Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISA TINGKAT KECEPATAN RESAPAN AIR DENGAN METODE PIPA RESAPAN HORIZONTAL UNTUK MENGATASI GENANGAN PASCA HUJAN DI KELURAHAN SADENG GUNUNGPATI SEMARANG Widiatmoko, Kukuh Wisnuaji; Mahmud, Faizal; Ahmad, Fahrudin
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2024): Vol 7, No 1 (2024 JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 202
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v7i1.12685

Abstract

Pipa Resapan  merupakan salah satu cara untuk mempercepat daya serap air yang ada di permukaan tanah, dengan membuat lubang-lubang berdiameter tertentu secara horizontal, Merujuk pada UU No. 26 Tahun 2008. Zonasi untuk daerah aliran sungai disiapkan dengan mempertimbangkan penggunaan ruang yang terbatas untuk kegiatan pertanian yang belum dikembangkan yang memiliki kapasitas retensi tinggi untuk aliran air hujan.diharapkan melalui penelitian ini agar dilaksanakan supaya konservasi sumber daya air dengan cara sederhana dan biaya yang terjangkau, dengan cara membuat pipa resapan horizontal. Prinsip pengoperasian pipa resapan horizontal adalah air hujan yang jatuh mengalir melalui atap menuju talang dan mengalir melalui pipa menuju lubang resapan, sehingga air lebih lama berada di permukaan bumi. Berdasarkan jenis tanah pada lokasi pengamatan terhadap volume air pada kedalaman lubang 30 cm, 60 cm dan 90 cm dalam jangka waktu 7 menit pertama, kedua dan ketiga. Dari percobaan yang dilakukan diperoleh hasil jika lubang resapan lebih dalam maka volume tampungannya serta tekan air semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kedalaman air mempunyai sifat yang sama. Tetapi waktu peresapan air pada tanah liat lebih lambat dibandingkan dengan peresapan pada tanah lempung berliat.
ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEMARANG Ahmad, Fahrudin; Handayani, Iryan Dwi; Nurweni, Srihera
Jurnal Pengembangan Rekayasa dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2017): November (2017)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jprt.v13i2.930

Abstract

Kegiatan pembelajaran atau belajar mengajar yang optimal sangat membutuhkan lingkungan yang kondusif, dan tenang karena dibutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi pada prosesnya. Kawasan lingkungan kampus memerlukan lingkungan yang tenang dan tidak bising. Wilayah perkotaan sulit untuk mendapatkan lokasi kampus yang tenang. Penelitian ini mencoba mengungkapkan bagaimana evaluasi pada faktor kebisingan yang terjadi selama proses belajar mengajar. Penelitian dilakukan di Universitas Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik.Penelitian menunjukkan bahwa gedung perkuliahan fakultas teknik (gedung A) Universitas Semarang menunjukkan tingkat kebisingan dari baku kebisingan yang telah ditetapkan sesuai dengan (Standar Kualitas Akustik Bangunan Sekolah). Selain itu pihak Universitas Semarang harus menetapkan aturan dan kebijakan untuk mengendalikan tingkat kebisingan yang dibakukan, untuk meningkatkan kenyamanan pada proses perkuliahan.Dari hasil penelitian Tingkat   kebisingan   di   area   gedung   A fakultas teknik Universitas Semarang belum   sesuai   dengan standar baku yang telah ditetapkan yaitu masih lebih besar dari (55 dB).
ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEMARANG Ahmad, Fahrudin; Dwi Handayani, Iryan; Heranurweni, Sri
Elektrika Vol. 10 No. 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.049 KB) | DOI: 10.26623/elektrika.v10i1.1116

