Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Human Papillomavirus Infection as the Risk Factor to Retinoblastoma Tito, Albert; Elida, Sri Yuliani
Cermin Dunia Kedokteran Vol 46, No 1 (2019): Obstetri - Ginekologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.441 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v46i1.546

Abstract

Retinoblastoma (Rb) is the most common malignant tumor of the retina in children. Two main types of retinoblastoma are heritable and non-heritable retinoblastoma. Retinoblastoma can emerge because of loss or inactivation of Rb protein (pRb), RB1 gene product in chromosome 13. HPV infection may play a role as risk factor to non-heritable retinoblastoma.Retinoblastoma (Rb) merupakan tumor ganas retina yang paling umum terjadi pada anak-anak. Dua tipe retinoblastoma adalah yang diturunkan dan yang tidak diturunkan. Retinoblastoma dapat terjadi akibat inaktivasi protein Rb (pRb) yang merupakan produk gen RB1 pada kromosom 13. Infeksi HPV mungkin berperan sebagai salah satu faktor risiko retinoblastoma. 
Hubungan Status Kontrol Gula Darah dan Kejadian Retinopati Diabetik Maulidzar, Rayhan; Meylani, Nassa Rachmatika; Alex; Asroruddin, Muhammad; Elida, Sri Yuliani; Fitrianingrum, Iit
Oftalmologi : Jurnal Kesehatan Mata Indonesia Vol 7 No 2 (2025): Oftalmologi: Jurnal Kesehatan Mata Indonesia
Publisher : Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/ojkmi.v7i2.89

Abstract

Pendahuluan: Komplikasi dari penyakit diabetes melitus (DM) tipe 2 yang sering terjadi adalah retinopati diabetik (RD). Risiko terjadinya RD meningkat sebanding dengan gula darah yang tidak terkontrol. RD menjadi penyebab 4,8% kebutaan di dunia. Belum terdapat penelitian di RS Universitas Tanjungpura dengan metode serupa sebelumnya sehingga peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang hubungan status kontrol gula darah terhadap kejadian RD di RS Universitas Tanjungpura. Metode: Observasional analitikal potong lintang adalah metode yang digunakan. Pasien DM tipe 2 yang melakukan kontrol diabetes dan screening RD di RS Universitas Tanjungpura merupakan populasi penelitian. Sebanyak 30 partisipan yang memenuhi kriteria penelitian. Status kontrol gula darah diperoleh dari rekam medik pasien. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode uji Chi square dengan Confidence interval (CI) 95% (a = 0,05). Hasil: Berdasarkan analisis yang dilakukan, didapatkan hasil nilai p = 0,002 (p < 0,05). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat hubungan signifikan antara status kontrol gula darah dan kejadian RD (p=0,002). Kontrol gula darah yang baik (HbA1C < 7%, atau GDP 80 – 130 mg/dL, atau GDPP < 180 mg/dL) mengurangi risiko terjadinya RD. Pasien dengan kontrol DM yang baik perlu melakukan screening oftamologi minimal 1 tahun sekali untuk deteksi dini RD.