Lina Favourita Sutiaputri
Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KERENTANAN MASYARAKAT DESA BALERANTE, KEMALANG, KLATEN, TERHADAP ANCAMAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI Atika Wahyu Wijayanti; Lina Favourita Sutiaputri; Wawan Heryana
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 2 No 2 (2020): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.423 KB) | DOI: 10.31595/lindayasos.v2i2.320

Abstract

Kerentanan bencana merujuk pada ketidakmampuan dalam menghadapi risiko bencana. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui gambaran mengenai Kerentanan Masyarakat Terhadap Ancaman Bencana Letusan GunungMerapi di Desa Balerante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten yang meliputi karakteristik responden, aspekkerentanan fisik, aspek kerentanan sosial, aspek kerentanan ekonomi, aspek kerentanan lingkungan dan harapanharapan masyarakat Desa Balerante. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif metode destkriptif. Respondendalam penelitian ini merupakan masyarakat Desa Balerante sebanyak 63 orang sebagai responden dengan teknikpenarikan sampel yaitu “cluster sampling” atau area sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan angket, observasi dan studi dokumentasi. Uji validitas data dengan menggunakan face validity atauvaliditas muka dan uji reliabilitas dengan menggunakan metode rumus Cronbach Alpha. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kerentanan masyarakat terhadap ancaman bencana letusan Gunung Merapi di Desa Balerantetermasuk dalam kategori tinggi. Kerentanan masyarakat terhadap bencana letusan Gunung Merapi terjadi dalambidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Upaya untuk mengurangi tingkat kerentanan masyarakat terhadap ancamanbencana letusan Gunung Merapi melalui peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadappenanggulangan bencana berbasis masyarakat, meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mempersiapkan dirimenghadapi ancaman bencana letusan Gunung Merapi berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan danmeningkatkan keberfungsian system sumber yang dapat diakses oleh masyarakat sekitar.
CARE BETWEEN GAY PEOPLE WITH IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) HUMAN IN COMPLIANCE WITH ARV THERAPY IN PUZZLE INDONESIAN PUZZLE INSTITUTION KELURAHAN BABAKAN SARI KECAMATAN KIARACONDONG, BANDUNG CITY Sugiantoro Sugiantoro; Lina Favourita Sutiaputri
Indonesian Journal of Social Work Vol 2 No 2 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/ijsw.v2i2.287

Abstract

Concern is a concern, empathy to maintain relationships with others in the form of mutual respect and feeling of ownership and responsibility given to problems solving faced by others. This study aims to obtain an empirical description of: 1) the characteristics of respondents, 2) the concerns of respondents to fellow gay HIV sufferers from the aspect of understanding, 3) respondents 'awareness of fellow gay HIV sufferers from the aspect of awareness, 4) respondents' awareness of fellow gay HIV sufferers from the aspect of ability. The research method used in this study is a quantitative research method using descriptive surveys. Data collection techniques used in this study were questionnaires and documentation studies. The validity test used in this study is face validity and reliability testing using the Cronbach Alpha formula. The results of research on HIV gay care among adherents of ARV therapy in Lembaga Swadaya Masyarakat Puzzle Indonesia Babakan Sari Sub-district, Kiaracondong District, Bandung City showed that the level of care among fellow gay HIV sufferers in adhering to ARV therapy was in the moderate category. Concern of respondents towards fellow gay HIV sufferers in the understanding aspect entered into the high category. Two other aspects are awareness and ability in the medium category. The program proposed to answer the problems that arise in this research is "Increased Awareness and Ability for Fellow Gay People with HIV in Compliance with ARV Therapy through Education Groups".
Pemberdayaan Kelompok Nelayan melalui E-Commerce oleh Aruna Indonesia Teta Riasih Teta Riasih; Lina Favourita Sutiaputri
Indonesian Journal of Social Work Vol 5 No 02 (2022): IJSW
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Empowerment is a way in which people, organizations, and communities gain control over their own lives, including for fishermen groups which consist of economic, social, and environmental empowerment which is the focus of this research. In Indonesia, the fisheries sector is a great opportunity for business people because it is one of the pillars of Indonesia's current economy. Aruna is a digital startup or startup that focuses on fisheries. The goal is to connect small fishermen throughout Indonesia directly to the market using technology assistance. This is a site for fishermen to be able to learn integrated fisheries management, find out about the latest fishery data and fishery online trading systems, apart from strengthening the economy, Aruna conducts social and environmental empowerment for improving the welfare of fishermen and their families. The research approach used is a qualitative approach, which describes the empowerment of fishermen groups by Aruna by using the technique of focus group discussion, interviews, and discussions with experts and informants consisting of fishermen, mira, community leaders, local heroes, management, and Aruna's founders, totaling 32 people. The results showed that overall the economic empowerment that has been carried out has been very good, but the social empowerment carried out by Aruna still has limitations, especially in the availability of human resources to empower the Nelyan community who require expertise as a local academic influencer, namely someone who has influence and can influence the audience to make a certain choice or action. People who have this ability are social workers who can become agents of change. So that in the future it is necessary to involve social workers to carry out social empowerment for fishing communities. Keywords: Empowerment, Groups, Fisherman, e-commerce
STIGMA MASYARAKAT TERHADAP ORANG DENGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (HIV DAN AIDS) DI KOTA BANDUNG Silvia Rizki; Lina Favourita Sutiaputri; Wawan Heryana
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 2 No 1 (2020): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.308 KB) | DOI: 10.31595/rehsos.v2i1.255

