Limbah rumah tangga merupakan salah satu masalah lingkungan yang sering diabaikan, padahal dengan pemanfaatan yang tepat, limbah tersebut dapat menjadi sumber daya yang bernilai ekonomis. Selain itu, masalah kesehatan terkait dengan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah (DBD), menjadi isu penting yang perlu segera diatasi. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi kedua masalah tersebut dengan mengajarkan masyarakat cara mengolah limbah rumah tangga menjadi produk lilin pengusir nyamuk yang memiliki nilai jual dan dapat membantu mengendalikan populasi nyamuk. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini meliputi pelatihan pembuatan lilin pengusir nyamuk berbahan dasar limbah rumah tangga, pendampingan dalam proses produksi, dan bimbingan terkait pemasaran produk. Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, di mana masyarakat diajak untuk terlibat langsung dalam setiap tahapan kegiatan. Selama pelaksanaan, tim pengabdian juga memberikan fasilitas pendukung, seperti alat produksi sederhana dan akses bahan baku. Hasil dari pelaksanaan pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat berhasil memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi lilin pengusir nyamuk yang memiliki nilai jual. Selain itu, keterampilan masyarakat dalam memproduksi lilin ini meningkat, yang berdampak pada peningkatan pendapatan mereka. Penggunaan lilin pengusir nyamuk juga membantu masyarakat dalam mengendalikan populasi nyamuk di lingkungan sekitar, sehingga dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit DBD. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil mencapai tujuannya, yakni meningkatkan keterampilan dan pendapatan masyarakat, serta memberikan kontribusi positif dalam pengendalian penyakit DBD.