Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Diphtheria Outbreak in Serang City, Banten, Indonesia, 2024: Epidemiological Investigation and Response Nisa, Rini Fatihatun; Laila, Nenden Hikmah; Nurhayati Adnan
Jurnal teknologi Kesehatan Borneo Vol 5 No 2 (2024): Jurnal teknologi Kesehatan Borneo
Publisher : POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jtkb.v5i2.354

Abstract

Diphtheria is an infectious disease and often causes outbreak. Despite a significant global decrease in diphtheria cases due to effective vaccines, there's still a risk transmission for individuals who unvaccinated or incompletely vaccinated. A positive culture for Corynebacterium diphtheriae was reported in a diphtheria suspect in Serang City and an outbreak investigation was carried out. This study aimed to investigate the outbreak, identify risk factors, and recommend control measures. Data were collected through interviews and field observations to close contacts consist of household contacts, neighbors and school and we reviewed immunization coverage from the Public Health Center. Based on the investigation, it was shown that a 6 years-old male with signs and symptoms of Fever, Sore Throat, Swollen Neck, Pseudomembrane, difficulty swallowing, mouth ulcers, cough and vomiting, and positive results for toxigenic corynebacterium diphtheriae var intermedius. Risk factors for transmission are low immunization coverage, high population density, and mobilization. No additional cases were identified, but some close contacts were at risk of transmission due to unvaccinated. We recommend implementing Outbreak Response Immunization (ORI) as a critical measure to interrupt transmission.
Faktor Risiko Terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Kabupaten Tangerang Tahun 2016 Laila, Nenden Hikmah; Mahkota, Renti; Sariwati, Elvieda; Setiabudi, Dwi Agus
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol. 2, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hepatitis A adalah penyakit hati akibat virus hepatitis A yang dapat menyebabkan kesakitan ringan sampai berat. Di Indonesia Hepatitis A sering muncul dalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Tahun 2014 tercatat 3 Provinsi dan 4 Kabupaten terjadi KLB dengan jumlah penderita 282. Penyelidikan epidemiologi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran KLB dan mengidentifikasi faktor risiko KLB Hepatitis A di Kabupaten Tangerang tahun 2016. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kasus kontrol. Penyelidikan dilaksanakan pada bulan Maret 2016 di Kabupaten Tengerang. Besar sampel yaitu 44 kasus dan kontrol sebanyak 95. Data yang dikumpulkan dalam penyelidikan ini berupa data primer dan sekunder. Data primer meliputi identifikasi responden dan faktor risiko Hepatitis A. Penyelidikan dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner terstruktur serta observasi lingkungan. Data sekunder diambil berdasarkan laporan puskesmas, catatan dinas kesehatan Kabupaten Tangerang dan data demografi. Data dianalisis dengan Stata menggunakan uji bivariate: Chi Square (X2) dan multivariate; regresi logistik. KLB terjadi pada bulan Februari-Maret 2016 dengan kasus sebanyak 44, kasus terbanyak terjadi pada minggu ke-10 pada bulan Maret 2016. KLB hepatitis A berdasarkan kelompok umur 6 10 tahun sebesar 3 orang (6.82%) lebih sedikit dibanding umur 11-16 tahun yaitu 41 orang (93.18%), KLB hepatitis A berdasarkan jenis kelamin lebih banyak pada perempuan yaitu 24 orang (54.55%) dibanding laki laki yaitu 20 orang (45.45%) dengan OR 0.71 (CI95% 0.32-1.56). Faktor risiko diantaranya tidak cuci tangan pakai sabun sehabis BAB OR 7.90 (CI 95% 3.14 -19.88) dan jenis kantin yang digunakan (Warung 2) OR 2.92 (CI 95% 1.21 - 7.02). KLB hepatitis A terjadi karena berbagai faktor risiko diantaranya tidak cuci tangan pakai sabun sehabis bab dan jenis kantin yang digunakan (Warung 2). Selain itu PHBS penjamah makanan kurang baik dan sanitasi lingkungan juga buruk. Upaya pencegahan bisa dilakukan melalui perbaikan sanitasi sekolah dan penyuluhan tentang PHBS dan imunisasi hepatitis A.