Most of the residents of Tambi Village, located in the Watukumpul sub-district, Pemalang Regency, Central Java Province, work as farmers in rice fields and gardens. For women, they have professions as fake hair craftsmen with palm fiber materials and palm sugar craftsmen to increase family income. Currently craftsmen are experiencing problems regarding how to market, how to innovate and produce good quality products so they can sell products optimally. Craftsmen do not know how to market the products they produce and also do not understand how to increase innovation so that the products produced can add value to the selling power and can be recognized by the wider community. Tambi Village. This counseling event was in the form of a discussion on the basics of entrepreneurship by providing knowledge about entrepreneurial orientation, namely innovation, being proactive and daring to take risks in running a business. In addition to counseling, they also listened to the actual problems that occurred from the villagers regarding the products they produced. With direct information from the residents of Tambi village, the team will then create a module on how to run a good business using palm sugar as a case study. Sebagian besar penduduk Tambi Village, yang terletak di sub-distrik Watukumpul, Pemalang Regency, Provinsi Jawa Tengah, bekerja sebagai petani di ladang beras dan kebun. Bagi wanita, mereka memiliki profesi sebagai tukang rambut palsu dengan bahan serat palm dan tukang gula palm untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Saat ini pengrajin mengalami masalah tentang bagaimana untuk memasarkan, bagaimana untuk berinovasi dan memproduksi produk berkualitas baik sehingga mereka dapat menjual produk secara optimal. Pengrajin tidak tahu bagaimana memasarkan produk yang mereka produksi dan juga tidak mengerti bagaimana meningkatkan inovasi sehingga produk yang diproduksi dapat menambah nilai pada kekuatan penjualan dan dapat diakui oleh masyarakat yang lebih luas. Desa Tambi Acara konseling ini adalah dalam bentuk diskusi tentang dasar-dasar kewirausahaan dengan memberikan pengetahuan tentang orientasi kewiraswirausaha, yaitu inovasi, proaktif dan berani mengambil risiko dalam menjalankan bisnis. Selain berkonsultasi, mereka juga mendengarkan masalah nyata yang muncul dari penduduk desa sehubungan dengan produk yang mereka produksi. Dengan informasi langsung dari penduduk desa Tambi, tim kemudian akan membuat modul tentang bagaimana menjalankan bisnis yang baik menggunakan gula sawit sebagai studi kasus.