Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penerapan Konsep Bar dan Playful pada Perancangan Desain Booth "Tipsy Cream" di Serpong Fivanda, Fivanda; Vanessa
VISUAL Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/vis.v19i2.26456

Abstract

Bisnis kuliner saat ini sedang menjadi trend yang banyak diburu oleh anak muda. Memulai usaha di bidang makanan bisa menjadi ide yang tidak kenal mati, karena setiap orang membutuhkan makan dan minum setiap harinya. Tipsy Cream merupakan salah satu bisnis makanan yang menjual es krim dan menjadi spesialis es krim beralkohol pertama di Jakarta. Dalam usaha menciptakan restoran yang dengan reputasi yang baik, salah satu hal yang pemilik resktoran perlu perhatikan adalah desain interior karena menjadi ciri khas dari restoran tersebut. Dalam hal ini, di karenakan Tipsy Cream menjual es krim yang mengandung alkohol, dan alkohol sendiri memiliki kolerasi yang kuat dengan bar, maka perancangan desain booth juga disesuaikan dengan brand image dari Tipsy Cream itu sendiri, yang mengusung konsep bar namun tetap ada kesan playful karena produk yang dijual adalah es krim. Dengan demikian, penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis bagaimana konsep bar dan playful dapat diterapkan pada desain interior sebuah booth. Hal ini dilakukan dengan tujuan merancangan booth Tipsy Cream yang terletak di sebuah mall daerah Serpong dengan penerapan konsep bar dan plaful yang diimplementasikan pada perancangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data lapangan dan kajian literatur terkait perancangan booth. Perancangan booth Tipsy Cream menggunakan metode Rosemary kilmer dengan dua tahap yaitu, tahap analisis dan tahap sintesi. Dalam perancangan booth Tipsy Cream, konsep Bar dan Playful diimplementasikan melalui bentuk-bentuk yang diterapkan dan warna yang digunakan sebagai furniture display dan finishing material sehingga mencerminkan konsep Bar dan Playful. Dengan demikian, Tipsy Cream mempunyai nilai jual dan komersil karena menggunakan pendekatan pada desain interiornya.
REPRESENTASI STEREOTIP BUDAYA DALAM FILM CRAZY RICH ASIANS Vanessa; Lydia Vania; Yessa Jan; Ahmad Toni
Jawa Dwipa Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/jd.v5i1.82

Abstract

Konflik rasial yang terjadi antara Asia-Amerika telah terjadi sejak zaman Perang Duniake II. Bagaimana bangsa Amerika telah mendominasi Asia selama puluhan tahun lamanyamenjadi latar belakang munculnya diskriminasi terhadap kaum Asia. Akibatnya, hadir sebuahfilm sebagai bentuk perlawanan atas stigma tersebut, yaitu film Crazy Rich Asians yangberusaha menggambarkan bahwa orang Asia juga bisa mendominasi orang Amerika. Hal inimembuat film kerap menampilkan stereotip budaya Asia yang sudah mengakar kuat. Penelitianini bertujuan untuk menganalisis bagaimana representasi stereotip budaya Asia melalui adegan,dialog, dan visual ditampilkan dalam film "Crazy Rich Asians" yang mampu memicu konflikkomunikasi antarbudaya. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks semiotika RolandBarthes dengan pendekatan kualitatif dan paradigma kritis. Hasil penelitian menunjukkanbahwa stereotip yang direpresentasikan dalam film sebagian besar menunjukkan stereotip gayaberpakaian (dress mewah, rambut sanggul, cheongsam), prinsip hidup (orang Asia cenderungkolektivis dan Amerika cenderung individualis), kelas sosial (orang Asia memandang kelassosial yang setara), visual (penggunaan warna merah dan emas, ornamen khas seperti guci, vas bunga, piring, lukian, lampion dengan ukiran khas China), dan kuliner (sumpit, kue bulan, kueonde, tradisi makan pangsit).
The Influence of Social Media and Customer Trust on Decisions to Use Bridal Beauty Queen Services Vanessa; Sri Rezeki
PROCEEDING INTERNATIONAL BUSINESS AND ECONOMICS CONFERENCE (IBEC) Vol. 3 No. 1 (2024): “Sustainability Challenges Through Technology in Emerging Market Economies”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Eka Prasetya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47663/ibec.v3i1.279

