Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi potensi kacang hijau yang difermentasi menggunakan inokulum tradisional sebagai sumber pangan fungsional yang terjangkau dan menyehatkan. Metode penelitian meliputi fermentasi kacang hijau dengan inokulum tradisional yang diperoleh dari [sebutkan sumber inokulum tradisional, contoh: sisa fermentasi sebelumnya, ragi tape], analisis kandungan nutrisi (protein, serat, vitamin, mineral), uji aktivitas antioksidan, serta identifikasi mikroorganisme dominan yang terlibat dalam proses fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi kacang hijau dengan inokulum tradisional secara signifikan meningkatkan kadar protein dan serat, serta meningkatkan aktivitas antioksidan dibandingkan dengan kacang hijau mentah. Identifikasi mikroorganisme mengungkapkan keberadaan bakteri asam laktat (BAL) seperti [sebutkan jenis BAL yang teridentifikasi jika ada, contoh: Lactobacillus plantarum] yang berperan penting dalam proses fermentasi dan memberikan efek probiotik. Pembahasan difokuskan pada mekanisme peningkatan nutrisi dan aktivitas antioksidan selama fermentasi, serta potensi aplikasi produk fermentasi kacang hijau sebagai pangan fungsional yang mudah diakses oleh masyarakat luas. Kesimpulan penelitian ini adalah fermentasi kacang hijau menggunakan inokulum tradisional merupakan metode yang efektif untuk menghasilkan pangan fungsional yang lebih murah, lebih sehat, dan berpotensi meningkatkan kesehatan masyarakat.