Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Analisis Biaya Pengobatan Gagal Jantung pada Pasien Rawat Inap di RSUD Kabupaten Karanganyar Tahun 2011-2012 Syafriah, Wa Ode
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2018): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.461 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v4i1.4635

Abstract

Gagal jantung merupakan penyakit kedua tertinggi setelah infark miokard akut. Gagal jantung memerlukan biaya yang sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola pengobatan, biaya rata-rata pasien, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya serta mengetahui kesesuaian tarif biaya riil dengan pembiayaan kesehatan berdasarkan INA-CBG’s.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancangan penelitian menurut perspektif rumah sakit. Dalam penelitian ini data diambil secara retrospektif dan data kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah pasien gagal jantung yang menjalani rawat inap di RSUD kabupaten Karanganyar tahun 2011-2012. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji deskriptif untuk mengetahui karakteristik pasien, komplikasi, lama perawatan, gambaran pola pengobatan, dan biaya rata-rata. Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya pengobatan pasien gagal jantung dan uji one sample t-test untuk mengetahui kesesuaian biaya riil dengan biaya kesehatan berdasarkan biaya INA-CBG’s. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran pola pengobatan yang paling banyak yaitu digoksin sebanyak 21 (20,79%) ISDN sebanyak 16 (15,84%) dan captopril 15 (14,85%). Rata-rata biaya riil pengobatan gagal jantung di RSUD Kabupaten Karanganyar tahun 2011-2012 untuk stage B pada pasien umum Rp 1.460.012,00 pasien jamkesmas Rp 929.325,55 dan pasien jamkesda 1.305.095,33 .untuk stage C pada pasien umum Rp. 1.193.882,71, jamkesmas Rp.1.065.896,64 dan jamkesda Rp.1.137.514,69.Faktor yang mempengaruhi biaya pengobatan gagal jantung adalah lama rawat (p<0,05),dan comorbid(p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya rill pengobatan gagal jantung tanpa dan dengan comorbid lebih rendah dari biaya paket INA-CBGs (p= 0,000).Kata kunci: gagal jantung, analisis, biaya riil, rawat inap
The Formulation and Antioxidant Activity Test of Binahong (Anredera cordifolia) Leaves Extract Lotion Hasty Hamzah; Yuyun Wirasasmita; Wa Ode Syafriah
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46496/medula.v9i2.24014

Abstract

Background: With current wide range of scientific research regarding the benefits of antioxidants, many has tried to invent new sources of this compound. The use of plant-based source for antioxidants recently become more and more popular, and one of these plants is Binahong (Anredera cordifolia). The leaves of these plant had been analyzed before to contain antioxidant compound. Objective: This research aimed to test, based on previous claim of antioxidant activity of Binahong (Anredera cordifolia) leaves. Methods: The lotion used was formulated using Tween 60 and Span 60 as its emulgator. After test, it was determined that the emulsion type is water in oil (w/o). Before Binahong Leaves extract were incorporated, the lotion was tested for physical stability including organoleptics, emulsion type, pH determination, homogeneity, and viscosity. Results: The analysis for antioxidant activity by DPPH method of Binahong leaves extract with various concentrations of 12,5 μg/mL, 25 μg/mL, 50 μg/mL, 100 μg/mL, 200 μg/mL, 400 μg/mL, yield a value of IC50 822.22 µg/mL (mild antioxidant activity level). This result corroborates previous findings with the same result. Meanwhile, the lotion containing Binahong leaves extract with various concentrations of 25 μg/mL, 50 μg/mL, 100 μg/mL, 200 μg/mL, 400 μg/mL, 800 μg/mL were analyzed with same method and yield a value of IC50 27041.50 µg/mL. Conclusion: The result proved there was a further loss of antioxidant activity after the extract were incorporated into lotion. Keywords: Formulation, Anredera cordifolia, Antioxidant, Antioxidant Lotion, Binahong, 
Identifikasi Saponin Pada Ekstrak Metanol Daun Pepaya (Carica Papaya Linn) Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Wa Ode Syafriah
Journal of Health Quality Development Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021, JHQD
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.279 KB) | DOI: 10.51577/jhqd.v1i2.219

Abstract

Traditional medicine in Indonesia has a very large role in public health services in Indonesia, so that traditional medicine has the potential to be developed. Indonesia is rich in medicinal plants, which are still not used optimally for health. This study aims to identify saponin compounds in the methanol extract of papaya leaves (Carica papaya Linn) using the Thin Layer Chromatography method. Papaya leaves (Carica papaya Linn) were extracted by maceration using methanol. Analysis of saponin compounds was carried out using the Thin Layer Chromatography method. From the results of the study, it was found that there were saponin compounds in papaya leaves (Carica papaya Linn) with an Rf value of 0.63.
Identifikasi Saponin Pada Ekstrak Metanol Daun Pepaya (Carica Papaya Linn) Dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis Wa Ode Syafriah
Journal of Health Quality Development Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021, JHQD
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51577/jhqd.v1i2.361

