Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Sosialisasi Dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Berbasis Limbah Tanaman Di Desa Ubung Kabupaten Lombok Tengah Sukiman Sukiman; Kurniasih Sukenti; Nur Indah Julisaniah; Rina Kurnianingsih
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.936 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i4.1117

Abstract

Abstract. Several problems related to the use of chemical fertilizers are fertilizer prices that continue to increase, in certain situations there is a shortage of fertilizers and continuous use can reduce the population of soil microorganisms. The purpose of this community service activity is to provide counseling and training on the manufacture of liquid organic fertilizer from plant waste using EM4 activator to the youth of Ubung Village, Jonggat District. The method of activity is lectures and practice of making liquid fertilizer, harvesting fertilizer products and packaging. The activity has been carried out in accordance with the plans and stages that have been set, and liquid fertilizer has been produced which is packaged in plastic bottles. The physical characteristics of the liquid fertilizer produced after 20 days of the fermentation process showed results that met the criteria as a good liquid organic fertilizer, namely temperature 28oC, pH 4, brownish yellow color and smelled of tape. Liquid fertilizer has been distributed to target residents and used as plant fertilizer. Through this activity, the youth of Ubung Village who are participants have succeeded in making liquid organic fertilizer based on plant waste and have applied it as fertilizer to their plants. Keywords: liquid fertilizer, plant waste, organic, EM4
Optimalisasi Minat Belajar dengan Metode Fun Learning pada Era New Normal di Desa Sengkerang, Kecamatan Praya Timur Ahmad Azmi Alwahidi; M. Irwan Sani; Aluh Mustika Dewi; Sofihara Seli Darmawangsa; Titi Nur Alawiyah Alawiyah; Siti Rohimah; Zahratul Imtihan; Widia Hasmiati; Hidayatul Mustapida; Kurniasih Sukenti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.607 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i2.682

Abstract

Fun learning merupakan strategi dalam mengajar dimana suasana dalam mengajar dikondisikan nyaman sehingga siswa dapat berkonsentrasi penuh pada proses pembelajaran. Fun learning dipilih sebagai metode belajar karena selama masa pandemi Covid-19 ini minat belajar anak-anak cendrung menurun sehingga diperlukan upaya untuk mengoptimalisasi minat belajar anak. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan strategi belaja Fun Learning pada anak-anak TK dan SD/MI di Desa Sengkerang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, untuk membantu mengatasi kesulitan belajar selama era pandemi Covid-19. Hal ini terkait dengan tema Kuliah Kerja Nyata (KKN) saat ini yaitu Mengajar di Desa, untuk membantu anak-anak dalam hal belajar, dalam bentuk kegiatan  bimbingan belajar. Kegiatan bimbingan belajar  dapat membantu memotivasi semangat belajar anak-anak selama masa pandemi dimana berbagai kegiatan belajar –mengajar memiliki banyak keterbatasan.. Beberapa pelajaran yang diberikan adalah Bahasa Inggris, IPA, Matematika, dan Agama. Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk anak menjadi pribadi yang semakin termotivasi untuk belajar sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan anak-anak.
Pelatihan Deteksi Cacing Parasit Pada Sapi dan Uji Coba Pengobatan Penyakit Cacingan Pada Sapi Menggunakan Tanaman Obat di Desa Kesik, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur Bambang Fajar Suryadi; Galuh Tresnani; Iman Surya Pratama; Kurniasih Sukenti
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 1 No. 3 (2019): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.054 KB) | DOI: 10.29303/jwd.v1i3.73

Abstract

Dari bulan Juli hingga Oktober 2018, Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas MIPA Universitas Mataram mengadakan pelatihan deteksi telur dan cacing dewasa di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Masbagik Lombok Timur dan pelatihan pembuatan obat cacing alternatif/herbal di Kelompok Peternak Punik Agung, Desa Kesik, Masbagik Lombok Timur dan. Kegiatan diawali dengan deteksi telur cacing dan cacing dewasa pada feses sapi yang dipelihara di kandang kolektif Kelompok Peternak Punik Agung, Desa Kesik. Hasil deteksi feses menunjukkan bahwa semua sapi yang dipelihara di kandang kolektif tersebut menderita cacingan (terdeteksi beberapa jenis/spesies cacing) dengan kategori ringan hingga sedang. Berdasarkan hasil deteksi tersebut, dilakukan pembuatan dan pemberian obat cacing alternatif/herbal. Tanaman yang dipilih sebagai obat herbal cacingan adalah pepaya/gedang (Carica papaya) dan widuri/rembiga (Calotropis gigantea). Dua tanaman ini paling mudah didapat di sekitar perumahan warga di Dusun Kesik dan paling mudah diproses untuk dijadikan obat cacing dibanding tanaman yang lain. Biji pepaya dan bunga widuri dikeringkan dan ditumbuk hingga membentuk serbuk halus untuk kemudian diberikan pada sapi yang menderita cacingan. Berdasarkan hasil deteksi diberikan pemberian obat cacing alternatif/herbal sebagai berikut. Satu kelombok diberi serbuk biji pepaya/gedang (2 hari pemberian sebagai dosis pengobatan), 1 kelompok diberikan serbuk bunga widuri/rembiga (1 hari pemberian sebagai dosis pengobatan) dan 1 kelompok lain diberian albendazol sebagai kontrol positif. Observasi terhadap jumlah telur dan cacing dewasa pasca pemberian obat dilakukan tiap 7 hari sebanyak 2 kali (selama 14 hari). Setelah 14 minggu pemberian obat anternatif/herbal, sapi yang mendapatkan bubuk biji pepaya/gedang menunjukkan penurunan infeksi yang lebih baik (berdasarkan pada penurunan persentase jumlah dan jenis cacing yang menginfeksi) dibandingan dengan bubuk bunga widuri/rembiga. Namun, penurunan tertinggi didapatkan dari sapi yang diberikan Albendazol (kontrol). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, bubuk biji pepaya dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk mengatasi kasus sapi cacingan, tapi tidak untuk menggantikan obat standar farmasi.
Ethnobotanical Study of Sasak Traditional House At Ende Village, Central Lombok Regency, West Nusa Tenggara Baiq Regina Silva; Kurniasih Sukenti; Sukiman Sukiman
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2023.v10.i02.p18