Abstract

Optimal teaching or learning activities require a conducive and quiet environment because the high concentration required on its process. Campus area requires a quiet and silent environment. It is difficult for the urban areas to get a quiet campus environment. The study tries to reveal the evaluation on how the noise factors that occur during teaching and learning process. The study was conducted at Semarang University. The research method used is descriptive analytic method. Research shows that the building of engineering faculty (the A building) at Semarang University shows the proper noise level in line with the standard (School Acoustic Quality Standards). Besides, Semarang University must establish rules and policies to control the noise levels, to intensify the comfort of the lecture process. Based on the research results, the noise level on the Engineering faculty building of Semarang University has not been in line with the predetermined standard, which is more than (55 dB).Keywords: noise, lecture activities, acoustic quality standards of school buildings
ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DI UNIVERSITAS SEMARANG DENGAN PETA KONTUR MENGGUNAKAN SOFTWARE GOLDEN 1 Ahmad, Fahrudin; Dwi Handayani, Iryan; Margiantono, Agus
Elektrika Vol. 10 No. 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (804.362 KB) | DOI: 10.26623/elektrika.v10i2.1166

Abstract

Campus is a place which is teaching and learning process occur. One factor that support a good learning environment is to avoid noise problems. The object of the research is the campus of Semarang University located on Jalan Arteri Soekarno-Hatta, it is located on the edge of the Kaligawe-Gayamsari toll road. Both roads includes the most crowded transportation routes in Semarang City.Campus area requires a quiet and silent environment. It is difficult for the urban areas to get a quiet campus environment. The study tries to reveal the evaluation on how the noise factors that occur during teaching and learning process. The study was conducted at Semarang University. The research method used is descriptive analytic method. The research was conducted by measuring the noise level using Sound Level Meter (KRISBOW) type KW08-291, several data collection points was taken at Semarang University, both open and closed environments around campus. The results of noise measurements would be carried out in noise mapping to know the noise distribution map in the campus area. The noise level in the campus is still above 55 dB on average. It shows that the noise level in the environment of Semarang University has not been in line with the predetermined standard that is still greater than (40 - 50 dBA) in accordance to the decree of the State Minister of the Environment number 48 of 1996.Keywords: noise, sound level meter, noise threshold value, decree of the State Minister of the Environment number 48 of 1996
VISUALISASI KONSEP PERLAYANGAN GELOMBANG DENGAN MEMANFAATKAN SPREADSHEET EXCEL Dwi Handayani, Iryan; Margiantono, Agus; Ahmad, Fahrudin
Elektrika Vol. 10 No. 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.612 KB) | DOI: 10.26623/elektrika.v10i2.1168

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju telah menghasilkan berbagai macam peralatan canggih yang dapat menunjang terpenuhinya kebutuhan hidup. Oleh sebab itu diperlukan generasi penerus yang pandai dan kreatif. Hal ini yang menyebabkan kebutuhan pendidikan yang semakin tinggi dan permasalahannya semakin kompleks. Pembelajaran tentang gelombang sudah didapatkan sejak duduk di bangku SMP, tetapi pemahaman tentang hal ini masih kurang. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang diberikan komputer, perumusanperumusan gelombang elektromagnetik yang abstrak akan lebih mudah dipahami. Visualisasi dari grafiknya dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk lebih memahami materi yang diberikan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahapan, tahapan yang pertama dimulai dari studi pustaka pendukung terutama yang berkaitan dengan superposisi gelombang. Langkah selanjutnya adalah menurunkan rumusan superposisi dua gelombang dengan variasi frekuensi, amplitudo, dan fase yang berbeda-beda. Tahapan kedua yang dilakukan hampir sama dengan tahapan pertama yaitu studi pustaka, namun cukup dengan memperoleh fungsi gelombang tunggal. Selanjutnya berdasarkan fungsi gelombang dengan variasi frekuensi, amplitudo, dan fase. Proses superposisi gelombang dilakukan dengan cara menjumlahkan data sintetik fungsi gelombang 1 dan 2, menghasilkan data sintetik fungsi gelombang hasil superposisi. Data sintetik ini kemudian divisualisasikan dalam bentuk grafik Penelitian ini menghasilkan visualisasi konsep perlayangan gelombang yang diungkapkan dalam grafik hubungan antara simpangan terhadap waktu dengan frekuensi berbeda, amplitudo dan beda fase yang berbeda. Kata kunci : perlayangan gelombang, superposisi, spreadsheet