Alfizar Alfizar
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Efektivitas Dosis dan Waktu Aplikasi Pupuk Kompos Trico-Glio untuk Pengendalian Penyakit Layu Fusarium (Fusarium sp.) pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Susanna, Susanna; Alfizar, Alfizar; Fitriadi, Eka
Agrikultura Vol 34, No 3 (2023): Desember, 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v34i3.42422

Abstract

Fusarium sp. merupakan salah satu patogen tular tanah penyebab penyakit pada tanaman cabai merah yang dapat menimbulkan kerugian hingga 80%. Salah satu alternatif pengendalian yang dapat dilakukan yaitu menggunakan pupuk kompos yang mengandung agens antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis dan waktu aplikasi pupuk kompos Trico-Glio (formulasi dengan bahan aktif Trichoderma sp. dan Gliocladium sp.)   dalam mengendalikan penyakit layu fusarium (Fusarium sp.) pada tanaman cabai merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama yaitu dosis kompos Trico-Glio yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0, 25, 50, 75, dan 100 g/tanaman dan faktor kedua waktu aplikasi terdiri dari 2 taraf yaitu 7 dan 14 hari sebelum tanam, sehingga terdapat 10 kombinasi perlakuan dan diulang 4 kali. Setiap unit perlakuan terdiri dari 4 tanaman sampel, maka diperoleh 160 unit percobaan. Peubah yang diamati meliputi masa inkubasi, insidensi penyakit, dan kepadatan populasi awal dan akhir mikroba (cendawan patogen dan agens antagonis). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara dosis dan waktu aplikasi pupuk kompos Trico-Glio terhadap masa inkubasi, insidensi penyakit, panjang diskolorasi xylem dan kepadatan populasi awal dan akhir mikroba. Namun secara mandiri dosis pupuk kompos Trico-Glio berpengaruh nyata terhadap semua peubah, sedangkan waktu aplikasi tidak berpengaruh nyata. Perlakuan 100 g/tanaman dari pupuk kompos Trico-Glio memperlihatkan hasil yang paling baik dalam mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman cabai merah.
Deskripsi ulang rayap tanah (Subulitermes-branch): Oriensubulitermes inanis (Haviland) (Termitidae: Nasutitermitinae) di Indonesia Syaukani, Syaukani; Husni, Husni; Alfizar, Alfizar; Kesumawati, Elly; Novita, Novita; Rusdiana, Siti; Muarrif, Samsul; Pribadi, Teguh
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 16 No 2 (2019): July
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5994/jei.16.2.75

Abstract

Oriensubulitermes inanis (Haviland) is one of the endemic termites in the Oriental Region and plays a very important role in the decomposition process in tropical forests. This study aims to redescribe O. inanis from Indonesia. Termite were collected by adopting a Standized Sampling Protocol (Jones & Eggketon 2000) and final taxonomic confirmation were conducted at the Natural History Museum UK) and Florida University (USA). We found 21 colonies of O. inanis from various habitats and altitudes in Indonesia. Distribution of O. inanis is often correlated with biodiversity status in tropical forests. Worker caste mandible provides the most useful character for the description of O. inanis. In Southeast Asia, this rare species is restricted and can be found only in the Malay Peninsula, Borneo and Sumatra, and absence from Java. Decayed wood, base of tree trunks, and other termite nests (epigeal mounds) are selected media used to construct their nests. Limited population number in a colony, restricted alates flying ability, and secretive nest habitats are thought to influence the distribution of O. inanis in Indonesia.
Environmental Influence of Altitude on Coffee Leaf Rust Severity in Arabica Coffee of Aceh Tengah, Indonesia Arkadinata, Teguh; Fazli, Qalbin Salim; Alfizar, Alfizar; Hakim, Lukman; Idroes, Ghazi Mauer
Leuser Journal of Environmental Studies Vol. 3 No. 2 (2025): October 2025
Publisher : Heca Sentra Analitika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60084/ljes.v3i2.344

