Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN GEL ANTI JERAWAT EKSTRAK DAUN NILAM (Pogostemon cablin Benth) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus Aureus, Staphylococcus Epidermidis dan Propionibacterium Acnes Karim, Suhrah Febrina; Wahyuni, Wahyuni; Mirnawati, Mirnawati
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 10 No. 2 (2022): Special Issues: Jambi Medical And Health Sciences International Conference (JA
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.223 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Patchouli (Pogostemon cablin Benth) is a plant that contains several active compounds including flavonoids, alkaloids and phenols which have antibacterial properties. The purpose of this study was to determine the ethanolic extract of patchouli (Pogostemon cablin Benth) can be formulated in the form of antibacterial gel and inhibit the growth of Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acnes bacteria and to determine the concentration of ethanolic extract of patchouli (Pogostemon cablin Benth) can inhibit bacterial growth. Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acnes. Methods: This research method is an experimental study with physical and chemical evaluation of the preparation as well as testing of antibacterial activity by the well method at concentrations of 1%, 3%, 5%, negative control and positive control. Result: The results of the study at concentrations of 1%, 3% and 5% met the physical and chemical requirements as well as the antibacterial activity test, namely Staphylococcus aureus with a concentration of 1% inhibition zone 16.1 mm (Strong), 3% inhibition zone 17.0 mm (Strong) and 5% inhibition zone 17.9 mm (Strong). Staphylococcus epidermidis with a concentration of 1% inhibition zone 15.3 mm (Strong), 3% inhibition zone 16.1 mm (Strong) and 5% inhibition zone 16.3 mm (Strong) and Propionibacterium acnes with a concentration of 1% inhibition zone 7, 7 mm (Medium), 3% inhibition zone 9.7 mm (Medium) and 5% inhibition zone 11.6 mm (Strong). Conclusion: It was concluded that for a concentration of 5% with the highest diameter of the inhibition zone on each bacterium the most effective Keywords: Antibacterial, Patchouli leaf, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acnes ABSTRAK Pendahuluan: Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan tanaman yang mengandung beberapa senyawa aktif diantaranya yaitu flavonoid, alkaloid dan fenol yang berkhasiat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak etanol daun nilam (Pogostemon cablin Benth) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan gel antibakteri dan menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes serta mengetahui konsentrasi berapa ekstrak etanol daun nilam (Pogostemon cablin Benth) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes. Metode: Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan evaluasi sediaan secara fisika dan kimia serta pengujian aktivitas antibakteri dengan metode sumuran terhadap konsentrasi 1%, 3%, 5%, kontrol negatif dan kontrol positif. Hasil: Hasil penelitian pada konsentrasi 1%, 3% dan 5% memenuhi syarat secara fisika dan kimia serta uji aktivitas antibakteri yaitu Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 1% zona hambat 16,1 mm (Kuat), 3% zona hambat 17,0 mm (Kuat) dan 5% zona hambat 17,9 mm (Kuat). Staphylococcus epidermidis dengan konsentrasi 1% zona hambat 15,3 mm (Kuat), 3% zona hambat 16,1 mm (Kuat) dan 5% zona hambat 16,3 mm (Kuat) dan Propionibacterium acnes dengan konsentrasi 1% zona hambat 7,7 mm (Sedang), 3% zona hambat 9,7 mm (Sedang) dan 5% zona hambat 11,6 mm (Kuat). Kesimpulan: Disimpulkan bahwa untuk konsentrasi 5% dengan diameter zona hambat paling tinggi pada masing-masing bakteri yang paling efektif. Kata kunci: Antibakteri, Daun nilam, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes
Efektivitas Antidiare Ekstrak Buah Terong Takokak (Solanum torvum) Terhadap Hewan Uji Mencit (Mus musculus) Diinduksi Dengan Minyak Jarak (Oleum ricini) Najamuddin, Mirfaidah; Auliah, Nielma; Iriani, Nova; wahyuni; yustisi, Andi juella; Karim, Suhrah Febrina; Junita, Nurfitria; SG, Noviatri
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 1 No. 2: volume 1 Issue 2
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v1i2.611

Abstract

Ekstrak etanol buah terong Takokak (Solanum torvum) mengandung tannin yang berfungsi sebagai anti diare. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas antidiare ekstrak buah terong takokak (Solanum torvum) terhadap hewan uji mencit (Mus musculus). Buah terong Takokak melewati proses maserasi, kemudian dibuat menjadi tiga dosis yaitu 15, 20, dan 25 mg/kg BB, dengan menggunakan minyak jarak (Oleum ricini) diinduksikan kepada 5 kelompok perlakuan hewan uji, dan diamati konsistensi feses dan bobot feses yang dihasilkan pada 4 jam perlakuan dibandingkan dengan loperamide 2 mg sebagai kontrol positif. Hasil yang diperoleh menunjukkan pada masing-masing kelompok ekstrak 15 mg/kgBB, 20 mg/kgBB, dan 25 mg/kgBB dengan kontrol negatif Na.CMC diperoleh hasil p< 0.05 hanya pada dosis 25 mg/kgBB dan kontrol positif loperamid, artinya memiliki kemampuan sebagai antidiare yang baik daripada kontrol negatif. Disimpulkan bahwa dosis 25 mg/kgBB merupakan dosis yang paling efektif sebagai antidiare.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN JELATANG (URTICA DIOICA L.) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS Akbar, Muh. Rezki Ramadhan Ali; Karim, Suhrah Febrina; Majid, Bahri
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i4.1202

