Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PASIR SEMERU LUMAJANG DAN PASIR KEDIRI adi segara, mohammad bayu; Aditya, Candra; Cakrawala, Mohammad
BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 1 (2023): BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/bouwplank.v3i1.435

Abstract

Perkembangan Industri konstruksi di Indonesia cukup pesat, dimana hampir semua bangunan konstruksi menggunakan beton sebagai bahan utama. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui cara pemilihan pasir yang berkualitas dan membandingkan kuat tekan dan modulus elastisitas pada pasir Lumajang dan Kediri. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Metode eksperimental pada penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan beton dari Pasir Lumajang dan beton dari Pasir Kediri. Pengujian ini menggunakan alat uji tekan dan alat uji modulus elastisitas untuk mengetahui batas nilai maksimal dari beton tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah uji kuat tekan beton Pasir Kediri lebih unggul dari pada Pasir Lumajang karena Pasir Kediri memiliki nilai slump tertinggi dari pada Pasir Lumajang.
EVALUASI TINGKAT KESELAMATAN LALU LINTAS DI SIMPANG EMPAT TRUNOJOYO DENGAN PENDEKATAN TRAFFIC CONFLICT TECHNIQUE (TCT) Freitas, Manuel; Cakrawala, Mohammad; Riman, Riman; Irawan, Dafid
Prosidia Widya Saintek Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis tingkat keselamatan lalu lintas di persimpangan empat yang tidak dilengkapi dengan sinyal di Jalan Trunojoyo, Kota Malang menggunakan metode Traffic Conflict Technique (TCT). Latar belakang penelitian adalah tingginya volume kendaraan dan perilaku pengemudi yang kurang disiplin, berpotensi menimbulkan konflik lalu lintas dan kecelakaan di persimpangan tanpa pengaturan sinyal. Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan dengan observasi langsung terhadap kecepatan kendaraan, jarak antar kendaraan saat konflik, serta tindakan pengemudi menghindari kecelakaan seperti pengereman mendadak, mengelak, dan mempercepat laju kendaraan. Hasil penelitian menunjukkan konflik lalu lintas didominasi kendaraan roda dua, khususnya sepeda motor yang sering terlibat konflik dengan sesama sepeda motor maupun kendaraan roda empat. Konflik paling sering adalah jenis crossing (memotong jalur) dengan kecepatan kendaraan 12,6-39,7 km/jam, jarak antar kendaraan 1-3 meter, dan nilai Time to Accident (TA) 0,10-0,47 detik. Faktor utama risiko kecelakaan meliputi perilaku pengemudi tidak tertib, volume lalu lintas tinggi, dan minimnya fasilitas keselamatan. Metode TCT terbukti efektif mengidentifikasi potensi konflik dan titik rawan kecelakaan di simpang tak bersinyal. Penelitian merekomendasikan peningkatan fasilitas keselamatan seperti rambu peringatan, marka jalan jelas, penegakan hukum ketat, serta peningkatan kesadaran dan disiplin berlalu lintas pengguna jalan untuk menurunkan risiko konflik dan kecelakaan di persimpangan sejenis.