Abstract

Rumah adat Sasak di Kampung Ende Kabupaten Lombok Tengah umumnya masih memanfaatkan jenis-jenis tumbuhan sebagai penyusunnya. Kearifan lokal dan sosial budaya terkait rumah adat Sasak masih dipertahankan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan pengetahuan etnobotani masyarakat terkait rumah adat Sasak. Penelitian deskriptif eksploratif ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif berdasarkan pengumpulan data, observasi, wawancara, dokumentasi, dan bantuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan snowball sampling . Data kualitatif dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif melalui penyelesaian free listing, Cultural Significance Index(CSI), dan Fidelity Level (FL). Ada 18 jenis tumbuhan dari 6 famili yang digunakan sebagai penyusun rumah adat Sasak dan 12 ragam pemanfaatan jenis tumbuhan meliputi atap, tiang, penyangga, pintu, dinding, pagar, lantai, penyimpanan barang, tangga, penyatu, tempat duduk, dan lain-lain. Nilai CSI menjelaskan Swietenia macrophylla Raja. sebagai spesies dengan nilai kepentingan tertinggi yaitu 41,25 untuk 7 ragam pemanfaatan dan lebih direkomendasikan penggunannya sebagai tiang sehingga memperoleh nilai FL 100%. Upaya konservasi dilakukan dengan menyembunyikan kembali jenis-jenis tumbuhan untuk bahan rumah adat Sasak.Sosial budaya dan kearifan lokal terkait rumah adat Sasak diterapkan melalui pemanfaatan jenis tumbuhan hingga proses pembangunan rumah adat Sasak. Penelitian ini diharapkan dapat menjaga konsistensi pengetahuan masyarakat terkait pentingnya konservasi sumber daya alam dan kearifan lokal untuk rumah adat Sasak ke depannya.
Keunggulan Berkelanjutan Pemasaran Gaharu Melalui Sinergi Riset dan Edukasi Kerjasama Universitas Mataram dan CSEAS Kyoto University Jepang Mamika Ujianita Romdhini; Tri Mulyaningsih; Michiho Ito; Masayuki Yanagisawa; Fujiwara Yumi; Kurniasih Sukenti; Anggit Listyacahyani Sunarwidhi; Ernin Hidayati; Nur Indah Julisaniah
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i2.7454

Abstract

Harga pasar gaharu yang tinggi sangat berpengaruh pada pemasaran gaharu. Perdagangan ini secara bertahap menimbulkan ancaman terhadap populasi gaharu di alam liar. Diperlukan identifikasi spesies, klasifikasi, dan penelitian yang akurat untuk memastikan budidaya dan perdagangan gaharu yang berkelanjutan. Pengabdian ini bertujuan untuk mengedukasi para pelaku industri gaharu di Pulau Lombok mengenai status terkini populasi spesies penghasil gaharu liar, termasuk dinamika perdagangan gaharu global secara keseluruhan. Edukasi yang dilakukan menggunakan pendekatan praktis dan konseptual dengan metode Focus Group Discussion (FGD) kerjasama FMIPA Universitas Mataram dan CSEAS Kyoto University, Jepang. Lokasi pengabdian yang dipilih adalah di Desa Orong, Desa Pusuk, dan Ampenan. Tim Pengabdian kepada Masyarakat telah melakukan edukasi agar khalayak sasaran memiliki peningkatan pengetahuan standarisasi kualitas gubal gaharu dalam rangka menjaga keberlanjutan pemasaran gaharu ke pasar internasional, serta usaha-usaha menjaga kelestarian pohon gaharu di Pulau Lombok
KARAKTER MORFOLOGI KOMAK KACI (Phaseolus lunatus (L.)) DI PULAU LOMBOK Indriana Manik Kaswari; Julisaniah, Nur Indah; Sukiman; Kurniasih Sukenti; Rina Kurnianingsih; Nur Indah Julisaniah
Samota Journal of Biological Sciences Vol 3 No 2 (2024): Samota Journal of Biological Sciences
Publisher : University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sjbios.v3i2.5829

Abstract

Phaseolus lunatus merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia, termasuk di Pulau Lombok. P. lunatus memiliki berbagai nama lokal seperti komak kaci, komak pait, komak kedit, kratok, bure, dan roay. Keragaman nama lokal tersebut menunjukkan bahwa P. lunatus memiliki sebaran yang luas dan dikenal luas oleh masyarakat. Namun, selain dikenal dengan sebarannya yang luas, P. lunatus juga memiliki keragaman morfologi. Oleh karena itu, dilakukan pengamatan morfologi untuk mengetahui karakteristik salah satu varietas P. lunatus yang ada di Pulau Lombok. Karakter yang diamati adalah morfologi tanaman dan habitatnya, sehingga dapat diketahui lokasi P. lunatus yang dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tersebut dan mudah dibudidayakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan dan membuat herbarium. Karakteristik morfologi yang diperoleh yaitu memiliki biji berwarna kuning dengan pola coklat kemerahan, bunga racemosa inflorescence, tipe buah kacang-kacangan, batang berbelit-belit, dan bentuk daun lonjong. Kondisi tempat pengambilan sampel memiliki suhu tanah 28ºC, suhu udara 41ºC, dan pH tanah 6,4.