Abstract

Closed feet and long-term activities cause sweaty feet and damp conditions around the feet can cause odor. Foot odor is caused by a buildup of bacteria that breeds on damp feet. Some bacteria that cause foot odor include Staphylococcus epidermidis. Nettle leaf fractions (Urtica dioica L.) contain flavonoids, tannins, saponins and alkaloids which work as antibacterials for smelly feet. This research aims to determine whether the nettle leaf fraction (Urtica Dioica L.) can be formulated into a footspray preparation and what the activity of the nettle leaf fraction (Urtica Dioica L.) footspray preparation is on the growth of Staphylococcus Epidermidis bacteria. This research is an experimental research using methods of maceration, fractionation, formulation, evaluation of footspray preparations and testing of bacterial activity at concentrations of 12%, 13% and 14% using the disc diffusion method. The results of this research for formula concentrations of 12%, 13% and 14% meet the requirements for evaluating footspray preparations. Bacterial activity testing at concentrations of 12%, 13% and 14% had an average zone of inhibition of 15.1 mm (strong), 15.5 mm (strong), 16 mm (strong), respectively. It was concluded that the nettle leaf fraction (Urtica dioica L.) could be formulated as a footspray preparation and had antibacterial activity with the average zone of inhibition for each concentration being relatively strong in inhibiting the growth of Staphylococcus Epidermidis bacteria.
POTENSI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN LIP BALM LIOFILISAT KULIT BUAH TERUNG UNGU PANJANG (Solanum melongena L.) DALAM MENANGKAL RADIKAL BEBAS Karim, Suhrah Febrina; Nadjamuddin, Mirfaidah; Ramadhani, Aulia Rezky
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i4.1214

Abstract

Perubahan iklim mengakibatkan terjadinya peningkatan radiasi sinar ultraviolet (UV) yang menyebabkan kerusakan kulit akibat radikal bebas. Radikal bebas memberikan efek berupa pigmentasi pada Kulit, terutama pada kulit bibir sehingga warna bibir menjadi hitam serta pecah-pecah. Pigmentasi kulit bibir ini dapat dicegah dengan penggunaan tabir surya dalam bentuk lip balm. Lip balm merupakan salah satu produk lip care yang digunakan untuk mencegah serta mengatasi bibir kering dan pecah-pecah yang disebabkan oleh fungsi dari perlindungan pada bibir yang buruk. Kulit Terung Ungu panjang merupakan salah satu antioksidan alami yang mempunyai kandungan nasunin yang termasuk senyawa golongan flavonoid. Nasunin memiliki fungsi sebagai antioksidan alami yang 150 kali lebih kuat dari flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas Antioksidan liofilisat kulit buah terung ungu panjang dalam menghambat radikal bebas dan memenuhi uji stabilitas fisik maupun kimia sediaan lip balm. Liofilisat kulit buah terung ungu panjang diformulasikan dengan variasi konsentrasi 2%, 4 % dan 6 % dilanjutkan dengan evaluasi sediaan secara fisik maupun kimia yang meliputi Uji Organoleptik, pH, Titik Lebur, Homogenitas, Daya Sebar dan Cycling Test. Setelah itu dilakukan Uji Potensi Aktivitas Antioksidan dari Liofilisat kulit buah terung ungu panjang melalui kemampuannya dalam mengangkal Radikal bebas dengan metode DPPH. Hasil penelitian yang didapatkan adalah Ekstrak kulit Buah Terung ungu panjang dapat dibuat dalam sediaan lip balm stabil secara fisik dan Kimia serta Sediaan lip balm ekstrak kulit Buah Terung ungu dapat memberikan aktivitas antioksidan paling efektif dengan metode DPPH pada konsentrasi ekstrak 6% dengan nilai IC50 sebesar 41,683 ppm dengan kategori sangat kuat
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN BODY SCRUB CREAM FRAKSI ETANOL DAUN JAMBU AIR (Syzygium aqueum) DENGAN METODE DPPH Mangago, Adventiani; Karim, Suhrah Febrina; Sirajuddin, Mutmainnah
Jurnal Buana Farma Vol. 4 No. 4 (2024): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v4i4.1216

Abstract

Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan sel normal, protein, dan lemak oleh radikal bebas. Daun jambu air (Syzygium aqueum) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai aktivitas antioksidan karena memiliki kandungan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi body scrub cream fraksi etanol daun jambu air (Syzygium aqueum) sebagai antioksidan dan untuk mengetahui aktivitas antioksidan body scrub cream fraksi etanol daun jambu air (Syzygium aqueum). Metode penelitian ini secara eksperimental, dimulai dengan daun jambu air (Syzygium aqueum) diekstraksi menggunakan pelarut etanol 96% dengan metode maserasi, dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan pelarut etanol, n-heksan dan etil asetat lalu dibuat sediaan body scrub cream dengan konsentrasi ekstrak formula I, II, III berturut-turut 1%, 2% dan 3%. Pada penelitian ini uji stabilitas fisik body scrub cream meliputi uji organoleptis diperoleh hasil beraroma jambu dan tekstur semi padat, uji homogenitas diperoleh hasil homogen, uji pH diperoleh hasil sesuai dengan standar pH yaitu 4,5-7, uji daya sebar diperoleh hasil sesuai dengan persyaratan yaitu 5-7 cm dan cycling test yang dilakukan secara 6 siklus 12 hari. Berdasarkan hasil pengukuran aktivitas antioksidan maka didapatkan hasil nilai IC50 pada formula I, formula II, formula III, vitamin C secara berturut-turut yaitu 46,7602 µg/mL, 21,1618 µg/mL, 6,1973 µg/mL, 4,1727 µg/mL. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fraksi etanol daun jambu air (Syzygium aqueum) dapat diformulasikan sebagai sediaan body scrub cream yang stabil secara fisika dan kimia serta memiliki aktivitas antioksidan paling efektif pada formula III dengan nilai IC50 sebesar 6,1973µg/mL.