Abstract

This study aims to determine the Effect of Social Media and Customer Trust on the Decision to Use Bridal Beauty Queen Services. The research methodology used is quantitative descriptive method. The type of data used in this study is quantitative data, which is obtained in the form of numbers and numbers. Data sources are primary and secondary data. The population used is all customers who purchase services at Bridal Beauty Queen, totaling 78 people. From the population, selected with saturated sampling technique which means that the entire population becomes the research sample. The analysis method used is multiple linear regression with the regression equation User Decision = 4.547 + 0.559 Social Media + 0.201 Customer Trust. The results of the research analysis show that Social Media has a significant positive effect on Bridal Beauty Queen User Decisions and Customer Trust has a positive and significant effect on Bridal Beauty Queen User Decisions. Simultaneously Social Media and Customer Trust simultaneously have a significant and significant effect on the User Decision of Bridal Beauty Queen Services with the Adjusted R Square result of 0.672. This shows that 67.2% of the Bridal Beauty Queen Service User Decision is influenced by the Social Media and Customer Trust variables while the remaining 32.8% is influenced by other variables not examined in this study
The Influence Of Big Five Personality Traits On Online Impulse Buying Behavior Of Shopee Medan Customers: Pengaruh Big Five Personality Traits Terhadap Perilaku Pembelian Impuls Online Pada Pelanggan Shopee Medan Vanessa; Eddy
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 9: September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i9.8681

Abstract

The rapid growth of the internet has altered shopping behaviors, increasing online impulse buying behavior. However, Shopee experienced a decrease in the number of website visits, signifying a decline in consumer engagement. Therefore, the writer researches to study the Big Five Personality Traits as factors that might influence online impulse buying behavior. The Big Five Personality Traits, comprising openness to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness, and neuroticism are closely linked to customer interactions with online platforms, spontaneous buying decisions, and impulsive purchase, depending on personal characteristics and emotional states. The study employed the IBM SPSS V.30 for quantitative research. Both descriptive and causal approach were used. The research was conducted on a sample of 100 individuals utilizing convenience sampling. This study passed the validity, reliability, normality, multicollinearity, heteroscedasticity and multiple linear regression test, resulting in the regression equation ? = 2.562 + 0.090?1 + 0.135?2 + 0.165?3 + 0.101?4 + 0.134?5. Based on the hypothesis testing results, the Big Five Personality traits influence online impulse buying behavior of Shopee Medan customers, either partially or simultaneously. Additionally, the Big Five Personality traits influence 72.4% of online impulse buying behavior. The writer suggests Shopee to include elements that encourage creativity and idea cultivation, provide clearer guidance and decision-making tools, improve feedback features, incorporate more prominent and accessible social responsibility features, and improve customer assistance.
Analisis Penerapan Hukum Perdata Internasional pada Putusan Pengadilan Negara Indonesia, Belanda dan Jerman Terkait Perceraian Dalam Perkawinan Campuran Imelda Martinelli; Zefanya Angellin Chen; Vanessa; Felicia Amanda Sulistio
Jurnal Kewarganegaraan Vol 8 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v8i1.6353