Abstract

Coffee leaf rust (CLR), caused by Hemileia vastatrix, remains one of the most damaging diseases affecting Arabica coffee worldwide. Understanding how environmental gradients influence CLR development is critical for sustainable management in tropical highland systems. This study examined the influence of altitude on CLR incidence and severity across five elevation ranges (800–1800 masl) in Arabica coffee plantations of Aceh Tengah, Indonesia. Field assessments were conducted on 25 farms using a standardized sampling layout and severity scoring scale. Analysis of variance (ANOVA) revealed that altitude had no significant effect on disease incidence (F = 0.14 < F0.05 = 3.01), which remained uniformly high across all sites (>75%), but significantly affected disease severity (F = 3.34 > F0.05 = 3.01). The highest mean severity (51.88%) occurred at 1600–1800 masl, differing significantly from lower elevations. These findings suggest that while CLR infection frequency is widespread, environmental conditions at higher altitudes favor greater lesion expansion and disease development. The results highlight the importance of considering local microclimatic variability in disease risk assessment and adaptive management. Further studies integrating microclimatic and agronomic measurements are needed to strengthen causal understanding and support environmentally based strategies for sustainable Arabica coffee production.
PEMETAAN MODEL BISNIS RED HOUSE COFFEE DENGAN PENDEKATAN BISNIS MODEL CANVAS Pramulya, Rahmat; Agustia, Devi; Darmansyah, Dedy; Lestari, Rachmatika; Safrida, Safrida; Alfizar, Alfizar; Dabutar, Candra
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2441

Abstract

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia, dan dikenal juga sebagai negara yang menjadi referensi produksi kopi berkualitas baik. Budaya minum kopi sekarang merupakan menjadi rutinitas atau bahkan menjadi kebiasaan yang sering kita jumpai mulai dari kedai kopi di gang sempit, persimpangan jalan, hingga mal – mal di perkotaan. Hal ini menjadi penanda bahwa fenomena kedai kopi menjadi sebuah bisnis baru yang cukup menjajikan, salah satunya yaitu red house coffee. Pertumbuhan UMKM di kabupaten bener meriah ditambah dengan adanya program pemerintah yaitu PPKM membuat pendapatan para pelaku usaha semakin berkurang. Red house coffee merupakan coffee Honey, wine, natural,luwak,robusta, speacility berlokasi di kabupaten bener meriah, provinsi aceh yang harus terus berinovasi agar usahanya dapat bertahan yang dapat dilakukan dengan memetakan model bisnis dan mengevaluasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan memetakan operasional bisnis usaha mikro dengan studi pada “red house coffee” dengan pendekatan Business Model Canvas. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis Sembilan blok business model canvas. Hasil penelitian menunjukan bahwa bisnis model kanvas red house coffee terdapat aspek yang masih lemah pada red house coffee dan perlu diperbaharui, yaitu aspek Channels yang masih mengandalkan penjualan dari outlet dan kurang mengoptimalkan penjualan online, meningkatkan promosi melalui social media seperti Instagram, facebook, tiktok dan youtub dengan melakukan iklan berbayar. Aspek value propotition yang belum menambahkan logo pada kemasan produk, menambah fasilitas wifi. Aspek customer relationship membangun awareness merek dan mengadakan membership. Aspek Revenue stream yaitu bisa menambah pendapatan dengan penyewaan tempat. Dan aspek key partner yaitu bisa memasok produk pada retail atau pun melalui minimarket local dan nasional.
Deskripsi ulang rayap tanah (Subulitermes-branch): Oriensubulitermes inanis (Haviland) (Termitidae: Nasutitermitinae) di Indonesia Syaukani, Syaukani; Husni, Husni; Alfizar, Alfizar; Kesumawati, Elly; Novita, Novita; Rusdiana, Siti; Muarrif, Samsul; Pribadi, Teguh
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 16 No 2 (2019): July
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.678 KB) | DOI: 10.5994/jei.16.2.75

Abstract

Oriensubulitermes inanis (Haviland) is one of the endemic termites in the Oriental Region and plays a very important role in the decomposition process in tropical forests. This study aims to redescribe O. inanis from Indonesia. Termite were collected by adopting a Standized Sampling Protocol (Jones & Eggketon 2000) and final taxonomic confirmation were conducted at the Natural History Museum UK) and Florida University (USA). We found 21 colonies of O. inanis from various habitats and altitudes in Indonesia. Distribution of O. inanis is often correlated with biodiversity status in tropical forests. Worker caste mandible provides the most useful character for the description of O. inanis. In Southeast Asia, this rare species is restricted and can be found only in the Malay Peninsula, Borneo and Sumatra, and absence from Java. Decayed wood, base of tree trunks, and other termite nests (epigeal mounds) are selected media used to construct their nests. Limited population number in a colony, restricted alates flying ability, and secretive nest habitats are thought to influence the distribution of O. inanis in Indonesia.