Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Tinjauan Kritis Kebijakan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng di Indonesia: Perspektif Surplus Konsumen dan Produsen Fitri, Annisa; Khaliqi, Muhammad; Agustia, Devi
AgriDev Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/Agridev.v3i2.11198.2025

Abstract

Pasar minyak goreng di Indonesia memiliki struktur oligopoli, di mana sedikit produsen dapat mengendalikan harga, sehingga konsumen sering dirugikan oleh harga yang tinggi. Pemerintah menerapkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk menekan harga dan meningkatkan keterjangkauan minyak goreng, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak kebijakan HET terhadap kesejahteraan konsumen dan produsen, serta mengevaluasi efek ekonomi yang timbul akibat rigiditas harga. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi literatur dengan surplus konsumen dan produsen melalui kurva permintaan dan penawaran, serta Compensating variation (CV) dan equivalent variation (EV) . Hasil menunjukkan bahwa kebijakan HET meningkatkan surplus konsumen dengan menurunkan harga, tetapi secara signifikan mengurangi surplus produsen karena pembatasan harga di bawah tingkat keseimbangan pasar. Selain itu, rigiditas harga memperparah ketidakefisienan pasar, menyebabkan kelangkaan pasokan (shortage), deadweight loss, dan munculnya pasar gelap dengan harga lebih tinggi. Kebijakan HET bertujuan melindungi konsumen, dampaknya terhadap produsen dan distorsi pasar memerlukan pengawasan ketat dan strategi mitigasi untuk menjaga keseimbangan pasar dan keberlanjutan sektor minyak goreng di Indonesia.
PERAN KEBIJAKAN MEKANISASI DALAM TRANSFORMASI PERTANIAN TRADISIONAL KE PERTANIAN MODERN DI INDONESIA Fitri, Annisa; Agustia, Devi; Wahyuni, Ari; Andriyanty, Reny; Karmaita, Yummama
JURNAL AGRIMANSION Vol 25 No 3 (2024): Jurnal Agrimansion Desember 2024
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v25i3.1823

Abstract

Agriculture in Indonesia still largely relies on traditional methods that are inefficient and result in low productivity. In the face of global challenges such as climate change, food crises, and market competition, the shift toward a modern agricultural system has become a necessity. One important step in this process is the implementation of agricultural mechanization supported by government policy. This study uses the Systematic Literature Review (SLR) method to examine the role of mechanization policy in accelerating the transformation of agriculture in Indonesia. The findings show that the success of mechanization policy is not solely determined by the provision of agricultural tools and machinery, but also by the social and economic readiness of farmers, the strength of local institutions, human resource training, and the sustainability of government support. Policies that focus only on technical aspects and are implemented unilaterally risk causing unequal access to technology and low adoption rates among small-scale farmers. Therefore, mechanization policies must be designed comprehensively, involve multiple stakeholders, and be adapted to real conditions in the field to achieve agriculture that is fair, resilient, and sustainable.
Sistem Pemasaran Manggis di Bogor dan Tasikmalaya Andriyanty, Reny; Aminda, Fadilla Ristya; Agustia, Devi; Sari, Ratna Mega
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i2.19401

Abstract

The purpose of this study was to comprehensively examine the mangosteen marketing system in Bogor and Purwakarta.  The research methods used were qualitative and quantitative.  The results showed that the mangosteen marketing institutions in Bogor and Tasikmalaya Regencies consisted of farmers as producers, middlemen, collectors, exporters, and agro-industrial mangosteen processing institutions. In Bogor Regency, only 4 percent of farmers are ready to become marketing institutions capable of selling their products, while in Tasikmalaya Regency, the percentage is around 17 percent.  The farmer’s share of the price at the domestic consumer level indicates that the most effective marketing system is in Tasikmalaya, Purwakarta, and among mangosteen farmers in Bogor. The farmer’s share value for exported mangosteen in Bogor is 17.38, in Tasikmalaya it is 58.96, and in Purwakarta it is 48.78. The price formation process in both Bogor and Tasikmalaya districts is one-sided. Farmers tend to be price takers from the marketing institutions above them. An analysis of the correlation between the marketing institutions chosen by farmers and their income shows a fairly strong relationship of approximately 31.8 percent. Recommendations for improving the quality of mangosteen in Bogor, Tasikmalaya, and Purwakarta include the need for proper technical training in mangosteen cultivation and the production of organic products, accompanied by enhanced farmers' management capabilities regarding mangosteen marketing channels.
The Impact of Indonesia’s Cocoa Downstream Policy on the Derivative Product Competitiveness, Export Specialization, and Farmers Benefits Fatkurrohim; Fitri, Annisa; Andriyanty, Reny; Agustia, Devi; Hutagaol, Manuntun Parulian; Harianto, Harianto
HABITAT Vol. 36 No. 2 (2025): August
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.habitat.2025.036.2.13

