Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMANFAATAN CANGKANG KERANG HIJAU (PERNA VIRIDIS) UNTUK MENINGKATKAN pH MATA AIR OI KUNDE Fathurrahmaniah, Fathurrahmaniah; Islamiah, Muarif; Rahmaniya, Nita
CAKRA KIMIA (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) Vol 12 No 1 (2024): Cakra Kimia (Indonesia E-Journal of Applied Chemistry)
Publisher : Graduate Program of Applied Chemistry, Udayana University, Bali-INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Oi Kunde merupakan salah satu mata air yang digunakan sebagai sumber air masyarakat yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima. Berdasarkan hasil observasi dan uji organoleptik yang dilakukan, air ini merupakan jenis air permukaan yang memiliki cita rasa yang cukup masam. Berdasarkan hasil uji di laboratorium yang dilakukan menunjukkan bahwa pH air yang cukup rendah yaitu 4,1. Untuk meningkatkan kualitas air tersebut, maka dilakukan peningkatan pH mata air dengan memanfaatkan cangkang kerang hijau (Perna viridis) sebagai media filter dan diharapkan dapat meningkakan pH air sehingga lebih layak untuk dikonsumsi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terjadi peningkatan pH berturut – turut sebesar 6,61; 6,68; 7,13 (A1); 8,64; 7,22; 7,43 (A2) dan 7,13; 7,52; 7,73 (A3) pada penambahan cangkang kerang sebanyak 20, 30 dan 40 gram dengan waktu kontak selama 5, 10 dan 15 menit. Peningkatan pH maksimal terjadi pada penambahan cangkang kerang seberat 40 gram dan dengan waktu kontak 15 menit yaitu 7,73. Hal ini menujukkan bahwa cangkang kerang hijau dapat digunakan sebagai sumber CaCO3 yang berpotensi untuk meningkatkan pH air dari keadaan asam menjadi basa dan semakin banyak jumlah serbuk cangkang dan waktu yang digunakan maka pH air yang dihasilkan semakin meningkat. ABSTRACT: Oi Kunde is one of the springs that is used as a water source community which is used to fulfill the needs of the people of Lambitu District, Bima Regency. Based on the results of observations and organoleptic tests carried out, this water is a type of surface water that has a quite sour taste. Based on the results of laboratory tests carried out, it shows that the pH of the water is quite low which is 4.1. To improve the quality of the water, the pH of the spring water was carried out by using green mussel shells (Perna viridis) as a filter media and it is hoped that this will improve the quality of the water by increasing the pH of the water so that it is more suitable for consumption. Based on the results of research conducted, there was an increase in pH respectively by 6.61; 6.68; 7.13 (A1); 8.64; 7.22; 7.43 (A2) and 7.13; 7.52; 7.73 (A3) when adding 20, 30 and 40 grams of shells with contact times of 5, 10 and 15 minutes. The maximum increase in pH occurred when adding 40 grams of shells and with a contact time of 15 minutes, namely 7.73. This shows that green mussel shells can be used as a source of CaCO3 which has the potential to increase the pH of water from acidic to alkaline and the more shell powder and time used, the pH of the resulting water will increase.
Dampak Pelestarian Keanekaragaman Hayati Terhadap Lingkungan Hidup di Daerah Bima Rahmaniya, Nita; Islamiah, Muarif; Wardatunnissa, Yeni; Rostati, Rostati
Jurnal Pendidikan dan Humaniora Vol 1, No 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : STKIP Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/jpk.v1i4.397

Abstract

Tingkat keanekaragaman hayati Indonesia yang tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor daya dukung lingkungan (carrying capacity). Secara umum dalam hal ini flora dan fauna yang langka/dilindungi termasuk yang bernilai ekonomis tinggi. Kabupaten Bima terdiri atas 315,96 Km2 atau 7,22 persen lahan sawah dan 4.058,69 Km2 atau 92,78 persen lahan bukan sawah. Luas lahan sawah ini meningkat sebanyak 8,53 km2 jika dibandingkan tahun 2008 yang luasnya 307,43 Km2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pelestarian keanekaragaman hayati terhadap lingkungan hidup di Kabupaten Bima. Metode pada penelitian ini adalah menggunakan tiga macam cara yaitu : observasi partisipatif, wawancara tak terstruktur dan studi dokumentasi serta data-data lain yang relevan. Lokasi penelitian ini di Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Hasil pada penelitian ini adalah Keanekaragaman hayati di Kabupaten Bima mungkin tidak dapat memberi gambaran secara utuh dan mendalam tentang kondisi keanekaragaman hayati di seluruh wilayah Kabupaten Bima. Secara umum dalam hal ini flora dan fauna yang langka/dilindungi termasuk yang bernilai ekonomis tinggi, kondisi biodiversity beberapa kecamatan yang telah dikaji oleh berbagai pihak sangat lah penting karena saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya.
Analisis Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendidikan Matematika Realistik Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Sila Atmaja, Jessy Parmawati; Rahmaniya, Nita
Jurnal Pendidikan dan Humaniora Vol 1, No 2 (2024): April 2024
Publisher : STKIP Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/jpk.v1i2.250

