Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN AGENS BIOKONTROL Bacillus polymyxa DAN Trichoderma harzianum UNTUK PENINGKATAN MUTU BENIH CABAI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT ANTRAKNOSA* Siregar, Amelia Nani; Ilyas, Satriyas; Fardiaz, Dedi; Murniati, Endang; Wiyono, Suryo
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 2 No 2 (2007)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.268 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v2i2.228

Abstract

Biological seed treatment using B. polymyxa BG25 and T. harzianum Th05 is one ofefforts to improve seed quality and health in order to carry the seed to many places withoutspreading seedborne diseases. This study aimed to improve physical and physiological seedquality and seed health of hot pepper (Capsicum annuum L.) seed as well as eliminateseedborne pathogen caused by antracnose disease (C. capsici). The result indicates that seedtreatment with film coating carrying B. polymyxa and T. harzianum can improve physical seedquality (seeds are more attractive color and shining), physiological quality (increase ofgermination capacity, vigor index, maximum growth potential, uniform growth and dry weightof normal germination) and can reduce of percentage of C. capsici in surface or inside hotpepper seed. This method can be used to protect hot pepper seed and prevent from spreadingseedborne disease.
HUBUNGAN ANTARA PERAN PENYULUH DAN ADOPSI TEKNOLOGI OLEH PETANI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN TASIKMALAYA Saridewi, Tri Ratna; Siregar, Amelia Nani
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 5 No 1 (2010)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.498 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v5i1.277

Abstract

Saat ini sentra pengembangan produksi padi di jalur pantai utara, namun ke depan ada pemikiran untuk mengembangkan peningkatan produksi padi di daerah selatan, diantaranya adalah di Kabupaten Tasikmalaya. Dalam pelaksanaan tugas, penyuluh pertanian di Tasikmalaya dihadapkan pada masalah kelembagaan, karena belum memiliki Badan Pelaksana Penyuluhan, dan masih bergabung dengan Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan. Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui hubungan antara peran penyuluh dengan peningkatan produksi padi, (2) Mengetahui hubungan antara adopsi teknologi oleh petani dengan peningkatan produksi padi, dan (3) Mengetahui peran penyuluh dan adopsi teknologi oleh petani dalam peningkatan produksi padi. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April sampai dengan September 2009 di Kabupaten Tasikmalaya. Populasi dari penelitian ini adalah petani padi yang telah berusaha tani minimal 2 tahun di Kabupaten Tasikmalaya. Sampel penelitian adalah petani padi sebanyak 30 orang yang dipilih berdasarkan snowball sampling. Variabel dan Indikator Penelitian adalah peran penyuluh (X1), adopsi teknologi oleh petani (X2) dan Peningkatan produksi (Y). Untuk analisis, dilakukan uji korelasi dan regresi terhadap variabel tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) Peran penyuluh di Kabupaten Tasikmalaya tidak berkontribusi dan tidak berpengaruh terhadap peningkatan produksi padi (2) Adopsi teknologi oleh petani di Kabupaten Tasikmalaya tidak berpengaruh terhadap peningkatan produksi padi, dan (3) Peran penyuluh dan adopsi teknologi di Kabupaten Tasikmalaya secara bersama-sama bersinergi meningkatkan produksi padi.