Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sosialisasi Pentingnya Penerapan Manajemen Risiko K3 pada Perusahaan Pabrikasi Kelapa Sawit Bagian Manual Handling Siregar, Khoirotun Najihah; Safrina Ramadhani; Rupina Kanasia Situmorang; Alyandra Rizky Alfansyah Sinambela; Muhammad Dafi Rifatsyah
Media Pengabdian Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 2 (2025): JULY
Publisher : Kabar Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62358/9ptf7c59

Abstract

Kecelakaan kerja merupakan suatu peristiwa yang tidak terduga yang terjadi ditempat kerja dan mengakibatkan cidera fisik, kerugian material atau bahkan kematian.Menurut Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, setiap kecelakaan kerja perlu dicatat dan dianalisis untuk mencegah kejadian serupa dimasa depan. Ada banyak faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja demikian halnya pula penyebab kejadian kecelakaan kerja di Perusahaan Pabrikasi Kelapa Sawit, diantaranya adalah sebagai berikut: Faktor Manusia : Kesalahan manusia, kurangnya pelatihan, dan ketidak patuhan terhadap prosedur  keselamatan, penggunaan alat berat dan mesin yang tidak sesuai prosedurjuga menjadi faktor penyebab dapat meningkatnya risiko kecelakaan. Faktor Lingkungan : Kondisi tempat kerja yang tidak aman, seperti alat yang rusak, kurangnya penerangan dan lingkungan yang berbahaya bisa memicu terjadinya potensi kecelakaan kerja ditempat kerja. Tujuan PkM ini adalah untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja melalui manajemen Risiko K3. Metode Pengabdian Masyarakat dengan sosialisasi dan Penyuluhan. Hasil Pengabdian Masyarakat yang diperoleh adanya perubahan pengetahuan dari yang semula belum mengetahui tentang konsep manajemen Risiko  menjadi tahu  dan upaya pencegahan kecelakaan kerja, Kesimpulan Kegiatan Pengabdian Masyarakat  ini merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh para pekerja di perusahaan pabrikasi kelapa sawit sebagai wadah edukasi ataupun transfer ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi pekerja
Participatory Safety Improvement in Informal MSMEs: Human Factors, Environmental Risks, and WISE Intervention Outcomes in Indonesia Siregar, Khoirotun Najihah; Amalia, Nur; Apriliana, Ananda; Telamumbanua, Ervan Kristin
Jurnal Perilaku Kesehatan Terpadu Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Perilaku Kesehatan Terpadu (Jupiter)
Publisher : Hasanuddin Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61963/jpkt.v4i1.136

Abstract

Occupational health and safety in the informal Micro, Small, and Medium Enterprises (MSME) sector remains a critical yet under-examined issue in Indonesia. This qualitative case study investigates the determinants of workplace accidents in the Panglong Kayu Kanalom wood-processing industry in Medan, focusing on human and environmental factors. Data were collected through triangulated methods including in-depth interviews, field observations, and documentation, with analysis structured using the HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control) framework. The findings reveal that 80% of participants did not use personal protective equipment (PPE), and all respondents lacked formal safety training. Unsafe behaviors, habitual risk-taking, and normalization of hazards were prevalent among long-term workers. Environmental risks such as poor ventilation, high noise exposure, disorganized machinery layout, and airborne sawdust were found to significantly impair worker safety and cognitive concentration. The implementation of a participatory WISE (Work Improvement in Small Enterprises) training program demonstrated significant behavioral and knowledge improvements. PPE usage increased from 20% to 73%, and awareness of occupational hazards rose to 88%. The application of the HIRARC matrix proved instrumental in prioritizing risks and achieving quick safety improvements, even within the constraints of informal MSMEs. The study supports the effectiveness of participatory, theory-informed safety interventions and calls for their wider application in similar contexts. These findings offer actionable insights for policymakers and practitioners aiming to improve occupational safety in Indonesia’s informal sector.
Sosialisasi Terkait Determinan Penyebab Kecelakaan Kerja di Panglong Kayu Kanalom Medan: Analisis Faktor Manusia dan Lingkungan Siregar, Khoirotun Najihah; Nur Amalia; Ananda Apriliana; Ervan Kristin Telaumbanua
Media Pengabdian Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARY
Publisher : Kabar Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62358/dn2chy23

Abstract

ecelakaan kerja merupakan suatu peristiwa yang tidak terduga yang terjadi ditempat kerja dan mengakibatkan cidera fisik, kerugian material atau bahkan kematian. Menurut Undang- Undang No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, setiap kecelakaan kerja perlu dicatat dan dianalisis untuk mencegah kejadian serupa dimasa depan. Ada banyak faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja demikian halnya pula penyebab kejadian kecelakaan kerja di Panglong kayu, diantaranya adalah sebagai berikut: Faktor Manusia : Kesalahan manusia, kurangnya pelatihan, dan ketidak patuhan terhadap prosedur keselamatan, penggunaan alat berat dan mesin yang tidak sesuai prosedurjuga menjadi faktor penyebab dapat meningkatnya risiko kecelakaan. Faktor Lingkungan : Kondisi tempat kerja yang tidak aman, seperti alat yang rusak, kurangnya penerangan dan lingkungan yang berbahaya bisa memicu terjadinya potensi kecelakaan kerja ditempat kerja. Tujuan PkM ini adalah untuk meminimalisir terjadinya  kecelakaan  kerja. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan sosialisasi dan Penyuluhan. Dari kegiatan yang dilakukan diperoleh adanya perubahan pengetahuan dari yang semula belum mengetahui tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi tahu dan upaya pencegahan kecelakaan kerja, sehingga dapat disimpulkan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh para pekerja non-formal sebagai wadah edukasi ataupun transfer ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi pekerja.