Abstract

The cocoa downstream policy should be aims to improve the welfare of cocoa farmers, not merely to develop the cocoa downstream industry. This study aims to analyze the impact of Indonesia's cocoa downstream policy through cocoa beans export taxes on the competitiveness and trade performance of cocoa derivative products, as well as its benefits to cocoa farmers. The methods employed include TBI values, RCA index, and product mapping classification. The results show that export taxes have enhanced the export competitiveness of cocoa derivative products such as cocoa paste, butter, and powder, with RCA indices exceeding 1 (comparative advantage) and TBI values approaching 1 (net exporter). Cocoa butter stands out as Indonesia's leading export product, deserving prioritization in export specialization, based on the product mapping classification that consistently place it in Group A. However, the benefits of the export taxes are not significantly felt by cocoa farmers, as the growth in the selling price and planted area of cocoa beans have become more stagnant and tend to decline. The government should evaluate the policy's impact on the welfare of cocoa farmers. The policy should benefit not only the downstream actor (industry) but also upstream actor (cocoa farmers).
Peran Koperasi Dalam Upaya Penguatan Kelembagaan Petani di Kecamatan Arongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat Agustia, Devi; Maifianti, Khori Suci
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanyapeningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenaiperanan koperasi bagi peningkatan kesejahteraan petani khususnyadan masyarakat pada umumnya. Keberadaan koperasi seperti yangdiamanatkan UU nomor 25 tahun 1992 memiliki peran yang sangatstrategis yaitu sebagai gerakan ekonomi rakyat. Mengingat strategisdan pentingnya keberadaan koperasi, maka kegiatan inimemfokuskan pada peningkatan pengetahuan dan pemahamanmasyarakat dalam pendirian dan pengelolaan koperasi denganmateri kegiatan : peran koperasi, proses pendiriankoperasi,badanhukumkoperasi, keorganisasian koperasi, kegiatan dan usahakoperasi, permodalan, dan sisa hasil usaha koperasi. Kegiatan inidilakukan dengan metode penyampaian materi mengenai koperasidan diskusi yangdilaksanakandiBalai Desa Alue Sundak KecamatanArongan Lambalek Kabupaten Aceh Barat.Peserta yang terlibatadalah petani yang tergabung dalam komunitas dampinganyayasan XYZ dari desa Alue Sundak dan desa Alue Batee. Targetdan luaran yang diharapkan dengan adanya kegiatan ini adalahmeningkatnya pengetahuan dan pemahaman petani komunitasdampingan yayasan XYZ maupun masyarakat mengenaiperkoperasian dan memotivasi petani untuk membentuk koperasi.
Majalah Dinding Sebagai Media Komunikasi Bidan Desa Terpencil Maifianti, Khori Suci; Agustia, Devi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Pendidikan, Humaniora dan Agama
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi memerlukan timbal balik antara pemberi dan penerimapesan. Hal ini juga terjadi antara bidan desa dengan kader-kaderdan masyarakat yang mengikuti posyandu. Dalam memudahkankomunikasi diperlukan media komunikasi. Majalah dindingmerupakan salah satu media untuk memudahkan komunikasi antarabidan desa, kader-kader dan masyarakat desa. Posyandudilaksanakan sebulan sekali, sehingga banyak sekali informasi yangingin disampaikan oleh bidan desa tetapi waktunya sangat singkat.Majalah dinding menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapibidan desa. Semua informasi tertera dimajalah dinding, sehinggamemudahkan komunikasi antara bidan, kader-kader dan masyarakatdesa. Pengabdian ini dilakukan pada tanggal 12 Desember 2017dengan tujuan memudahkan bidan desa melakukan komunikasidengan kader-kader dan masyarakat desa melalui majalah dinding.Pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan sosial yaitubidan desa, kader-kader dan masyarakat desa terlibat dalampembuatan majalah dinding. Hasil dari pengabdian ini adalahdimana kader-kader dan masyarakat memperoleh informasi tanpaharus bertanya kepada bidan desa. Bahkan mereka juga akanmemanfaatkan majalah dinding polindes jika ada informasikesehatan yang mereka dapatkan.
PEMETAAN MODEL BISNIS RED HOUSE COFFEE DENGAN PENDEKATAN BISNIS MODEL CANVAS Pramulya, Rahmat; Agustia, Devi; Darmansyah, Dedy; Lestari, Rachmatika; Safrida, Safrida; Alfizar, Alfizar; Dabutar, Candra
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2441

