Warang, Zedra
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembiayaan Sindikasi Bank Syariah di Indonesia dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Ariswanto, Dery; Warang, Zedra; Azizi, Agung Wildan
J-Alif : Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah dan Budaya Islam Vol 6, No 2 (2021): J-Alif, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2021
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.298 KB) | DOI: 10.35329/jalif.v6i2.1893

Abstract

This article aims to describe and analyze the syndicated financing of Islamic Banks in Indonesia from the perspective of Islamic Economics Law. This study uses a qualitative research method with the type of library research used to analyze the formulation of the problem in this study. The results of this study indicate that the product innovation of Islamic banking can be carried out by applying a contract that is hybrid contract or multi-contract in nature. Sharia syndicated financing products emerge in the banking on the basis of the need for large amounts of financing, so that Islamic Banks will not be able to support it alone in other words, they must cooperate with other banks. Syndication financing is allowed based on the Fatwa DSN No: 91/DSN-MUI/IV/2014. Syndicated financing in Islamic Banks generally uses the musyarakah mutanaqishah contract. Syndicated financing in Islamic Banks has accommodated the provisions of both the Sharia Banking Law, KHES, Fatwa DSN, and other related regulations. So that the implementation of syndicated financing products at Islamic Banks in Indonesia is in principle aligned with Sharia Economic Law, however it must continue to be supervised by the Sharia Supervisory Board so that there are no violations of existing regulations.
Menganalisis Bai Al-Inah Dalam Lembaga Keuangan Syariah Warang, Zedra
MASHLAHAH Vol. 1 No. 1 (2022): Mashlahah: Journal of Islamic Economics
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Kunir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62824/2gch5j92

Abstract

Bai ‘inah adalah masalah klasik yang secara tidak sengaja terus berkembang hingga saat ini. Di mana jual beli ‘inah ini merupakan hillah (rekayasa) perdagangan yang bertujuan untuk meraup keuntungan semata. Rasulullah Saw melarang jual beli ‘inah karena terdapat unsur riba yang merugikan pihak lain. cara jual beli ‘inah yang populer di dalam tulisan para ahli fikih adalah seseorang menjual suatu barang yang pembayarannya (ditangguhkan), lalu penjual tersebut segera membelinya (barang tadi) secara tunai dengan harga yang lebih rendah (dari yang ditawarkan). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research) dengan metode deskriptif analisis, dan pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini menegaskan bahwa dalam praktik pembiayaan dan pembiayaan modal kerja di lembaga keuangan syariah yang menggunakan bai tsaman ajil dalam pembiayaan modal kerja termasuk Bai al-inah yaitu seseorang menjual berang dengan harga yang ditangguhkan, kemudian barang itu dibeli kembali oleh pihak yang menjual dari pembeli yang bertangguh itu dengan harga yang kurang dari harga pertama dengan kontan.
Menganalisis Bai Al-Inah Dalam Lembaga Keuangan Syariah Warang, Zedra
MASHLAHAH Vol. 2 No. 2 (2023): Mashlahah: Journal of Islamic Economics
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Kunir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62824/s5rmnb45

Abstract

Bai ‘inah adalah masalah klasik yang secara tidak sengaja terus berkembang hingga saat ini. Di mana jual beli ‘inah ini merupakan hillah (rekayasa) perdagangan yang bertujuan untuk meraup keuntungan semata. Rasulullah Saw melarang jual beli ‘inah karena terdapat unsur riba yang merugikan pihak lain. cara jual beli ‘inah yang populer di dalam tulisan para ahli fikih adalah seseorang menjual suatu barang yang pembayarannya (ditangguhkan), lalu penjual tersebut segera membelinya (barang tadi) secara tunai dengan harga yang lebih rendah (dari yang ditawarkan). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research) dengan metode deskriptif analisis, dan pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini menegaskan bahwa dalam praktik pembiayaan dan pembiayaan modal kerja di lembaga keuangan syariah yang menggunakan bai tsaman ajil dalam pembiayaan modal kerja termasuk bai al-inah yaitu seseorang menjual berang dengan harga yang ditangguhkan, kemudian barang itu dibeli kembali oleh pihak yang menjual dari pembeli yang bertangguh itu dengan harga yang kurang dari harga pertama dengan kontan.