Abstract

Traditional medicine in Indonesia has a very large role in public health services in Indonesia, so that traditional medicine has the potential to be developed. Indonesia is rich in medicinal plants, which are still not used optimally for health. This study aims to identify saponin compounds in the methanol extract of papaya leaves (Carica papaya Linn) using the Thin Layer Chromatography method. Papaya leaves (Carica papaya Linn) were extracted by maceration using methanol. Analysis of saponin compounds was carried out using the Thin Layer Chromatography method. From the results of the study, it was found that there were saponin compounds in papaya leaves (Carica papaya Linn) with an Rf value of 0.63.
Perbandingan Kadar Alfa-tokoferol Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Sebagai Antioksidan pada Daerah Pesisir dan Pegunungan Ratih Nurwanti; Wa Ode Syafriah; Evi Mustiqawati; Ambarwati Ambarwati
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 1 (2023): Februari 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i1.657

Abstract

Manusia membutuhkan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Daun Kelor (Moringa oleifera L.) berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah menguji kadar Vitamin E dan menguji aktivitas antioksidan dalam daun kelor (Moringa oleifera L.). Ekstraksi daun kelor (Moringa oleifera L.) dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Untuk menentukan kadar Vitamin E dalam daun kelor (Moringa oleifera L.) menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Selanjutnya, dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Dari hasil penelitian diperoleh kadar Vitamin E 52% pada kelor pesisir dan 36% pada kelor pegunungan dan hasil IC50 pada daun kelor pesisir sebesar 106,673 µg/mL dan daun kelor pegunungan sebesar 164,390 µg/mL.
PENETAPAN KADAR SAPONIN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Caricca papaya Linn) MENGGUNAKAN METODE GRAVIMETRI Muhammad Tasjiddin Teheni; Ratih Nurwanti; Wa Ode Syafriah
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.14209

Abstract

Obat tradisional yang terdapat di Indonesia sangat berperan besar dalam pelayanan kesehatan masyarakat sehingga potensi obat atau tanaman ini layak dikembangkan. Tujuan penelitian mengetahui kadar saponin yang terdapat pada ekstrak daun pepaya (Caricca papaya Linn) dibeberapa wilayah kota Baubau menggunakan metode gravimetri. Jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian eksperimen (experimental research) laboratorium menggunakan metode gabungan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Sampel daun pepaya (Caricca papaya Linn) diambil di daerah Kecamatan Betoambari, Murhum dan Wolio Kota Baubau. Dalam prosedur kerja dapat dilakukan dengan pengolahan sampel, pembuatan ekstrak, identifikasi saponin melalui uji busa dan uji warna serta penetapan kadar saponin secara gravimetri. Hipotetis dalam penelitian ini adalah adanya kadar saponin yang terdapat pada ekstrak daun papaya (Caricca papaya Linn). Penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan sangat berpengaruh pada kadar ekstrak daun pepaya (Caricca papaya Linn) dan positif terdapat saponin. Kadar saponin Kecamatan Betoambari sebesar 1,34%, Kecamatan Murhum sebesar 1,36% dan Kecamatan Wolio sebesar 1,06%. Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan berbagai macam metode sehingga dapat dibandingkan dalam penggunaan metode penelitian. Kata Kunci: Obat Tradisional; Kadar  Saponin; Metode Kuantitatif; Daun Pepaya Traditional medicines in Indonesia play a very big role in public heatlh services so that the potential of these medicines or plants is worth developing. The aim of this study was to determine the levels of saponins found in papaya leaf extract (Carica papaya Linn) in several areas of Baubau city using the gravimetric method. The type of research used is a laboratory experimental research design using a combination of qualitative and quantative methods. Papaya leaf samples (Carica papaya Linn) were taken from the Betoambari, Murhum and Wolio distric, Baubau city. In the work procedure, it can be done by processing samples, making extrac, identifying saponins trhough foam tests and determining the levels of saponins by gravimetry. The hypothesis in thus study is the presence of saponins levels found in papaya leaf extract (Carica papaya Linn). Research shows that envirometal conditions greatly affect the levels of papaya leaf extract (Carica papaya Linn) and are positife for saponins. The saponins content of Betoambari district was 1,34%, Murhum district was 1,36%, and Wolio district was 1,06%. It is recommended for further research to use various methods so that they can be compared in the use of research methods.  
Uji Aktivitas Antioksidan Pada Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia.L) Dengan Metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) Wa Ode Syafriah; Muhammad Tasjiddin Teheni; Ratih Nurwanti
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 3 (2023): Juni 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i3.823

