Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOLIK DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) PADA SEL KANKER LEHER RAHIM HeLa Mardiyaningsih, Ana; Ismiyati, Nur
Majalah Obat Tradisional Vol 19, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.394 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ19iss1pp%p

Abstract

Kanker leher Rahim merupakan salah satu kanker yang paling terjadi pada wanita. Angka kematian yang tinggi menunjukkan bahwa kemoterapi tidak memberikan hasil yang baik sehingga perlu dikembangkan strategi untuk mengatasinya. Daun alpukat (Persea americana Mill) adalah salah satu produk alami yang memiliki aktivitas antioksidan dengan menangkap radikal bebas dan memiliki aktivitas sitotoksik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi aktivitas sitotoksik dari ekstrak etanolik daun alpukat pada sel kanker leher Rahim HeLa dan mengidentifikasi senyawa aktif  yang ada pada daun alpukat. Senyawa aktif dari daun alpukat diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Uji kromatografi dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif. Aktivitas sitotosik ekstrak etanolik daun alpukat dilakukan dengan uji MTT. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun alpukat mengandung senyawa golongan flavonoid, alkaloid dan saponin. Ekstrak etanol daun alpukat menghambat pertumbuhan sel HeLa dengan nilai IC50 sebesar360 µg/ml. 
PENGEMBANGAN POTENSI EKSTRAK DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius Roxb) SEBAGAI AGEN ANTIBAKTERI Mardiyaningsih, Ana; Aini, Resmi
Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.377 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v4i2.1577

Abstract

Pandanus amayllifolius Roxb which commonly used as a flavoring and food coloring waspotentially have antibacterial activity. It should be an effort to develop a safe naturalpreservatives to reduce cases of food poisoning (foodborne disease) which mainly caused bybacterial pathogens. This study aims to determine the antibacterial potency of the water extract,ethanol, ethyl acetate, and a mixture of ethanol-ethyl acetate (1:1 v/v) extract againstStaphylococcus aureus and Escherichia coli based on the value of MIC (Minimum InhibitoryConcentration) and MBC (Minimum Batericidal Activity). The antibacterial activity wasevaluated by the Kirby-Bauer diffusion method by making the extract concentration of 25 and50 %, as well as the loading dose tested was 2.5 mg and 5 mg/disc. MIC and MBC wasevaluated by solid dilution method. The results showed that the ethanol extract and water extractdon’t have antibacterial activity against Staphylococcus aureus and Escherichia coli, whereasthe ethyl acetate extract and a mixture of ethanol-ethyl acetate (1:1 v/v) have an antibacterialactivity. Ethyl acetate extract showed the highest inhibitory potency. The MIC and MBC was 186 Pharmaҫiana, Vol. 4, No. 2, 2014: 185-192obtained at a level of 1.1% w/v and 6.7% w/v against Staphylococcus aureus, and 0.5% w/v and4.5% w/v against Escherichia coli.
UJI TOKSISITAS SUBKRONIS FRAKSI KLOROFORM DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius ROXB) SEBAGAI AGEN KOKEMOTERAPI DOKSORUBISIN TERHADAP FUNGSI JANTUNG Ismiyati, Nur; Mardiyaningsih, Ana; Trilestari, Trilestari; Mursyidi, Achmad; Yuwono, Tedjo
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indon
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.611 KB)

Abstract

Fraksi kloroform daun pandan (Pandanus amaryllifolius) diketahui memiliki efek sinergis sebagai kokemoterapi doksorubisin pada sel kanker payudara MCF-7 dan T47D. Penelitian ini untuk mengetahui efek toksik subkrosis fraksi kloroform daun pandan dikombinasi dengan doksorubisin. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tikus Sprague Dawly 1-2 bulan sebanyak 40 ekor dibagi dalam 8 kelompok yang terdiri dari kelompok sehat, kelompok pelarut, kelompok doksorubisin, dan empat kelompok perlakuan kombinasi doksorubisin dan fraksi kloroform. Setelah 30 hari dilakukan pemeriksaan biokimiawi darah  trigliseride, LDL, HDL dan kolesterol. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi doksorubisin dengan fraksi kloroform daun pandan tidak menyebabkan toksisitas terhadap jantung dan mampu menurunkan efek toksik doksorubisin terhadap jantung.
PERBEDAAN KUALITAS TANAMAN MINT (Mentha spicata L) HIDROPONIK DAN KONVENSIONAL BERDASARKAN MORFOLOGI TANAMAN, PROFIL KROMATOGRAM, DAN KADAR MINYAK ATSIRI Pratiwi, Pramita Yuli; Mardiyaningsih, Ana; Widarti, Emi
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.9 KB) | DOI: 10.33759/jrki.v1i2.18

