Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelayanan Masyarakat Pengobatan Gratis dan Edukasi Kehidupan di Masa Kenormalan Baru, Tanjung Uban, Kabupaten Bintan Candra Gunawan Marisi; Sabar Manahan Hutagalung; Tiurma Basa Marina Simanjuntak; Purba Deo; Evans Dusep Dongoran
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 2: September 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3881.209 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v4i2.167

Abstract

Extreme weather changes have caused several complaints of health problems such as fever, flu, cough, and fever, with the pandemic condition still in Bintan making the congregation and residents reluctant to seek treatment at the hospital. STT Real and local church GBI My Home Tanjung Uban in collaboration with the klinik rumah sehat Bethel held a social service for free medical treatment as a form of community service. This paper was carried out using a qualitative method, namely collecting data through observation and interviews with residents so that data was collected and it was decided to do community service. This activity has succeeded in providing education that is much needed by the community and is carried out at the right time as needed. The community enthusiastically received free medical treatment, nutritional health consultation, dental health consultation, mental and mental health consultation during the new normal, and even received education on managing distance education, which requires children to learn from home.Keywords: education; free treatment; social service; pandemic; real care AbstrakPerubahan cuaca yang ekstrim menimbulkan beberapa keluhan gangguan kesehatan seperti demam, flu, batuk dan meriang, dengan kondisi pandemi yang masih ada di Bintan membuat jemaat dan warga enggan untuk berobat puskesmas atau rumah sakit. Sekolah Tinggi Teologi Real Batam dan gereja lokal Gereja Bethel di Indonesia (GBI) My Home Tanjung Uban bekerjasama dengan klinik rumah sehat Bethel mengadakan bakti sosial pengobatan gratis sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat (PkM). Tulisan ini dilakukan dengan metode kualitatif, yakni mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara kepada warga sehingga terkumpul data dan diputuskan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini telah berhasil memberikan edukasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan dilakukan di waktu yang tepat sesuai kebutuhan. Masyarakat dengan antusias menerima pengobatan gratis, konsultasi kesehatan gizi, konsultasi kesehatan gigi, konsultasi kesehatan mental, dan kejiawaan di masa kenormalan baru bahkan mendapatkan edukasi mengelola pendidikan jarak jauh yang mengharuskan anak belajar dari rumah.Kata kunci: bakti sosial; edukasi; pandemi; pengobatan gratis; real care
Mananamkan Sikap Moderasi Beragama Melalui Pendidikan Agama Kristen Di SMAN 1 Bintan Timur Evans Dusep Dongoran; Johanes Waldes Hasugian; Josanti Josanti; Alex Djuang Papay
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1: Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.36 KB) | DOI: 10.53547/rcj.v3i1.117

Abstract

Religious moderation is a religious attitude that is balanced between the practice of one's own religion and respect for the religious practices of other people with different beliefs. The attitude of religious moderation must be instilled from an early age among students, in the midst of the development of radical understanding among students. For Christian students, religious moderation is instilled through Christian education which is centred on Jesus. So that through the example of Jesus, students can have a balanced attitude between loving God and others, having an attitude of tolerance and respecting differences. AbstrakModerasi beragama adalah sikap beragama yang seimbang antara pengamalan agama sendiri dan penghormatan kepada praktik beragama orang lain yang berbeda keyakinan. Sikap Moderasi beragama harus ditanamkan sejak dini dikalangan pelajar, ditengah berkembangnya paham radikal dikalangan pelajar. Bagi pelajar Kristen Moderasi beragama ditanamkan melalui pendidikan Agama Kristen yang perpusat kepada Yesus. Sehingga melalui teladan Yesus para pelajar dapat memiliki sikap keseimbangan antara mengasihi Allah dan sesama, memiliki sikap toleransi dan menghargai perbedaan.
Dampak Gadget Terhadap Prestasi Belajar Anak Didik Kelas IV Di SD Eppata II Batu Aji Batam Rita Evimalinda Sihombing; Evans Dusep Dongoran; Rikardo Dayanto Butar-butar; Hanyta Priscila Harahap; Mery Cristina Lumban Gaol; Dorgis Lubis; Sulastri saleleubaja; Dirinus Elabi; Imelda Sri Hartati Togatorop; Liwanna Maria Hutagalung; Desi Ratna Hutasoit; Bernadetta Pasaribu; Naomi Indriwati Simbolon; Frilia Kartini Sipahutar
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yappi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jppmi.v2i1.412

Abstract

Globalisasi merupakan budaya yang mendunia, yang dapat merubah budaya suatu bangsa mengikuti bangsa lain yang peradabannya lebih tinggi. Globalisasi terjadi dengan beragam faktoe penyebabnya diantaranya adalah dengan media internet yang bisa diakses melalui gadget. Gadget adalah alat yang membuka jendela informasi, permainan, hobi, maupun hiburan yang dapat mempengaruhi pola pikir aatau sikap anak didik. Hal ini bertujuan agar mengetahui adanya pengaruh gadget terhadap prestasi belajar siswa, dan mengetahui adanya pengaruh terhadap dampak gadget. Tim PkM (Pengabdian Kepada Masyarakat) melakukan suatu penelitian ke SD Eppata II Batu Aji, dengan program dampak gadget terhadap prestasi anak didik kelas IV. Kegiatan PkM ini dilakukan untuk membantu anak didik dalam penggunaaan media teknologi dengan benar dan bisa menggunakan media teknologi ini dengan alat bantu belajar siswa. Hal yang diperoleh dari kegiatan ini adalah anak didik mudah memahami cara penggunaan gadget dengan baik, dan mempergunakan media untuk belajar siswa.