Abstract

Stigma merujuk pada kejadian atau fenomena yang menghalangi seseorang untuk mendapatkan perhatian, mengurangi seseorang untuk memperoleh peluang dan interaksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara empiris tentang: 1) karakteristik responden, 2) stigma responden dari aspek pelabelan, 3) stigma responden dari aspek stereotip, 4) stigma masyarakat dari aspek pemisahan, dan 5) stigma masyarakat dari aspek diskriminasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan studi dokumentasi dengan menjadikan masyarakat di Kelurahan Kebon Jeruk sebanyak 97 orang sebagai responden melalui teknik stratified random sampling. Adapun uji validitas alat ukur menggunakan validitas muka (face validity) dan realibilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stigma masyarakat terhadap ODHA di Kelurahan Kebon Jeruk termasuk dalam kategori sedang. Masih terdapat sebagian responden yang memberi stigma kepada ODHA berupa label negatif seperti ODHA merupakan orang yang memiliki moral yang buruk hingga perilaku diskriminasi seperti menjauhi dan mengucilkan ODHA. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman responden terhadap ODHA dan penyakitnya. Upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman dapat dilakukan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Stigma ODHA. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai HIV dan AIDS, meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial masyarakat terhadap ODHA dan penyakitnya di Kelurahan Kebon Jeruk, meningkatkan dukungan dan kerjasama pemerintah Kelurahan Kebon Jeruk dengan berbagai sistem sumber dalam penanganan HIV dan AIDS di Kelurahan Kebon Jeruk Kecamatan Andir Kota Bandung. Kata Kunci:Stigma; Masyarakat; Orang Dengan HIV dan AIDS.
PENYESUAIAN DIRI ORANGTUA ANAK PENGIDAP KANKER DALAM PROSES PENGOBATAN ANAK: STUDI DI YAYASAN RUMAH CINTA ANAK KANKER BANDUNG Kasnia Alfiani Pratiwi Lempang; Lina Favourita Sutiaputri; Diana Diana
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 3 No 1 (2021): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.443 KB) | DOI: 10.31595/rehsos.v3i1.379

