Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Multisensory Architecture: Implementation of Multisensory Experiences in a Resort Kharisma, Budisetya; Buwono, Hanugrah Adhi; Hardi, Rachmat Taufick
Rumoh Journal of Architecture Vol. 14 No. 2 (2024): Rumoh: Journal of Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/161

Abstract

Spatial experience is an interaction between architecture (space) and its users (human) which is connected by the senses. Every significant spatial experience is a multi-sensory experience, whether being experienced consciously or not. Nowadays, there are many architectural design that place too much emphasis on visual elements or even just focus on visual elements, thus ignoring other sensory elements (ocularcentrism). Multisensory architecture is an architectural approach based on spatial experience that pays attention to the harmony of various senses on its design process. This paper explains how multisensory architecture, as a design approach, has an impact on space (the design object is a resort in Gading Serpong). This paper uses qualitative descriptive methods to explain spatial experiences that cannot be explained simply by visualization images. The objective of applying a multisensory architectural approach in this design is to improve the quality of space which will also have an impact on the physical and psychological health on its users. The design results (resort) by the author illustrate how each space is designed with all the senses in mind. All the senses in mind do not always take the form of presenting sensory experiences, but can also take the form of limiting sensory experiences. The multisensory experience presented in this design refers to the concept of a private island paradise, in which there are two spatial experience orientations in the form of "mountain" and "beach". The spaces described in this paper are the entrance, foyer, user’s circulation, hotel units and lounge. By using a multisensory architectural approach, a unique spatial experience is created and the quality of the spatial experience is increased
Healing Architecture dalam Urban Entertainment Hub di Kota Tangerang Selatan Pratiwi, Hegar; Mawarni, Ida Ayu Sawitri Dian; Buwono, Hanugrah Adhi
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol. 24 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v24i2.10823