Abstract

Abstrak Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Pasal 1 memberikan pengertian bahwa “Perkawinan adalah ikatan lahir batin seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal”. Perkawinan mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal menjamin kelangsungan sebuah keluarga. Agar perkawinan terjamin kelangsungan dan mempunyai kepastian hukum, maka perkawinan terjamin kelangsungan dan mempunyai kepastian hukum, maka perkawinan perlu dicatat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 57 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyatakan “Perkawinan Campuran merupakan perkawinan yang dilangsungkan antara dua (2) pihak yang berbeda kewarganegaraan tetapi salah satu dari kedua pihak tersebut adalah warga negara Indonesia yang tunduk kepada hukum”. Perkawinan campuran dilaksanakan dengan memilih salah satu hukum dari masing-masing pihak yang dilakukan sesuai dengan persetujuan dan disepakati, dari salah satu pihak atau kedua pihak wajib untuk tunduk sukarela dalam melaksanakan perkawinan. Perceraian adalah putusnya hubungan suami-istri, talak, hidup perpisahan antara suami-istri selagi kedua-duanya masih hidup. Undang-Undang Perkawinan menyatakan bahwa perceraian merupakan salah satu penyebab putusnya perkawinan. Perceraian pada perkawinan campuran di Indonesia mempunyai implikasi hukum yang saling berkaitan dengan hukum perdata internasional. Pihak-pihak yang terlibat dalam perkawinan campuran di Indonesia mempunyai kemampuan untuk memilih pilihan hukum yaitu seperti negara tempat perkawinan atau perceraian dilangsungkan, negara tempat salah satu pihak berkebangsaan, atau hukum Indonesia. Kata Kunci: Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Perkawinan Campuran, Putusan Pengadilan, Hukum Perdata Internasional, Hukum Antar Tata Hukum Abstract Law Number 1 of 1974 Article 1 provides an understanding that “Marriage is the inner and outer bond of a man and a woman as husband and wife with the aim of forming a happy and eternal family (household)”. Marriage has a very important role in ensuring the continuity of a family. In order for marriage to be guaranteed continuity and have legal certainty, marriage is guaranteed continuity and has legal certainty, so marriage needs to be recorded based on applicable laws and regulations. Article 57 of Law Number 1 of 1974 concerning Marriage states “Mixed Marriage is a marriage that is entered into between two (2) parties of different nationalities but one of the two parties is an Indonesian citizen who is subject to the law”. Mixed marriages are conducted by choosing one of the laws of each party in accordance with the agreement and agreed upon, from one party or both parties are obliged to submit voluntarily in carrying out the marriage. Divorce is the breakup of the husband-wife relationship, divorce, living separation between husband and wife while both are still alive. The Marriage Law states that divorce is one of the causes of marriage breakdown. Divorce in mixed marriages in Indonesia has legal implications that are interrelated with international civil law. The parties involved in a mixed marriage in Indonesia have the ability to choose a choice of law, such as the country where the marriage or the divorce is held, the country where one of the parties is a national, or Indonesian law. Keywords: Law Number 1 Year 1974, Mixed Marriages, Court Ruling, International Civil Law, Inter-Legal Law
PROGRAM PENINGKATAN KEWIRAUSAHAAN WARGA DESA TAMBI KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG JAWA TENGAH Utama, Louis; Irawan, Jessica; Vanessa
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i2.26061

Abstract

Most of the residents of Tambi Village, located in the Watukumpul sub-district, Pemalang Regency, Central Java Province, work as farmers in rice fields and gardens. For women, they have professions as fake hair craftsmen with palm fiber materials and palm sugar craftsmen to increase family income. Currently craftsmen are experiencing problems regarding how to market, how to innovate and produce good quality products so they can sell products optimally. Craftsmen do not know how to market the products they produce and also do not understand how to increase innovation so that the products produced can add value to the selling power and can be recognized by the wider community. Tambi Village. This counseling event was in the form of a discussion on the basics of entrepreneurship by providing knowledge about entrepreneurial orientation, namely innovation, being proactive and daring to take risks in running a business. In addition to counseling, they also listened to the actual problems that occurred from the villagers regarding the products they produced. With direct information from the residents of Tambi village, the team will then create a module on how to run a good business using palm sugar as a case study. Sebagian besar penduduk Tambi Village, yang terletak di sub-distrik Watukumpul, Pemalang Regency, Provinsi Jawa Tengah, bekerja sebagai petani di ladang beras dan kebun. Bagi wanita, mereka memiliki profesi sebagai tukang rambut palsu dengan bahan serat palm dan tukang gula palm untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Saat ini pengrajin mengalami masalah tentang bagaimana untuk memasarkan, bagaimana untuk berinovasi dan memproduksi produk berkualitas baik sehingga mereka dapat menjual produk secara optimal. Pengrajin tidak tahu bagaimana memasarkan produk yang mereka produksi dan juga tidak mengerti bagaimana meningkatkan inovasi sehingga produk yang diproduksi dapat menambah nilai pada kekuatan penjualan dan dapat diakui oleh masyarakat yang lebih luas. Desa Tambi Acara konseling ini adalah dalam bentuk diskusi tentang dasar-dasar kewirausahaan dengan memberikan pengetahuan tentang orientasi kewiraswirausaha, yaitu inovasi, proaktif dan berani mengambil risiko dalam menjalankan bisnis. Selain berkonsultasi, mereka juga mendengarkan masalah nyata yang muncul dari penduduk desa sehubungan dengan produk yang mereka produksi. Dengan informasi langsung dari penduduk desa Tambi, tim kemudian akan membuat modul tentang bagaimana menjalankan bisnis yang baik menggunakan gula sawit sebagai studi kasus.