Abstract

Mint is one of the essential oil-producing plants. Essential oils of Mentha spicata L or spearmint are widely used as raw materials in the food, beverage and pharmaceutical preparations industries. The main components of spearmint are karvon, limonen, cineol, dihydrocarvol, myrcene, and 0.5% menthol. The components contained in spearmint have properties as herbal remedies. Plant cultivation greatly determined the results of standardized drug ingredients. Cultivation with the right planting system can affect the quality of simplicia. This research were a descriptive study to differentiate the quality of plants. This study aimed to determine differences in plant morphology, chromatogram profile and levels of spearmint essential oil between hydroponic and conventional planting systems. Observation of plant morphology includes the size, color of the stem and leaves. Essential oil content is calculated from refined oil by steam and water distillation method. Spearmint oil was analyzed on thin layer chromatography methode using the silica gel F254 as a stationary phase and hexane-ethyl acetate (8: 2) as a mobile phase, with spot visualization under UV254 and anisaldehyde-H2SO4 . The results showed that the morphology of Mentha spicata L with hydrophonic planting systems had a bigger size in stem and leaves, but the leaves had more bright green than a conventional plant. The chromatogram profile did not show differences in the number of spots and Rf. Mentha spicata L with conventional planting systems had a sharper intensity of color on one of the volatile oil spot, and suggested due to menthol. The levels volatile oil of Mentha spicata L hydroponic and conventional were determined as 0.0326% and 0.0323% . The Independent T-test analysis showed that there were not a significant differences.
Aktivitas antibakteri eco-enzyme limbah Citrus sinensis, Musa paradisiaca L. var bluggoe, dan kombinasinya terhadap Staphylococcus aureus Irianto, Iramie Duma Kencana; Purnomo, Krestanto; Amanati, Arfiana; Savila, Dhea; Mardiyaningsih, Ana
Majalah Farmaseutik Vol 19, No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v19i4.79019

Abstract

Pengendalian penularan COVID-19 pada fase transmisi lokal dapat dilakukan dengan penyemprotan cairan disinfektan. Eco-enzyme memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai disinfektan sehingga dapat menangani masalah pengolahan limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari eco-enzyme limbah Citrus sinensis, Musa paradisiaca L. var bluggoe, dan kombinasinya terhadap Staphylococcus aureus. Preparasi eco-enzyme dilakukan dengan mencampur limbah, molase dan air pada perbandingan 3:1:10. Fermentasi dilakukan selama 90 hari. Evaluasi berupa organoleptik, nilai pH, skrining fitokimia, dan uji aktivitas antibakteri. Eco-enzyme yang dihasilkan berwarna coklat tua beraroma khas menyengat dan lebih asam dibanding bahan segarnya. Eco-enzyme C.sinensis mengandung alkaloid, polifenol, flavonoid dan saponin. Eco-enzyme M.paradisiaca var. bluggoe mengandung tanin, polifenol, flavonoid dan saponin. Ketiga eco-enzyme yang dihasilkan mampu menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus. Urutan aktivitas antibakteri terhadap S.aureus dari yang lebih kuat adalah (1) eco-enzyme M.paradisiaca; (2) eco-enzyme C.sinensis; (3) eco-enzyme kombinasi C.sinensis dan M.paradisiaca var. bluggoe.
Aktivitas Antibakteri Daun Polyscias scutellaria, Carica papaya, dan Kombinasinya terhadap Propionibacterium acnes Mardiyaningsih, Ana; Ismiyati, Nur; Hariyanti, Laras; Irianto, Iramie Duma Kencana; Zaenirohmah, Rizqi Rochim
Majalah Farmaseutik Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v20i1.79184