Abstract

Modernisasi dan globalisasi mengubah pola hidup dan bersosial masyarakat dari yang kompleks menjadi multi kompleks. Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi lebih sulit untuk bersosialisasi dan beradaptasi, terutama pada masyarakat perkotaan salah satunya masyarakat kota Tangerang Selatan yang berbatasan langsung dengan Jakarta tentunya sebagian besar masyarakat memiliki kegiatan yang cukup padat. Dari kondisi tersebut muncul beberapa permasalahan baru di perkotaan termasuk masalah kesehatan mental masyarakat, yaitu stres. Lingkungan arsitektur sangat erat kaitannya dengan kesehatan fisik dan mental seseorang, karena arsitektur dapat menjadi wadah untuk membantu pemulihan dari kondisi tersebut. Maka dari itu, perlu adanya suatu tempat yang dapat menjadi wadah untuk masyarakat meredakan dan mengurangi stres dari rutinitas kehidupan sehari-hari yang padat. Masyarakat kota Tangerang Selatan khususnya di kawasan Bintaro memiliki kegiatan untuk mengurangi stres dengan cara berolahraga, tingginya minat masyarakat untuk berolahraga dilihat dari beberapa komunitas yang ada di kota Tangerang Selatan. Bintaro Loop merupakan salah satu komunitas pesepeda yang aktif melakukan kegiatan bersepeda di akhir pekan, rute yang dilaluinya berada di kawasan CBD Emerald, Bintaro. Dalam merancang sebuah tipologi arsitektur Urban Entertainment Hub, diharapkan menjadi langkah yang tepat untuk meredakan dan mengurangi stres masyarakat kota Tangerang Selatan. Dengan menggunakan pendekatan healing architecture dan metode perancangan Evidance-based Design (EBD) desain berfokus dengan menekankan konektivitas antara bangunan dan alam. Berbentuk pusat perbelanjaan, desain dapat mewadahi beberapa kegiatan dengan fasilitas yang telah disediakan yang dinilai dapat membantu meredakan dan mengurangi stres pengguna.---------------------------------------------------------------------------------------------------------------Modernization and globalization have changed the way of life and society from being complex to being multi-complex. This causes it to be more difficult for people to socialize and adapt, especially in urban communities, one of which is the community of South Tangerang City which is directly adjacent to Jakarta, Of course, most people have quite busy activities. From these conditions, several new problems emerged in urban areas, including community mental health problems, namely stress. The architectural environment is closely related to a person's physical and mental health because architecture can be a place to help recover from these conditions. Therefore, it is necessary to have a place that can be a place for people to relieve and reduce stress from the busy routine of daily life. The people of the city of South Tangerang, especially in the Bintaro area, have activities to reduce stress by exercising, The high interest of the community to exercise can be seen from several communities in the city of South Tangerang. Bintaro Loop is a cyclist community that actively conducts cycling activities on weekends, The route it passes is in the Emerald CBD area, Bintaro. In designing an architectural typology for the Urban Entertainment Hub, it is hoped that this will be the right step to relieve and reduce stress for the people of South Tangerang City. By using a healing architecture approach and the evidence-based design (EBD) design method, the design focuses on emphasizing connectivity between buildings and nature. In the form of a shopping center, the design can accommodate several activities with the facilities provided which are considered to help relieve and reduce user stress.
PKM Edukasi Efisiensi Energi dalam Adaptasi Bangunan pada Jajaran Aparatur Pemerintah Kota Tangerang Ratnasari, Anisza; Asharhani, Imaniar Sofia; Buwono, Hanugrah Adhi; Hidayat, Viviana; Varlencia, Angelyn; Stefani, Monika
IKRA-ITH ABDIMAS Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal IKRAITH-ABDIMAS Vol 9 No 1 Maret 2025
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena krisis energi global, peningkatan emisi karbon akibat konsumsi energi yang berlebihan dari sektor bangunan turut menjadi perhatian banyak pihak. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk turut berpartisipasi dalam tujuan pembangunan berkelanjutan. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah memberikan edukasi dan pemahaman pada masyakat umum pentingnya mengupayakan program dan kegiatan untuk mengefisiensi pemakaian energi. Universitas Pradita bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang khususnya Tangerang Government University (Tangerang Gorvu) menyelenggarakan kegiatan pengembangan kompetensi aparatur pemerintah kota dengan tema efisiensi energi dalam adaptassi bangunan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran jajaran aparatur pemerintah Kota Tangerang terhadap pentingnya melakukan efisiensi energi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar daring melalui platform Zoom pada 11 Desember 2024, dengan sekitar 210 peserta. Seminar menghadirkan dua akademisi dari Program Studi Arsitektur Universitas Pradita sebagai narasumber yang memaparkan konsep, strategi, dan implementasi efisiensi energi pada bangunan. Diharapkan, melalui kegiatan ini peserta mendapatkan peningkatan pemahaman pentingnya efisiensi energi dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut di lingkungan kerja, sehingga turut mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang lebih berkelanjutan.
PENERAPAN INTERPRETASI BLENDED SPACE PADA PUSAT KOMUNITAS KREATIF DI GADING SERPONG TANGERANG Wulandari, Alfina; Sari, Marchelia Gupita; Buwono, Hanugrah Adhi
Arsitekno Vol. 10 No. 1 (2023): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v10i1.10653

