Sulistyani, Ika Agustina
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUATAN KADER DALAM DETEKSI DINI KURANG ENERGI KRONIS (KEK) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI KECAMATAN SAWANGAN, KABUPATEN MAGELANG Meilani, Niken; Setiyawati, Nanik; Santi, Mina Yumei; Sulistyani, Ika Agustina
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i3.1805

Abstract

Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan suatu keadaan dimana status gizi seseorang berada pada kondisi yang kurang baik dan telah berlangsung menahun (kronis) sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. KEK meningkatkan risiko terjadinya stunting. Prevalensi stunting di Kabupaten Magelang merupakan peringkat ke-3 tertinggi di Jawa Tengah berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. KEK dapat diskrining dengan melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA).  Salah satu upaya pencegahan stunting adalah melalui deteksi dini KEK pada remaja dan wanita usia subur terhadap risiko KEK. Pengabdian kepada masyarakat ini dikemas melalui kegiatan ceramah interaktif, tanya jawab, dan demonstrasi pengukuran LILA. Peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah kader PKK dari 15 Desa di seluruh wilayah Kecamatan Sawangan yaitu berjumlah 25 orang. Kegiatan ini meliputi langkah persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan dilakukan koordinasi bersama tim dan mitra, penyusunan materi dan soal pre dan post test. Dalam pelaksanaan dilaksanakan pre test, pemberian materi oleh narasumber, serta diskusi. Untuk evaluasi dilakukan post test dan tindak lanjut hasil pengabdian serta luaran kegiatan berupa berita kegiatan yang dimuat dalam belita online daerah. Pre dan posttes menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan kader tentang deteksi dini KEK dan anemia melalui uji Wilcoxon dengan nilai p=0.000. Pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan kader sebagai garda terdepan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan di masyarakat. Sebagai tindak lanjut kegiatan ini adalah para kader diharapkan dapat mengimplementasikan pengukuran LILA kepada remaja di masing-masing desa sebagai upaya deteksi dini KEK dan pencegahan stunting.
Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan penyakit tidak menular dan kekurangan energi kronis pada ibu melalui Posbindu Setiyawati, Nanik; Meilani, Niken; Santi, Mina Yumei; Sulistyani, Ika Agustina
INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025): September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/indra.v6i2.493

Abstract

Non-communicable diseases (NCDs) can hinder the achievement of Sustainable Development Goals (SDGs). Posbindu involves the community's participation in conducting early detection activities and monitoring of NCD risk factors, carried out in an integrated, routine, and periodic manner. Integrated NCD risk factors (heart and vascular disease, diabetes, acute obstructive pulmonary disease, and cancer) as well as disorders due to accidents and acts of domestic violence are managed by the community through integrated guidance. These activities combine Posbindu activities to prevent NCDs, anemia, and Chronic Energy Deficiency (CHD) in women in accordance with the direction of Indonesia's Health Transformation. CHD is a condition in which a person's nutritional status is poor and they experience chronic malnutrition that causes health problems. Pregnant women with CHD are at risk of stunting babies. The aim is to empower the community through Posbindu and prevent NCDs, anemia, and CHD. Capillary blood tests using strips revealed that 16.7% of the participants suffered from anemia, 20% had high blood sugar, 23.3% had high cholesterol, and 36.6% had high uric acid levels. At the same time, upper arm circumference measurements revealed that 6.7% had CHD, and blood pressure measurements showed that 40% had hypertension, as a recommendation to integrate anemia and CHD screening into Posbindu activities.