Abstract

The research aims to describe more about the adjustment by the parents of children with cancer to the child’s treatment process at Rumah Cinta Anak Kanker Bandung Foundation wich includes the characteristic of informants, absence of excessive emotionally, absence of psychological mechanism, absence of the sense of personal frustration, rational deliberation and self-directon, ability to learn and utilization of past experiences, and realistic, objective attitude. The research uses a qualitative approach with descriptive methods. The informants is determined by using purposive sampling to five informants consisting of the parents of children with cancer as main care giver, two the parents of children with cancer as companion of main care giver, and Coordinator of the parents of children with cancer at Rumah Cinta Anak Kanker Foundation. Data collection uses an indepth interview, observation, and documentation study. The result shows that the adjustment by the parents of children with cancer has been done well, but there are difficulties to control excessive emotions and have dificulty being realistic and objective. The parents of children with cancer have excessive anxiety about the child’s health condition while accompanying the child’s treatment process. Based on this problems, the reseacrchers proposes a program to reduce anxiety about child’s health condition of the parents through nourishment therapy and reality therapy.
IMPLEMENTASI PERTEMUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KELUARGA (P2K2) PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KOMUNITAS ADAT KAMPUNG KUTA, DESA KARANG PANINGGAL, KECAMATAN TAMBAKSARI KABUPATEN CIAMIS. Aribowo .; Lina Favourita Sutiaputri
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 1 No 1 (2019): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.996 KB) | DOI: 10.31595/lindayasos.v1i1.173

Abstract

Program Keluarga Harapan ( PKH) adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga dan/atau seseorang miskin melalui bantuan tunai bersyarat. Salah satu tujuan PKH adalah menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keluarga penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan sosial. P2K2 merupakan proses belajar masyarakat untuk memperkuat terjadinya perubahan perilaku. Secara umum P2K2 bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman mengenai pentingnya pendidikan, kesehatan dan pengelolaan keuangan bagi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan proses implementasi P2K2 , teknik penguatan keterlibatan KPM dalam implementasi P2K2, dukungan masyarakat dalam implementasi P2K2, hambatan dalam implementasi P2K2 , dan upaya yang dilakukan dalam mengurangi hambatan dalam implementasi P2K2 di komunitas adat Kampung Kuta. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus terhadap 6 orang informan KPM dan 3 orang informan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan P2K2 PKH baru dilakukan beberapa sesi dan mendapatkan dukungan dari keluarga dan tokoh tokoh adat, walaupun masih menemukan beberapa hambatan yang berkaitan dengan adat istiadat dan juga “taboo”. Beberapa strategi yang dilakukan oleh pendamping adalah Pengulangan materi pelatihan, sehingga memakan waktu, pendamping harus memahami acara kemasyarakatan dan adat masyarakat, pendamping berusaha melaksanakan kegiatan di luar kampung untuk menghindari kecanggungan warga komunitas karena perbedaan yang ada.Kata Kunci:Komunitas adat, Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)
Pola Kemitraan Dalam Program Sentra Ternak Domba Sukamaju PLN Indonesia Power Cilegon PGU di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang Putri Nabila Suhaemi; Lina Favourita Sutiaputri; Versanudin Hekmatyar; Ali Nur Fikri
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-imperatif.v4i4.280

Abstract

Pola kemitraan merupakan bentuk yang digunakan pihak - pihak yang terlibat dalam sebuah kerjasama. Dalam menjalankan suatu program, diperlukan pola kemitraan yang tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pola kemitraan dalam Program Sentra Ternak Domba Sukamaju PLN Indonesia Power di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Peneliti melihat pada aspek tujuan pihak bermitra, peran pihak bermitra, kedudukan pihak bermitra dan manfaat yang didapatkan pihak bermitra. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Pola kemitraan dalam Program Sentra Ternak Domba Sukamaju yaitu pola kemitraan mutualistik. Meskipun tujuan dan kedudukan pihak bermitra berbeda, setiap pihak mendapatkan manfaat dan berkontribusi dalam penciptaan manfaat bagi mitra lain. Manfaat yang dirasakan oleh perusahaan yaitu mendapatkan proper hijau, mendapatkan juara dalam kompetisi CSR dan mendapat penghargaan produktivitas comdev. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Serang mendapatkan manfaat berupa percepatan pencapaian tujuan rencana strategis, tersedianya anggaran untuk peningkatan kualitas kelompok binaan dan adanya benchmark untuk kelompok binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Serang yang lain. Kelompok binaan mendapatkan manfaat peningkatan pendapatan kelompok binaan, peningkatan produktivitas domba dan peningkatan kualitas domba
IMPLEMENTASI PERTEMUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KELUARGA (P2K2) PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KOMUNITAS ADAT KAMPUNG KUTA, DESA KARANG PANINGGAL, KECAMATAN TAMBAKSARI KABUPATEN CIAMIS. ., Aribowo; Sutiaputri, Lina Favourita
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 1 No 1 (2019): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/lindayasos.v1i1.173