Abstract

Antioksidan adalah zat yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel akibat radikal bebas. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada buah mengkudu (Morinda citrifolia L) Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experimental research) laboratorium yang dilakukan pada bulan September – Oktober tahun 2021 bertempat di Laboratorium Farmasi, Universitas Haluoleo Kendari. Dari data Analis Kualitatif Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) dengan Metode FRAP. Larutan sampel ditambahkan reagen FRAP. Campuran dihomogenkan dan di panaskan pada suhu 37oC selama 30 menit. Hasilnya di tandai dengan adanya perubahan warna menjadi warna biru. Untuk Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimun Setelah dilakukan estimasi frekuensi, diperoleh hasil absorbansi sebesar 1,597 pada frekuensi 595 nm, dan dari data Analisis Kuantitatif Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) dengan Metode FRAP maka Kapasitas aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Mengkudu sebesar 7,17 mg Tr/gr ekstrak. Kesimpulan pada penelitian ini adalah Terdapat aktivitas antioksidan ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L) yang ditandai dengan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi warna biru dan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diketahui hasil uji aktivitas antioksidan dengan nilai rata-rata aktivitas antioksidan sebesar 7,17 mg Tr/gr ekstrak.
Synthesis and Characterization of Silver Nanoparticles from the Leaf Stalk Extract of Moringa oleifera R, Irwan; Teheni, Muhammad Tasjiddin; Syafriah, Waode
Indonesian Journal of Chemical Research Vol 11 No 1 (2023): Edition for May 2023
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598//ijcr.2023.11-irw

Abstract

The exploitation of plant extract as a reducing agent for synthetic silver nanoparticles has become the main focus of researchers. This study aimed to synthesize silver nanoparticles (AgNPs) from Moringa oleifera leaf stalk extract via bio-reduction. The AgNPs were characterized through ultraviolet-visible absorption spectroscopy (UV-Vis), Fourier transforms infrared spectroscopy (FTIR), and X-ray diffraction (XRD). The research results indicated that an increase in the initial AgNO3 concentration and incubation time had affected the absorption pattern of the surface plasmon resonance (SPR) trend of AgNPs. The results of the functional group analysis revealed the formation of the ketone group (1741 cm-1), which was derived from hydroxyl groups (3415 cm-1). The crystal structure of AgNPs was characterized using XRD. The estimation of the crystal measurement based on the Debye-Scherer equation was 15.59 nm, which was estimated as having a cube crystal form.
Pola Makan dan Hubungannya dengan Kadar Asam Urat pada Masyarakat Pesisir Yolandari, Sri; Syafriah, Wa Ode; Mustiqawati, Evi; Nurwanti, Ratih; Yanti, Desi Dwi
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 4 (2025): Agustus 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i4.2157

Abstract

Hiperurisemia merupakan gangguan metabolik yang dapat menyebabkan gout arthritis dan komplikasi sistemik lainnya. Kondisi ini banyak ditemukan pada masyarakat pesisir yang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan laut tinggi purin namun rendah konsumsi serat, serta minim edukasi gizi. Pola makan menjadi salah satu determinan penting dalam peningkatan kadar asam urat. Penelitian ini menyoroti urgensi pendekatan farmasi komunitas untuk mencegah hiperurisemia melalui edukasi pola konsumsi berbasis bukti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan kadar asam urat pada masyarakat pesisir. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 47 responden usia 45–59 tahun dipilih menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner frekuensi makanan dan alat pengukur kadar asam urat digital. Analisis dilakukan dengan uji Chi-Square. Sebanyak 55,31% responden memiliki kadar asam urat tinggi. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pola makan dengan kadar asam urat (p = 0,000). Pola makan berhubungan secara signifikan dengan kadar asam urat. Edukasi oleh tenaga farmasi sangat diperlukan dalam upaya preventif dan promotif, khususnya di wilayah masyarakat pesisir dengan risiko tinggi asupan purin.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Tangkai Daun Kelor (Moringa oleifera Lam) Menggunakan Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) Syafriah, Wa Ode; Teheni, Muhammad Tasjiddin
Jurnal Promotif Preventif Vol 6 No 6 (2023): Desember 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v6i6.1059

Abstract

Salah satu tumbuhan yang banyak mengandung zat pencegah kanker (antioksidan) terdapat pada tumbuhan kelor, salah satunya terdapat pada daunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak metanol tangkai daun kelor (Moringa oleifera Lam) sebagai penangkal radikal bebas dan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak metanol tangkai daun kelor (Moringa oleifera Lam) yang tumbuh pada tiga tempat di Kota Baubau dengan variasi ketinggian tempat pengambilannya yaitu ekstrak A (Kelurahan Tanganapada ±40 mdpl), ekstrak B (Kelurahan Baadia ±95 mdpl) dan ekstrak C (Kelurahan Kadolo ±120 mdpl) dengan metode DPPH secara spektrofotometri UV-Vis. Tangkai daun kelor (Moringa oleifera Lam) diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Hasil dari proses ekstraksi dibedakan menjadi tiga yaitu ekstrak metanol tangkai daun kelor (Moringa oleifera Lam) A, B dan C. Ekstrak metanol tangkai daun kelor (Moringa oleifera Lam) diuji aktivitas antioksidannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak metanol tangkai daun kelor memiliki potensi sebagai penangkal radikal bebas dan masing- masing sampel memiliki nilai IC50 berturut-turut sebesar 62,55 ppm; 207,07 ppm dan 112,01 ppm. Semakin rendah nilai IC50 yang diperoleh maka semakin besar aktivitas antioksidannya.