih secara total sampling. Kuesioner digunakan sebagai instrumen utama penelitian dengan proses analisis data yaitu analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda, uji hipotesis, dan uji koefisien determinasi menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan analisis faktor yang menyebabkan burnout pada tenaga kesehatan tersebut dapat disimpulkan bahwa (1) Lama bekerja berpengaruh negatif terhadap burnout (2) Usia berpengaruh negatif terhadap burnout (3) Pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap burnout (4) Status pernikahan tidak berpengaruh signifikan terhadap burnout (5) Beban kerja berpengaruh positif terhadap burnout (6) Lingkungan kerja berpengaruh negatif terhadap burnout tenaga kesehatan (7) Konflik kerja berpengaruh positif terhadap burnout (8) Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi berpengaruh negatif terhadap burnout. Untuk mengurangi dampak burnout pada tenaga kesehatan tersebut terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen yaitu membangun lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan inovatif, mengoptimalkan pengembangan program kesejahteraan, menerapkan kebijakan kerja yang lebih fleksibel, dan memfasilitasi program pelatihan dan pengembangan secara professional. Kata Kunci: Burnout, Faktor Burnout, Tenaga Kesehatan