Abstract

Program Keluarga Harapan ( PKH) adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga dan/atau seseorang miskin melalui bantuan tunai bersyarat. Salah satu tujuan PKH adalah menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keluarga penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan sosial. P2K2 merupakan proses belajar masyarakat untuk memperkuat terjadinya perubahan perilaku. Secara umum P2K2 bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman mengenai pentingnya pendidikan, kesehatan dan pengelolaan keuangan bagi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan proses implementasi P2K2 , teknik penguatan keterlibatan KPM dalam implementasi P2K2, dukungan masyarakat dalam implementasi P2K2, hambatan dalam implementasi P2K2 , dan upaya yang dilakukan dalam mengurangi hambatan dalam implementasi P2K2 di komunitas adat Kampung Kuta. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus terhadap 6 orang informan KPM dan 3 orang informan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan P2K2 PKH baru dilakukan beberapa sesi dan mendapatkan dukungan dari keluarga dan tokoh tokoh adat, walaupun masih menemukan beberapa hambatan yang berkaitan dengan adat istiadat dan juga. Beberapa strategi yang dilakukan oleh pendamping adalah Pengulangan materi pelatihan, sehingga memakan waktu, pendamping harus memahami acara kemasyarakatan dan adat masyarakat, pendamping berusaha melaksanakan kegiatan di luar kampung untuk menghindari kecanggungan warga komunitas karena perbedaan yang ada.
KERENTANAN MASYARAKAT DESA BALERANTE, KEMALANG, KLATEN, TERHADAP ANCAMAN BENCANA LETUSAN GUNUNG MERAPI Atika Wahyu Wijayanti; Lina Favourita Sutiaputri; Wawan Heryana
Jurnal Ilmiah Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, Vol 2 No 2 (2020): LINDAYASOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/lindayasos.v2i2.320

Abstract

Kerentanan bencana merujuk pada ketidakmampuan dalam menghadapi risiko bencana. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui gambaran mengenai Kerentanan Masyarakat Terhadap Ancaman Bencana Letusan GunungMerapi di Desa Balerante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten yang meliputi karakteristik responden, aspekkerentanan fisik, aspek kerentanan sosial, aspek kerentanan ekonomi, aspek kerentanan lingkungan dan harapanharapan masyarakat Desa Balerante. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif metode destkriptif. Respondendalam penelitian ini merupakan masyarakat Desa Balerante sebanyak 63 orang sebagai responden dengan teknikpenarikan sampel yaitu “cluster sampling” atau area sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan angket, observasi dan studi dokumentasi. Uji validitas data dengan menggunakan face validity atauvaliditas muka dan uji reliabilitas dengan menggunakan metode rumus Cronbach Alpha. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kerentanan masyarakat terhadap ancaman bencana letusan Gunung Merapi di Desa Balerantetermasuk dalam kategori tinggi. Kerentanan masyarakat terhadap bencana letusan Gunung Merapi terjadi dalambidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Upaya untuk mengurangi tingkat kerentanan masyarakat terhadap ancamanbencana letusan Gunung Merapi melalui peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadappenanggulangan bencana berbasis masyarakat, meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mempersiapkan dirimenghadapi ancaman bencana letusan Gunung Merapi berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan danmeningkatkan keberfungsian system sumber yang dapat diakses oleh masyarakat sekitar.