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui Pendidikan Matematika Realistik (PMR) pada siswa kelas IV SD Negeri 9 Sila pada materi Bangun Ruang Sederhana. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain menurut Kemmis dan Mc.Taggart. Subjek penelitian yang digunakan adalah 26 siswa kelas IV SD Negeri 9 Sila. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan tes. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan penerapan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dapat meningkatkan proses pembelajara dan hasil belajar matematika siswa. Pada pratindakan terdapat 7 siswa (26,9%) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada siklus I sebanyak 15 siswa (57,7%) telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan pada siklus II sebanyak 24 siswa (92,3%) telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Pelatihan Perawatan Ekologi Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) dan Anggur Laut (Caulerpa SP) dengan Perbedaan Jarak Tanam di Tambak Bima Rahmaniya, Nita; Widia, Widia
Jurnal Ilmiah Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : STKI Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/diyamas.v1i1.259

Abstract

Rumput laut merupakan komoditas penting perikanan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi dan manfaatnya yang sangat besar bagi kehidupan manusia, selain sebagai bahan makanan, juga merupakan bahan baku dalam industri pembuatan obat-obatan dan kosmetik sehingga kebutuhan pemanfaatan rumput laut semakin meningkat baik untuk konsumsi dalam negeri maupun untuk permintaan ekspor. Penelitian ini dilakukan di Desa Laju Dusun Sera Nae Kabupaten Bima mulai bulan 11 November s/d 25 Desember 2023 berdasarkan tempat budidaya rumput laut tidak memakai lahan pribadi atau proses sewa lahan karena tempat budidaya rumput laut tempatnya di laut, dan Anggur laut cuma menggambil di laut saja karena tumbuhnya liar tidak di budidaya. Indikasi permasalahan rendahnya hasil produksi pembudidaya ditemukan antara lain pada pra produksi, tahap produksi, distribusi, pengolahan dan pemasaran. Pada pra produksi seperti pengadaan bibit masih mengandalkan dari hasil panen, belum ada upaya memproduksi bibit unggul. Metode penanaman terlalu rapat mencapai rata-rata 5 cm antara titik tanam. Potensi rumput laut jenis Caulerpa sudah banyak dikembangkan dan dibudidayakan di masyarakat, mengingat rumput laut jenis Caulerpa ini memiliki banyak manfaat yang sangat beraneka ragam antara lain dapat mengobati atau mencegah kanker, membantu menurunkan kadar kolesterol dan dapat berfungsi membuang zat-zat beracun dalam tubuh. Kesimpulan pada penelitian ini adalah Memberikan pernyataan bahwa pada penelitian rumput laut ini bagus untuk di kembangkan oleh Masyarakat, banyak manfaatnya tidak hanya dikonsumsi tapi juga untuk alat kecantikan, Masyarakat yang ada di sekitar lokasi budidaya rumput laut sangat membantu dengan adanya budidaya ini, sehingga Masyarakat yang ada di sekitar bisa menambah penghasilan dengan budidaya rumput laut.
Pendampingan Pembuatan Pakan Menggunakan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) dalam Ransum Untuk Meningkatkan Kualitas Telur (Skor Yolk) Pada Ayam Petelur Rahmaniya, Nita; Yuningsih, Yuyun
Jurnal Ilmiah Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : STKI Harapan Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/diyamas.v1i2.665

Abstract

Ayam yang dipelihara oleh orang Indonesia masih kalah dalam produksi telur dibandingkan ayam petelur yang diimpor dari luar negeri. Ayam domestik, sering dikenal sebagai ayam kampung, dapat bertelur sekitar 46 butir per tahun, sementara ayam petelur dapat bertelur hingga 180 butir per tahun. Dengan permintaan pasar domestik untuk telur dan pengembangan teknologi persilangan, ayam petelur dalam negeri sekarang dapat bersaing dengan ayam petelur asing, yang memiliki kapasitas produksi telur yang jauh lebih tinggi daripada ayam kampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan manajemen pemeliharaan ayam petelur melalui pendampingan penggunaan tepung daun kelor (moringa oleifera) dalam ransum. Teknik pengumpulan data dalam pengabdian ini menggunakan tiga macam metode yaitu: Tutorial atau pencampaian materi, Tindakan (pendampingan langsung) evaluasi (mealui observasi partisipatif dan wawancara tidak terstruktur). Penambdian ini dilakukan di Desa Nata, Kecamatan Palibelo, NTB. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan hasil yang maksimal, tepung daun kelor sangat baik untuk pencampuran pada bahan tambahan pakan ayam petelur,  tepung daun kelor, dapat dikategorikan sebagai bahan pakan sumber protein karena mengandung protein protein kasar 30,3 %, lemak kasar 6,13 %, serat kasar 12,48 %, abu 12,16 %, kalsium 2,66 %, dan fosfor 0,95 %. Di bawah 16%, Kandungan serat kasar bahan pakan penelitian berkisar 12,48 %. Dengan demikan penggunaan tepung daun kelor untuk pakan ayam pertelur sangat direkomendasikan jika ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas telur.