Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI MAWAR MERAH UNTUK MENGOLAH KERIPIK BAYAM DENGAN BAIK DI DESA CIJUREY KABUPATEN SUKABUMI Widjayanti, Widjayanti; Arahmah, Siti Anissa; Darajat, Aditya; Apriansyah, Agung Hidayat; Aminullah, Aminullah
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2021): AGUSTUS
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.658 KB) | DOI: 10.30997/qh.v7i2.4045

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berupa pelatihan Cara Produksi Pangan yang Baik atau Good Manufaturing Practice (GMP) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pelaku usaha industri kecil tentang proses produksi yang memenuhi standar produksi guna meningkatkan mutu produk dan daya saing. Metoda pendekatan dalam menyelasaikan masalah yang ada yaitu dengan melakukan Metode Transfer Ilmu kepada Kelompok Wanita Tani Mawar Merah melalui pelatihan penyuluhan CCPB dan menerapkannya di dalam sistem dan proses produksi sehingga mampu memperbaiki mutu produk dan meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan KWT Mawar Merah. Penilaian CPPB yang dilakukan untuk melihat sejauh mana penerapan CPPB di kelompok dalam mengolah keripik bayam. Adapun berdasarkan evaluasi audit yang telah dilakukan KWT Mawar Merah termasuk kriteria CPPB-IRT level IV dengan standar sebagai berikut: penyimpangan minor tidak tidak tersedia, penyimpangan mayor tidak tersedia, penyimpangan serius lebih dari lima, dan penyimpangan kritis lebih dari satu, di mana KWT Mawar Merah masih memiliki jumlah penyimpangan serius sebanyak 6 buah ketidaksesuaian dan jumlah penyimpangan kritis sebanyak 5 buah.
Efektifitas Pembinaan Pemenuhan Komitmen Registrasi Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) di Kabupaten Sukabumi Widjayanti, Widjayanti; Widowati, Sri; Mardiah, Mardiah
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v4i1.9828

Abstract

Pangan segar asal tumbuhan (PSAT) merupakan pangan yang menjadi kewenangan dinas yang menangani urusan pangan di Kabupaten/kota. Pelaksanaan pemenuhan 3 komitmen registrasi pangan segar asal tumbuhan (PSAT) oleh pelaku usaha PSAT akan dapat berjalan secara efektif dan efisien apabila didukung oleh berbagai sarana dan prasarana termasuk sumberdaya manusia yang memahami akan pentingnya pemenuhan 3 komitmen registrasi PSAT. Tujuan kegiatan internship di Dinas Ketahanan Pangan adalah agar pelaksanaan pembinaan pemenuhan 3 komitmen registrasi PSAT oleh pelaku usaha dapat berjalan secara efektif sesuai dengan peraturan yang berlaku. Metode yang digunakan dalam kegiatan internship ini adalah dengan cara terjun langsung dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan pemenuhan 3 komitmen registrasi PSAT baik di Bidang Keamanan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi, maupun di pelaku usaha PSAT yaitu PD. Aster. Dari hasil internship ini dihasilkan 2 jenis google form untuk form penilaian mandiri dan form penilaian penerapan yang baik PSAT, dihasilkan pula beberapa form standard operating procedures (SOP) yang dapat membantu PD. Aster dalam pemenuhan penerapan yang baik PSAT serta Pendampingan pembuatan SOP di PD. Aster yang telah dilakukan untuk memperbaiki SOP yang telah ada, dan membantu membuat SOP yang belum tersedia untuk dapat mempercepat pemenuhan persyaratan penerapan penanganan yang baik PSAT.
Perkembangan Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan Produk Pangan Ropikoh, Siti; Widjayanti, Widjayanti; Idris, Muhammad; Nuh, Gifar Muhammad; Fanani, Muhammad Zainal
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v6i1.12668

Abstract

Perkembangan penggunaan kemasan produk pangan sudah ada sejak zaman prasejarah. Perbedaan yang signifikan adalah tujuan penggunaan kemasan. Teknologi memiliki peranan penting dalam perkembangan kemasan produk pangan. Tren fungsional kemasan produk pangan saat ini adalah salah satunya ramah lingkungan. Hal ini disebabkan produk pangan memiliki sifat berkelanjutan, sehingga penting untuk mencari solusi ini. Biodegradable packaging bisa menjadi solusi dalam permasalahan ini. Sebab jenis kemasan ini dapat terurai di lingkungan atau bisa disebut juga sebagai kemasan ramah lingkungan. Metode penelitian yang digunakan dalam review jurnal ini adalah pendekatan kualitatif dengan studi literatur. pendekatan kualitatif dipilih karena metode ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan detail mengenai fenomena yang diteliti. Penulis menggunakan studi literatur sebagai sumber data yang dapat diandalkan dan relevan untuk memperoleh informasi terkait produk pangan lokal. Menurut penelitian Biodegradable Packaging dapat menjadi solusi dalam permasalah “kemasan ramah lingkungan”, namun tetap harus dengan bergantung pada campuran bahan bio-nano komposit dan polimer, yang akan meningkatkan kinerjanya.
Analisis Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) Komoditas Beras Di Kabupaten Sukabumi Widjayanti, Widjayanti; Akil, Syahrir; Jumiono, Aji; Widowati, Sri
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v7i1.17049

