Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tinjauan atas Retinopati Valsalva Priyantono, Rabiul; Meylani, Nassa Rachmatika
Cermin Dunia Kedokteran Vol 48, No 9 (2021): Nyeri Neuropatik
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.923 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v48i9.1487

Abstract

Retinopati Valsalva adalah penyakit dengan gambaran perdarahan lapisan subhyaloid atau sub-Internal Limiting Membrane (ILM) retina yang disebabkan oleh aktivitas mirip manuver Valsalva seperti batuk, mengejan, muntah, atau latihan fisik yang kuat. Keluhan berupa penurunan tajam penglihatan mendadak mulai dari ringan sampai berat, bahkan hilangnya tajam penglihatan. Penyakit ini belum diketahui epidemiologinya. Perdarahan bisa mengalami resolusi dalam beberapa minggu atau beberapa bulan. Tindakan laser atau pembedahan dibutuhkan jika perdarahan cukup banyak atau tidak terjadi resolusi.Valsalva retinopathy is hemorrhage in subhyaloid or sub-Internal Limiting Membrane (ILM) layer in retina, caused by Valsalva maneuver-like activity such as cough, straining, vomiting, or vigorous physical activity. The symptom is mild to severe sudden painless decreased visual acuity, even loss of vision. The epidemiology of this disease is unknown. Hemorrhage in retinal layer can be resolved in weeks to months. Laser treatment or surgical treatment can be considered if in massive hemorrhage, or no resolution after observation. 
Hubungan Status Kontrol Gula Darah dan Kejadian Retinopati Diabetik Maulidzar, Rayhan; Meylani, Nassa Rachmatika; Alex; Asroruddin, Muhammad; Elida, Sri Yuliani; Fitrianingrum, Iit
Oftalmologi : Jurnal Kesehatan Mata Indonesia Vol 7 No 2 (2025): Oftalmologi: Jurnal Kesehatan Mata Indonesia
Publisher : Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ojkmi.v7i2.89

Abstract

Pendahuluan: Komplikasi dari penyakit diabetes melitus (DM) tipe 2 yang sering terjadi adalah retinopati diabetik (RD). Risiko terjadinya RD meningkat sebanding dengan gula darah yang tidak terkontrol. RD menjadi penyebab 4,8% kebutaan di dunia. Belum terdapat penelitian di RS Universitas Tanjungpura dengan metode serupa sebelumnya sehingga peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang hubungan status kontrol gula darah terhadap kejadian RD di RS Universitas Tanjungpura. Metode: Observasional analitikal potong lintang adalah metode yang digunakan. Pasien DM tipe 2 yang melakukan kontrol diabetes dan screening RD di RS Universitas Tanjungpura merupakan populasi penelitian. Sebanyak 30 partisipan yang memenuhi kriteria penelitian. Status kontrol gula darah diperoleh dari rekam medik pasien. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode uji Chi square dengan Confidence interval (CI) 95% (a = 0,05). Hasil: Berdasarkan analisis yang dilakukan, didapatkan hasil nilai p = 0,002 (p < 0,05). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat hubungan signifikan antara status kontrol gula darah dan kejadian RD (p=0,002). Kontrol gula darah yang baik (HbA1C < 7%, atau GDP 80 – 130 mg/dL, atau GDPP < 180 mg/dL) mengurangi risiko terjadinya RD. Pasien dengan kontrol DM yang baik perlu melakukan screening oftamologi minimal 1 tahun sekali untuk deteksi dini RD.