Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI PENGARUH DEFORMASI TERHADAP DATA ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN BADUNG, BALI Hapsoro, Rudi Herlianto; Maulida, Putra
Jurnal Pertanahan Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Pertanahan
Publisher : Pusat Pengembangan dan Standarisasi Kebijakan Agraria, Tata Ruang dan Pertanahan, Kementerian Tata Ruang dan Pertanahan, Badan Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8769.716 KB) | DOI: 10.53686/jp.v10i2.17

Abstract

Indonesia tersusun di atas empat lempeng tektonik besar yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Filipina. Lempeng-lempeng tektonik tersebut saling bergerak secara aktif dan dinamis sehingga mengakibatkan terjadinya deformasi pada kerak bumi. Deformasi menyebabkan terjadinya perubahan bentuk, posisi, maupun dimensi pada objek-objek di atas permukaan tanah, termasuk objek-objek pengukuran dan pemetaan yang dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji perubahan yang terjadi pada objek-objek pengukuran dan pemetaan (data administrasi pertanahan) akibat adanya deformasi pada kerak bumi. Data pertanahan yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk data grid dan data hasil pengukuran di lapangan. Data pertanahan tersebut kemudian dimodelkan perubahannya akibat adanya deformasi. Model deformasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model deformasi yang dibuat oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Selain itu, digunakan pula model potensi gempa bumi di selatan jawa untuk menghitung pergeseran teoritis akibat deformasi koseismik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa deformasi yang terjadi selama 14 tahun mengakibatkan pergerakan sejauh 40 cm. Selain model linear yang diakomodasi oleh model deformasi yang dibuat oleh BIG, pergerakan tiba-tiba akibat gempa bumi juga berpotensi mengakibatkan pergerakan yang bersifat lokal maupun regional. Tentunya pergerakan ini secara eksplisit berdampak kepada perubahan posisi data pertanahan. Perubahan posisi tersebut berpotensi mengakibatkan terjadinya perubahan luas maupun terjadinya overlap dan gap yang akan menjadi permasalahan tersendiri pada kegiatan pemetaan di BPN.
Evaluasi Kualitas Data Bidang Tanah dalam Rangka Kepastian Hukum Objek Pendaftaran Tanah di Indonesia Hapsoro, Rudi Herlianto; Hernandi, Andri; Abdulharis, Rizqi
Tunas Agraria Vol. 7 No. 3 (2024): Tunas Agraria
Publisher : Diploma IV Pertanahan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31292/jta.v7i3.336

Abstract

Land registration in Indonesia produces data on land parcels of varying quality due to the use of different tools and methods. An evaluation of data quality that aligned with the purpose of land registration, which is to provide legal certainty, is necessary to identify and gradually improve low-quality data. This research was a quantitative descriptive study aimed at analyzing the current quality evaluation of the legal certainty of land parcels as registration objects, using a boundary retracement approach. The study used data from land parcels that the Land Office of Badung Regency, Bali Province, could not process for boundary reversion. We conducted data analysis by examining the contents of measurement documents and categorizing them based on quality evaluation parameters. The results indicated that quality evaluation based on data completeness and mapping validation alone is not reliable enough to provide legal certainty for land registration objects. The evaluation must also incorporate the completeness of measurement documents and boundary retracement parameters to ensure that the quality of land parcel data aligns with land registration objectives.   Pendaftaran tanah di Indonesia menghasilkan data bidang tanah dengan kualitas beragam karena penggunaan alat dan metode yang berbeda. Evaluasi kualitas data yang mengacu pada tujuan pendaftaran tanah, yaitu untuk memberikan kepastian hukum, diperlukan untuk mengidentifikasi data berkualitas rendah agar dapat diperbaiki secara bertahap. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis evaluasi kualitas yang berlaku saat ini terhadap kepastian hukum bidang tanah sebagai objek pendaftaran dengan menggunakan pendekatan pengembalian batas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bidang tanah yang tidak dapat dilakukan proses pengembalian batas di Kantor Pertanahan Kabupaten Badung Provinsi Bali. Analisis data dilakukan dengan menganalisis isi dokumen pengukuran dan mengklasifikasikannya menurut parameter evaluasi kualitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi kualitas berdasarkan kelengkapan data dan validasi pemetaan belum cukup dapat diandalkan untuk memberikan kepastian hukum objek pendaftaran tanah. Kelengkapan dokumen pengukuran dan parameter pengembalian batas perlu disertakan dalam evaluasi agar data bidang tanah memiliki kualitas yang memenuhi tujuan pendaftaran tanah.
STUDI PENGARUH DEFORMASI TERHADAP DATA ADMINISTRASI PERTANAHAN DI KABUPATEN BADUNG, BALI Hapsoro, Rudi Herlianto; Maulida, Putra
Jurnal Pertanahan Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Pertanahan
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53686/jp.v10i2.17

Abstract

Indonesia tersusun di atas empat lempeng tektonik besar yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Filipina. Lempeng-lempeng tektonik tersebut saling bergerak secara aktif dan dinamis sehingga mengakibatkan terjadinya deformasi pada kerak bumi. Deformasi menyebabkan terjadinya perubahan bentuk, posisi, maupun dimensi pada objek-objek di atas permukaan tanah, termasuk objek-objek pengukuran dan pemetaan yang dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji perubahan yang terjadi pada objek-objek pengukuran dan pemetaan (data administrasi pertanahan) akibat adanya deformasi pada kerak bumi. Data pertanahan yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk data grid dan data hasil pengukuran di lapangan. Data pertanahan tersebut kemudian dimodelkan perubahannya akibat adanya deformasi. Model deformasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model deformasi yang dibuat oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Selain itu, digunakan pula model potensi gempa bumi di selatan jawa untuk menghitung pergeseran teoritis akibat deformasi koseismik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa deformasi yang terjadi selama 14 tahun mengakibatkan pergerakan sejauh 40 cm. Selain model linear yang diakomodasi oleh model deformasi yang dibuat oleh BIG, pergerakan tiba-tiba akibat gempa bumi juga berpotensi mengakibatkan pergerakan yang bersifat lokal maupun regional. Tentunya pergerakan ini secara eksplisit berdampak kepada perubahan posisi data pertanahan. Perubahan posisi tersebut berpotensi mengakibatkan terjadinya perubahan luas maupun terjadinya overlap dan gap yang akan menjadi permasalahan tersendiri pada kegiatan pemetaan di BPN.