Abstract

Propionibacterium acnes merupakan salah satu jenis bakteri penyebab jerawat. Bakteri initumbuh pada kondisi anaerob dan lipofilik di daerah pori-pori kulit yang tertutup oleh sel kulit mati dan asam lemak. Kondisi tersebut dipicu oleh ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan peningkatan produksi sebum yang disertai hiperkeratinisasi. Klindamisin merupakan antibiotik yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri P.acnes, namun penggunaannya dalam jangka waktu lama dapat memicu resistensi dan membunuh mikroba baik pada kulit. Alternatif pengobatan jerawat yang aman dan efektif dapat dilakukan melalui pengembangan ekstrak dari P. scutellaria maupun C.papaya, yang berdasar penelitian sebelumnya menunjukkan potensi antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak heksan daun P.scutellaria, C.papaya serta kombinasinya terhadap P.acnes. Bahan yang diteliti adalah daun P.scutellaria dan C.papaya. Preparasi ekstrak dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut heksan. Evaluasi ekstrak meliputi organoleptik, rendemen, susut pengeringan dan analisis kualitatif dengan KLT. Uji aktivitas antibakteri terhadap P.acnes ATCC6919 menggunakan metode difusi cakram dengan kontrol negatif DMSO, dan kontrol positif klindamisin. Ekstrak yang diperoleh memiliki karakteristik spesifik sesuai dengan bahan baku. Rendemen kedua ekstrak yang diperoleh ¼ dari bobot serbuk awal. Susut pengeringan kedua ekstrak sangat kecil (<1%). Baik P.scutellaria maupun C.papaya mengandung banyak senyawa golongan terpenoid. Aktivitas antibakteri ekstrak heksan daun C.papaya lebih kuat dibandingkan P.scutellaria. Kombinasi kedua ekstrak dengan perbandingan 1:1 menunjukkan aktivitas antibakteri yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Kombinasi kedua ekstrak tergolong dalam antibakteri kuat
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN MENGGUNAKAN METODE HB METER DAN HEMATOLOGY ANALYZER Rahmatullah, Widia; Abdullah, Sulistiawati; Mardiyaningsih, Ana
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 12 No 1 (2023): Al-Asalmiya Nurshing: jurnal ilmu keperawatan (journal of nurshing sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v12i1.2336

Abstract

Examination of hemoglobin levels before blood donation is an important check to certify that potential donors can donate blood. Hemoglobin levels can be measured using the hematology analyzer method where this method checks more quickly and the results issued usually have gone through quality control carried out by an in-house laboratory, it's just that this method has limitations including treatment, room temperature, must be controlled periodically. Checking hemoglobin levels can also be measured using the Hb meter method. Checking hemoglobin levels can also be done using Hb meters which are widely used by health services, such as clinical laboratories, health centers and hospitals. The advantages of the Hb meter include the results obtained faster and cheaper. This study aims to determine differences in the results of examination of hemoglobin levels using the Hb meter method with a hematology analyzer. The research method used is True Experiment with the type of research The Posttest Only Design. The sample in this study were 16 prospective blood donors at PMI Yogyakarta City. Respondents who had been given an explanation and signed an informed consent were then taken a sample of their venous blood and examined the hemoglobin level using the Hb meter and hematology analyzer methods. results are recorded and then data processing is carried out using univariate analysis and bivariate analysis. Based on the results of the study it was concluded that there was no significant difference between the results of examining hemoglobin levels using the Hb meter method and the Hematology Analyzer (p = 0.321 : p > 0.05). The average value of hemoglobin levels in the Hb meter method is 14.631 g/dl while the average value of hemoglobin levels in the Hematology Analyzer method is 14.294 g/dl.
PENGEMBANGAN FORMULA ES KRIM TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) SEBAGAI SEDIAAN PANGAN FUNGSIONAL MELALUI SUBSTITUSI LEMAK SANTAN KELAPA Ismiyati, Ismiyati; Mardiyaningsih, Ana; Purwanti, Sri
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 16 No. 1: Maret 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v16i1.13265

Abstract

Lemak yang digunakan dalam pembuatan es krim umumnya adalah lemak susu. Penggunaan santan kelapa diharapkan dapat menjadi substitusi penggunaan lemak susu pada pembuatan es krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah santan kelapa dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi, bagaimana pengaruhnya pada karakteristik fisik (viskositas, overrun, waktu leleh) serta bagaimana penilaian panelis terhadap perubahan organoleptis (rasa, tekstur dan warna) es krim temulawak. Jenis penelitian ini adalah true experiment dengan rancangan post test only control group design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis lemak dari santan kelapa dan susu sapi UHT dan variabel terikat adalah karakteristik fisik dan organoleptis pada es krim temulawak yang dinilai oleh responden berdasarkan uji kesukaan. Pengujian karakteristik fisik menggunakan perbandingan data yang diperoleh dari kedua jenis lemak tersebut. Pengujian organoleptis dianalisis dengan metode statistika non parametrik Mann Whitney.Hasil penelitian menunjukkan bahwa santan kelapa dapat dipakai sebagai pengganti susu sapi pada sediaan es krim temulawak karena menghasilkan karakteristik  fisik  yang lebih  baik. Es krim dengan bahan santan kelapa memiliki nilai viskositas lebih tinggi,overrunlebih rendah, serta waktu leleh yang lebih lama.Es krim temulawak dengan bahan susu sapi relatif lebih disukai oleh masyarakat dibandingkan es krim dari santan kelapa, namun secara statistik tidak berbeda signifikan.
Studi Literatur: Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun dan Batang Tanaman terhadap Bakteri Klebsiella Pneumoniae Burhan, Amelia Handayani; Bintoro, Danang Wahyu; Mardiyaningsih, Ana; Nurhaeni, Farisya
Action Research Literate Vol. 6 No. 2 (2022): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v6i2.126