Abstract

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia, dan dikenal juga sebagai negara yang menjadi referensi produksi kopi berkualitas baik. Budaya minum kopi sekarang merupakan menjadi rutinitas atau bahkan menjadi kebiasaan yang sering kita jumpai mulai dari kedai kopi di gang sempit, persimpangan jalan, hingga mal – mal di perkotaan. Hal ini menjadi penanda bahwa fenomena kedai kopi menjadi sebuah bisnis baru yang cukup menjajikan, salah satunya yaitu red house coffee. Pertumbuhan UMKM di kabupaten bener meriah ditambah dengan adanya program pemerintah yaitu PPKM membuat pendapatan para pelaku usaha semakin berkurang. Red house coffee merupakan coffee Honey, wine, natural,luwak,robusta, speacility berlokasi di kabupaten bener meriah, provinsi aceh yang harus terus berinovasi agar usahanya dapat bertahan yang dapat dilakukan dengan memetakan model bisnis dan mengevaluasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan memetakan operasional bisnis usaha mikro dengan studi pada “red house coffee” dengan pendekatan Business Model Canvas. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis Sembilan blok business model canvas. Hasil penelitian menunjukan bahwa bisnis model kanvas red house coffee terdapat aspek yang masih lemah pada red house coffee dan perlu diperbaharui, yaitu aspek Channels yang masih mengandalkan penjualan dari outlet dan kurang mengoptimalkan penjualan online, meningkatkan promosi melalui social media seperti Instagram, facebook, tiktok dan youtub dengan melakukan iklan berbayar. Aspek value propotition yang belum menambahkan logo pada kemasan produk, menambah fasilitas wifi. Aspek customer relationship membangun awareness merek dan mengadakan membership. Aspek Revenue stream yaitu bisa menambah pendapatan dengan penyewaan tempat. Dan aspek key partner yaitu bisa memasok produk pada retail atau pun melalui minimarket local dan nasional.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PRODUKSI PALA DI KECAMATAN MEUKEK KABUPATEN ACEH SELATAN Sari, Santria Indah; Agustia, Devi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 1 (2022): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i1.1679

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi produksi pala di Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan oktober sampai desember 2021. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 28 responden. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi 0.964 persen, ini berarti bahwa variabel luas lahan, jumlah pohon, umur tanaman, pupuk, tenaga kerja dan pengalaman bertani memiliki keterkaitan yang cukup kuat yaitu 96,4 persen dan secara bersama-sama berpengaruh signifikan atas produksi pala. Sedangkan secara parsial yang berpengaruh signifikan terhadap produksi pala hanyalah luas lahan dan jumlah pohon.
PENDAPATAN USAHA PETERNAK AYAM RAS PETELUR (Studi Kasus PT. Haziq Farm di Desa Kuta Blang Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan) Sari, Dinda; Agustia, Devi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2535

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usaha ternak ayam ras petelur di PT. Haziq Farm di Desa Kuta Blang. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif deskriptif. penggunaan biaya tetap pada usaha ayam ras petelur PT. Haziq Farm selama satu bulan yaitu sebesar Rp.21.191.700, penggunaan biaya variabel sebesar Rp.138.028.000. Total biaya yang dikeluarkan senilai Rp. 159.219.700/bulan dan penerimaan pada PT. Haziq Farm selama bulan November sebesar Rp. 172.800.000. Dari hasil penelitian menunjukkan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 13.580.292/bulan. Berdasarkan hasil dari nilai R/C diatas bahwasanya usaha ternak ayam ras petelur PT. Haziq Farm memiliki nilai sebesar 1,085 yang berarti bahwa usaha ternak ayam ras petelur di PT. Haziq Farm layak untuk dijalankan.
Pengenalan Akuntansi sebagai Bahasa Bisnis di SMKN 2 Kelompok Teknologi dan Rekayasa Meulaboh Soufyan, Dara Angreka; Nugroho, Yoga; Agustia, Devi; Maifianti, Khori Suci; Ringo, Liston Siringo
Nawadeepa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Volume 3, No 2 (2024): June
Publisher : Pencerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58835/nawadeepa.v3i2.337

Abstract

Entrepreneurship is a trait that can be cultivated through social roles and experiences, reflecting the inherent entrepreneurial characteristics in individuals and fosters innovation. In Indonesia, vocational education aims to develop skilled human resources at the secondary education level (UU No. 20 of 2003). Vocational schools (SMK) are intended to produce productive, creative, and independent individuals who can efficiently utilize available resources. Aceh Barat Regency ranks tenth out of 23 regencies in Aceh Province in educational success, measured by the Human Development Index (HDI). Despite this, poverty remains above 20%. SMKs can potentially increase HDI and reduce poverty by equipping students with specific skills. The creative outputs of SMK students can form the basis of small industries in West Aceh. Therefore, it is crucial to motivate and invest in vocational education to foster young entrepreneurs. To become entrepreneurs, students need to understand business language, particularly accounting. Vocational education should integrate basic business skills such as accounting, especially in engineering fields, to prepare students for entrepreneurship. This community service activity was conducted at SMK Negeri 2 majoring Engineering and Technology Meulaboh. The activities help students understand entrepreneurship and the importance of accounting as the language of business, equipping them to start businesses based on their school projects. The results indicated that students understood the relationship between accounting and entrepreneurship. The collaboration between the school, lecturers, and students created potential for sustainable activities to prepare future entrepreneurs. Continuous investment in vocational education is essential for developing entrepreneurial skills and reducing poverty in Kabupaten Aceh Barat.