Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Saintika Meditory

PERBEDAAN ANTIKOAGULAN EDTA DAN HEPARIN TERHADAP NILAI HEMATOKRIT rahmatullah, widia; B. Labito, Rahmin; Aini, Resmi; Azimata R, Rudina; Handayani, Reska
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i1.1870

Abstract

Hematocrit examination is one of the examinations to determine the volume of erythrocytes contained in the blood. Determination of the hematocrit value can be done by the microhematocrit method, using a sample of venous blood mixed with an anticoagulant. Anticoagulant Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA) can bind calcium ions (Ca) so that clotting does not occur but the use of inappropriate concentrations and volumes of EDTA anticoagulants can cause low hemoglobin levels as well as hematocrit values. Heparin anticoagulants can inhibit the conversion of prothrombin into thrombin, but if used incorrectly it causes cells to agglomerate resulting in invalid calculations. This study aims to determine the average and differences in hematocrit values using EDTA and heparin anticoagulants. This type of research is descriptive analytic which is a research method that functions to describe an object under study. The research analysis used univariate analysis to obtain the average hematocrit value and bivariate analysis used the Independent T-test to determine differences in the results of the hematocrit values using EDTA anticoagulants and heparin anticoagulants. The results of the examination of the hematocrit value of the average EDTA anticoagulant were 38.49% while the average Heparin anticoagulant hematocrit value was 40.05%. Difference in the average value of hematocrit is 1.56%. The results of the Independent T-test statistic where the p value > 0.05 is sig 0.205, which means that the Ho hypothesis is accepted. So it can be concluded that there is no significant difference between the hematocrit values using EDTA and heparin anticoagulants.
Karakteristik Pendonor Yang Lolos Seleksi Donor terkait Tekanan Darah Normal dan Hipertensi Derajat 1 di Unit Transfusi Darah Kabupaten Bantul Astarini, Dian Eko; Khunevy, Cindy Khaliza; Aini, Resmi
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 2 (2025): November 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i2.3329

Abstract

Pendahuluan: Upaya pelayanan transfusi dengan menggunakan darah pendonor sebagai bahan baku yang bertujuan untuk menjamin ketersedian komponen darah aman, berkualitas dan cukup terus ditingkatkan. Bahan baku darah didapat dari calon pendonor yang sudah dinyatakan lolos pemeriksaan seleksi donor. Syarat seleksi donor salah satunya adalah tekanan darah yang dinilai penting dalam pengolahan komponen. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran tekanan darah yang lolos seleksi donor di UTD PMI Kabupaten Bantul. Bahan dan Metode: Jenis penelitian menggunakan deskritif kuantitatif dan retrospektif, dengan menggunakan teknik total sampling pada seluruh pendonor lolos seleksi tekanan darah di UTD PMI Kabupaten Bantul tahun 2024. Hasil Penelitian: Dari 11.439 pendonor lolos seleksi tekanan darah menunjukkan tertinggi semua karakteristik adalah pada kelompok tekanan darah normal yaitu  golongan darah O tertinggi yaitu 3.135 (34,8%), kelompok usia terbanyak adalah 25-44 tahun sejumlah 5.420 (47.5%), jenis kelamin dominasi laki laki sejumlah 7.846 (68,7%), dan jenis donasi sukarela paling banyak yaitu 10.064 (87,9%). Kesimpulan: Karakteristik golongan darah tertinggi adalah pada kelompok tekanan darah normal dengan golongan darah O, kelompok usia 25-44 tahun, Jenis kelamin laki laki dan jenis donasi dari pendonor sukarela.Kata kunci : Seleksi donor; tekanan darah; karakteristik pendonor.