Abstract

Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri gram negatif yang dapat menyebabkan penyakit pneumonia atau radang paru-paru. Minyak atsiri atau sering disebut dengan essential oils merupakan ekstrak alami dari jenis tumbuhan yang berasal dari daun, bunga, batang, biji-bijian bahkan putik bunga. Kegunaan minyak atsiri salah satunya sebagai anti infeksi, pembunuh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aktivitas antibakteri minyak atsiri daun dan batang tanaman terhadap Klebsiella pneumoniae. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur (narrative review). Pencarian jurnal literatur menggunakan mesin pencari online yaitu Google Scholar dan Sciencedirect. Pencarian menggunakan kata kunci berdasarkan PICO dan diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dengan parameter yang mengacu pada PICOST sehingga diperoleh 17 artikel. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas Antibakteri daun dan batang berdasarkan diameter zona hambatnya meliputi: (1) Antibakteri yang sangat kuat meliputi Xanthium strumarium (d=58,1mm) dan Machilus konishii (d=30 ± 0.6mm); (2) Antibakteri kuat meliputi: Cupressus lusitanica (d=11 mm), Lippia javanica (d=11 mm), Mentha spicata (d=20±0,02 mm), Phoebe formosana (d=16 ± 0.8), Coriandrum sativum (d=16 mm ), Eucalyptus oleosa (d=15 mm), Premna integrifolia (d= 13,1 ± 1,5 mm), Origanum vulgare batang (d=13,0±0,17 mm), Mentha piperita (d=12,4 ± 0,7 mm), Origanum vulgare daun (d =11,9±0,10 mm), dan Origanum vulgare daun (d=11,9±0,10 mm); (3) Antibakteri sedang meliputi:Murraya paniculata (d=9-12 mm), Lippia microphylla (d=8 ± 0,5 mm sampai 12 ± 0,8 10 mm), Piper lenticellosum (d=9,5 mm), Ricinus communis (d= 6,2 ± 0,4 mm), dan Melaleuca bracteata (d=6 mm). Dengan demikian minyak atsiri daun dan batang dapat digunakan sebagai Antibakteri Klebsiella pneumoniae.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN BIOAUTOGRAFI EKSTRAK ETANOL DAUN MAYANA JANTAN (Coleus atropurpureus Benth.) TERHADAP Pseudomonas aeruginosa DAN Klebsiella pneumoniae Azzahra, Shafanisa Alivia; Mardiyaningsih, Ana; Munawaroh, Rima
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 3 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v3i1.309

Abstract

Infeksi merupakan masalah yang sulit diatasi oleh masyarakat, contoh bakteri yang dapat menginfeksi yaitu Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella pneumoniae. Selain pengobatan infeksi dengan antibiotik, sediaan herbal dapat menjadi alternatif pengobatan. Daun mayana jantan (Coleus atropurpureus) oleh masyarakat Halmahera Barat dimanfaatkan untuk meredakan nyeri, menyembuhkan bisul, batuk, luka, dan meningkatkan nafsu makan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% daun mayana jantan terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella pneumoniae, serta untuk mengetahui senyawa aktif yang menyebabkan aktivitas antibakteri. Dilakukan uji identifikasi bakteri dengan pengecatan Gram dan metode biokimia, serta uji sensitivitas bakteri dengan metode difusi cakram. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Uji statistik dengan Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney, menunjukkan pada loading ekstrak 20 mg/sumuran memberikan aktivitas antibakteri terbesar untuk Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella pneumoniae dengan zona hambat masing-masing sebesar 12,2±0,3 mm dan 11,3±0,3 mm. Identifikasi senyawa  menggunakan metode KLT dengan fase diam silika gel 60 F254 dan fase gerak n-heksan:etil asetat (7:3 v/v), hasil uji menunjukkan ekstrak daun mayana jantan positif mengandung terpenoid, fenolik, flavonoid, dan triterpenoid. Senyawa aktif yang berperan sebagai antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa adalah fenolik (Rf = 0,24) dan triterpenoid (Rf = 0,68) berdasarkan uji bioautografi dengan metode kontak sedangkan senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap Klebsiella pneumoniae belum dapat ditentukan.