Abstract

This research aims to evaluate the safety level of rice in Sukabumi Regency in terms of heavy metal content and how to eliminate or minimize contamination until it’s safe to consume in accordance with Minister of Agriculture Regulation No. 53 of 2018 concerning the safety and quality of fresh food of plant origin. The research results showed that rice was safe from heavy metal contamination (cadmium, lead and arsenic), where cadmium was 0.05 – 0.13 mg/kg, arsenic was 0.13 mg/kg and lead was not detected. The maximum contamination limit (BMC) for cadmium is 0.4 mg/kg, lead is 0.2 mg/kg and arsenic is 0.3 mg/kg). So the heavy metal content is still below the maximum pollution limit (BMC). The washing stage can minimize the heavy metal content in rice, where washing rice once can remove the cadmium content from 0.07 mg/kg to undetectable. Cooking process can reduce the heavy metal content in rice. Washing once quite effective in removing heavy metals and cooking using rice cooker is more effective in maintaining the nutritional composition of rice compared to using steamer. The preparation of HACPP for rice production shows that the CCP is the process stages of receiving raw materials, fumigation and packaging.
IMAJINASI PETA MENTAL PENYANDANG DISABILITAS NETRA TERHADAP KAWASAN SIMPANG LIMA SEMARANG Cahyadi, Tio Natalia Sari; Purwanto, Edi; Widjayanti, Widjayanti
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The Simpang Lima area is the center and icon of Semarang City, in the form of a public space that has various legitimacy and imaginability in the minds of each observer. In this study, the visually impaired person were selected as a sample of observers, highlighting how visually impaired person are able to recognize elements of urban identity in their own way. Using a qualitative descriptive approach method to find out how these elements of urban identity can be understood from the area structure by exploration, as well as how they feel after they experience a process of interaction in that environment. The data used in this study were obtained from interviews with several sources, including persons with visual disabilities as the main informants and administrators of the disability community and the Semarang city government as supporting informants. In addition, this research is also supported by data from various other literature related to visual disabilities and the development of the Simpang Lima area and is supported by the image of the city theory, mental maps or spatial cognition and neuroscience theory.The research results have proven, that the elements of identity in the image of a city that stand out and can be recognized by Visually Impaired Person are Landmarks and Path elements. That the image of the city's environment, ease of access, availability of facilities, involvement in the planning process, and adequate navigational features are very important in increasing the ability of Visually Impaired Person to be orientated. In addition, psychological factors such as feelings of security and comfort also play an important role in influencing the breadth of the exploration area for Visually Impaired Person. On the other hand, using a neuroscience theory approach shows that the brain's nervous system of Visually Impaired Person has the ability to process multisensory information from the built environment, including tactile and auditory information which will then produce emotional and meaningful responses to the built environment. There is also a relationship between past memory and the ability of Visually Impaired Person to recognize elements of urban identity, and the concept of attachment to a place can also influence the perception of Visually Impaired Person. This research provides enrichment of insights for planning a more inclusive and sustainable urban environment.The research area in this study is limited to the area along the Simpang Lima Semarang roundabout to a 100meter radius on the five road branches.Keyword: Visually Impaired Person, Mental Mapping, Simpang Lima Semarang AreaAbstrak: Kawasan Simpang Lima merupakan pusat Kota Semarang, berupa ruang publik yang memiliki legibilitas dan imajibilitas yang beragam dalam benak masing-masing pengamatnya. Pada penelitian ini dipilihlah para penyandang disabilitas netra yang akan menjadi sample pengamat, mengangkat akan bagaimana para penyandang disabilitas netra dengan keterbatasannya mampu mengenali akan elemen identitas perkotaan dengan cara mereka sendiri. Menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengetahui bagaimana elemen identitas perkotaan tersebut dapat dihapami dari sebuah struktur kawasan dengan cara penjelajahan peyandang disabilitas netra, serta bagaimana perasaan yang dirasakan dalam benak penyandang disabilitas netra setelah mereka mengalami suatu proses interaksi dalam lingkungan tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara dengan beberapa sumber, diantaranya ialah para penyandang disabilitas netra sebagai informan utama dan pengurus komunitas disabilitas serta pemerintah kota semarang sebagai informan pendukung. Selain itu penelitian ini juga didukung oleh data dari berbagai literatur lain yang berkaitan dengan disabilitas netra serta perkembangan Kawasan Simpang Lima dan didukung oleh teori citra kota, peta mental atau kognisi spasial dan teori neuroscience. Hasil penelitian telah membuktikan, bahwa elemen identitas dalam citra sebuah kota yang menonjol dan dapat dikenali oleh para penyandang disabilitas netra ialah elemen Landmarks dan Path. Bahwa citra lingkungan kota, kemudahan akses, keberadaan fasilitas, keterlibatan dalam proses perencanaan, serta fitur navigasi yang memadai sangat penting dalam meningkatkan kemampuan penyandang disabilitas netra untuk dapat berorientasi.  Selain itu, faktor psikologis seperti perasaan aman dan nyaman juga berperan penting dalam mempengaruhi luas jangkauan area penjelajahan penyandang disabilitas netra. Disisi lain, dengan menggunakan pendekatan teori neuroscience menunjukan bahwa sistem saraf otak para penyandang disabilitas netra memiliki kemampuan untuk memproses informasi multisensori dari lingkungan binaan, termasuk informasi taktil serta auditif yang kemudian akan menghasilkan respon emosi dan pemaknaan terhadap lingkungan binaan tersebut. Terdapat pula hubungan antara memori/kenangan masa lampau dan kemampuan penyandang disabilitas netra dalam mengenali elemen identitas perkotaan, serta konsep kelekatan pada sebuah tempat juga dapat mempengaruhi persepsi penyandang disabilitas netra. Penelitian ini memberikan pengkayaan wawasan bagi perencanaan lingkungan perkotaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Gambaran imajinasi peta mental yang digali pada penelitian ini mencakup pada area jalan disepanjang bundaran Kawasan Simpang Lima Semarang hingga radius 100meter pada kelima cabang jalannya.Kata Kunci: Disabilitas Netra, Peta Mental, Kawasan Simpang Lima Semarang