Abstract

Gading Serpong merupakan sebuah kawasan berkembang yang terletak di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Kawasan ini sedang gencar membangun berbagai macam fungsi bangunan agar masyarakat dapat dengan mudah mencari kebutuhan yang diinginkan. Isu dari kawasan ini adalah belum tersedia fungsi bangunan untuk mewadahi komunitas kreatif dalam mengembangkan idenya. Komunitas kreatif sangat membutuhkan kolaborasi dengan sektor lain untuk menciptakan hasil karya yang luar biasa, karena dapat membawa orang-orang dengan latar belakang yang berbeda secara bersamaan mempelajari berbagai jenis pengetahuan dari komunitas lain. Maka dari itu, dari isu yang didapatkan diperlukan Pusat Komunitas Kreatif dengan pendekatan Blended Space. Hal ini dikarenakan komunitas yang dituju adalah komunitas dengan usia produktif. Komunitas tersebut saat ini berkarya dan bekerja sudah berkaitan dengan digitalisasi. Pendekatan interpretasi Blended Space yang diterapkan pada pusat komunitas kreatif adalah, 1.) Blended Space terhadap ruang luar dan sekitarnya 2.) Blended Space terhadap levelling bangunan 3.) Blended Space antara physical dan digital (phygital).
PERANCANGAN AVIAN EDUCATION CENTER DI KOTA TANGERANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK Princesca, Georgia; Buwono, Hanugrah Adhi; Asharhani, Imaniar Sofia
RUSTIC Vol 4 No 2 (2024): RUSTIC
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32546/rustic.v4i2.2442

Abstract

Indonesia is a country rich in fauna, described as a country with high levels of variety and endemism. Among these fauna, 1826 area birds and of those 1598 species, 528 birds are endemic to the country. As impressive as the variety of these birds is, it is also notable that 179 of these species are endangered, 31 already listed as critically endangered. Many of these species are endangered due to destruction of their natural habitats, poaching as well as the illegal trade of these birds. Overall, this is due to the ignorance of the people as well as the lack of education available to the general public regarding the importance of conserving these animals. This highlights how vital educating the community, especially the younger generation, of how important conserving these birds are to the entire ecosystem. Having a source of information that is not just accessible but also intriguing to the general public will impact animal conservation in its entirety. It is also important to design a space that can help people connect with not just the animal, but nature in general as to teach them to appreciate nature. Therefore, designing a space that is accessible to the general public, offers information in an educative, immersive and interactive manner and can help create a connection to nature is important to the goal of animal conservation.
Pemberdayaan Pokdarwis Rumah Peng-Anggur-an dalam Budidaya Anggur Lahan Terbatas Kota Tangerang Sari, Marchelia Gupita; Siregar, Master Edison; Buwono, Hanugrah Adhi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 4 (2025): Edisi Oktober - Desember
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i4.5336

Abstract

Rumah Peng’Angguran adalah komunitas pecinta anggur Tangerang yang telah berdiri menjadi Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) sejak tahun 2023. Dua masalah ditemukan dari analisis situasi oleh tim Pengabdian Masyarakat, yakni  aspek produksi bibit dan aspek sosial-masyarakat berupa skill memasarkan wisata edukatif secara digital. Walaupun sudah berkembang baik sejak masa berdirinya, budidaya anggur di lahan terbatas ini masih kurang optimal dalam layout Rumah Bibit dan promosi kegiatan wisata edukatif pada masyarakat kota. Padahal, platform daring situs web, telah menjadi umum. Penentuan strategi pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan jumlah produksi bibit anggur serta penyebarluasan informasi kegiatan budidaya bibit anggur pada Rumah Peng’Angguran menjadi tantangan yang penting dalam eksposur penggiat anggur ini. Situs web kelompok anggur menjadi strategi pemasaran yang mengundang eksposur dari masyarakat. Target jangkauan melalui digital ini adalah masyarakat kota Tangerang. Metode pelaksanaan adalah pengumpulan informasi dengan wawancara dan survei lapangan dengan memperhatikan kemampuan sumber daya manusia. Perancangan layout rumah anggur secara partisipatif agar kapasitas produksi bibit anggur dapat bertambah. Hasil dari luaran situs web adalah strategi pemasaran digital memudahkan kegiatan dalam hal kegiatan promosi serta terjalinnya silahturahmi masyarakat kota pada Rumah Peng Anggur an. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini Rumah Peng Anggur an makin dikenal oleh masyarakat kota Tangerang.