Damayanti, Restu Harisma
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Formulasi dan Evaluasi In Vitro Aktivitas SPF Gel Tabir Surya Berbasis Ekstrak Etanol Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Ilham, Sitti Alfyanita; Damayanti, Restu Harisma; Rahayu, Yayuk Sri; Alami, Rizky Rahmawati
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 4 (2025): Agustus 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i4.2119

Abstract

Paparan sinar ultraviolet (UV) secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit, sehingga penggunaan tabir surya menjadi salah satu upaya perlindungan yang penting. Kulit bawang merah (Allium cepa L.) mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai agen pelindung terhadap sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi Carbopol 940 terhadap nilai Sun Protection Factor (SPF) dan sifat fisik sediaan gel tabir surya ekstrak etanol kulit bawang merah. Penelitian menggunakan metode eksperimental laboratorik dengan tiga formula gel, masing-masing mengandung Carbopol 940 sebesar 0,5% (F1), 1% (F2), dan 1,5% (F3). Nilai SPF diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan dihitung dengan rumus Sayre, sedangkan sifat fisik yang diuji meliputi pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi Carbopol 940 berbanding lurus dengan peningkatan nilai SPF, dengan nilai tertinggi pada F3 sebesar 4,5 yang termasuk kategori proteksi sedang. Selain itu, konsentrasi Carbopol 940 juga memengaruhi karakteristik fisik gel secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa variasi konsentrasi Carbopol 940 memengaruhi efektivitas dan stabilitas fisik sediaan gel tabir surya ekstrak etanol kulit bawang merah.
Gambaran Persepsi Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19 di Desa Lapandewa Kaindea Kabupaten Buton Selatan Damayanti, Restu Harisma; Rahayu, Yayuk Sri; Alami, Rizky Rahmawati
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 6 (2023): Desember 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i6.1042

Abstract

Persepsi buruk masyarakat terhadap vaksin Covid-19 berdampak pada penolakan vaksinansi dan terhambatnya pembentukan imunitas masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap vaksin covid-19 di desa lapandewa kaindea kabupaten buton selatan selatan. Dalam penelitian ini adalah dengan observasi atau melakukan pembagian kuesioner melalui media offline pada wilayah penelitian yang terdekat untuk mencari informasi mengenai persepsi masyakat yang ada di desa lapandewa kaindea. Dapat disimpulkan bahwa banyak masyarakat yang cukup baik memiliki persepsi terhadap vaksin, dari hasil penelitian ini menunjukan persepsi masyarakat yang ada di desa lapandewa kaindea memilih setuju sebanyak 68,05%, selanjutnya pengetahuan masyarakat terhadap vaksin yaitu cukup baik sebanyak 56,01%. Masyarakat memiliki persepsi dan pengetahuan yang baik tetapi ada beberapa masyarakat memiliki pendapat kurang baik terhadap vaksin covid-19.
Uji Efektivitas Buah Libo dan Daun Rambutan Sebagai Antidiare Teheni, Muhammad Tasjiddin; Mustiqawati, Evi; Alami, Rizky Rahmawati; Damayanti, Restu Harisma
Jurnal Promotif Preventif Vol 7 No 3 (2024): Juni 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v7i3.1347

Abstract

Daun rambutan dan buah libo merupakan tanaman obat yang semakin banyak dimanfaatkan, baik langsung oleh masyarakat industri kecil maupun industri besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji efektivitas antara Buah Libo (Ficus variagata blume) dan Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L) sebagai antidiare. Daun rambutan dan buah libo diekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 96%. Penelitian ini menggunakan kelinci (Oryctolagus cuniculus) sebanyak 12 ekor yang dibagi dalam 4 kelompok perlakuan, tiap kelompok terdiri dari 3 ekor kelinci. Kelompok I diberi Na CMC 1% (Kontrol negatif), Kelompok II diberi tablet attapulgite (Kontrol positif), kelompok III diberi ekstrak daun rambutan dosis 150 mg/kg BB dan kelompok IV diberi ekstrak buah libo dosis 150 mg/kgBB. Hasil uji efektivitas pada buah libo dan daun rambutan sebagai antidiare terhadap kelinci yang di induksi, daun rambutan lebih efektif menghentikan diare dibanding buah libo dengan rata-rata jumlah terjadinya diare daun rambutan 6,00 dan rata-rata jumlah terjadinya diare buah libo 6,33. Perbedaannya hanya terletak pada waktu lama terjadinya diare dan jumlah terjadinya diare (diare n-kali).
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Daun Bayam (Amaranthus Caudatus) Sebagai Obat Anemia Alami, Rizky Rahmawati; Damayanti, Restu Harisma; Syafriah, Wa Ode; Mustiqawati, Evi
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 1 (2025): Februari 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i1.1770

Abstract

Bayam merupakan salah satu sumber makanan yang mengandung senyawa yang diperlukan dalam sintesis hemoglobin seperti zat besi dan vitamin B komplek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang daun bayam (Amaranthus Caudatus) sebagai obat anemia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel yang digunakan adalah masyarakat kelurahan kaobula RW 1, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara sebanyak 88 orang. Pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden menggunakan quisioner. Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan masyarakat tentang daun bayam (Amaranthus Caudatus) sebagai obat anemia, yakni 35,22% dengan tingkat pengetahuan baik, 52,27% dengan tingkat pengetahuan cukup, 12,5% dengan tingkat pengetahuan kurang. Dilihat dari cara meramunya masyarakat lebih banyak meramu tanaman ini dengan 2 cara yaitu daunnya dimasak kemudian dimakan layaknya memakan sayur dan merebus daunnya kemudiam air rebusannya di minum. Kesimpulannya adalah tingkat pengetahuan masyarakat tentang daun bayam sebagai obat anemia mempunyai nilai yang terbilang cukup baik dan memiliki cara tersendiri dalam meramu tanaman yang akan digunakan dalam pengobatan anemia dengan cara yang lebih mudah.