Latar Belakang : ISPA merupakan penyebab utama tingkat kesakitan dan kematian akibat penyakit menular di dunia. Insiden ISPA di negara Afrika dan Asia diperkirakan terjadi kematian pada golongan usia balita sekitar 15%-20% pertahun. Sebanyak 49% kematian pada anak usia dibawah 5 tahun di Afrika dan 24% terjadi di Asia Tenggara. Di Indonesia penyakit ISPA merupakan penyakit tertinggi pertama penyebab kematian pada bayi dan angka kesakitan pada balita sebesar 20,06%. Pada tahun 2021, di Kabupaten Bekasi cakupan penemuan ISPA pada balita sebesar (8,89)% dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 1.093 kasus. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA pada balita adalah pengetahuan. Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap kejadian ISPA pada Balita. Metode : Analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki Balita yang berobat di Puskesmas Telaga Murni pada tanggal 01 – 30 November 2022 pada saat penyebaran kuesioner sebanyak 85 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Hasil : Sebagian besar balita mengalami ISPA 72,9% dan ibu berpengetahuan baik 62,4%. Adanya hubungan antara pengetahuan dengan kejadian ISPA pada balita, hasil uji statistic Chi-Square diperoleh nilai p.value.0,003. Kesimpulan : Adanya hubungan antara pengetahuan dengan kejadian ISPA pada balita, hasil uji statistic Chi-Square diperoleh nilai p.value.0,003. Tenaga kesehatan diharapkan lebih aktif lagi dalam memberikan edukasi tentang ISPA kepada masyarakat supaya kejadian ISPA pada balita berkurang.