Pendidikan karakter menjadi fondasi penting dalam membentuk generasi yang bertanggung jawab dan disiplin sejak usia dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru dalam pendidikan karakter untuk membentuk tanggung jawab dan disiplin siswa di SDN 03 Trans Bangsa Negara. Penelitian ini adalah studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi kelas, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori . Selanjutnya, peneliti menggunakan triangulasi sumber sebagai teknik validitas data yang membandingkan data dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi pendidikan karakter di SDN 03 Trans Bangsa Negara secara keseluruhan mencapai rata-rata 73%. Terdapat lima aspek utama peran guru meliputi: (1) Pemberian keteladanan melalui perilaku, (2) Pembiasaan positif seperti sistem piket dan pemeriksaan kerapian, (3) Pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam mata pelajaran, (4) Penguatan positif berupa pujian dan apresiasi, serta (5) Evaluasi dan refleksi melalui pengamatan harian. Faktor yang mendukung pembentukan karakter adalah komunikasi guru dan siswa yang baik, lingkungan sekolah yang kondusif, dan keterlibatan aktif orang tua. Namun, ada beberapa hambatan dari sisi internal siswa, seperti kurangnya kesadaran, rasa malas, dan rendahnya kepercayaan diri, serta faktor eksternal seperti pengaruh gadget, kurangnya perhatian orang tua, dan tekanan teman sebaya. Secara keseluruhan, pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah ini membantu membangun tanggung jawab dan disiplin siswa meskipun masih memerlukan optimalisasi dalam menghadapi kendala yang ada. _________________________________________________________________________________ Character education is a vital foundation for shaping a responsible and disciplined generation from an early age. This study aims to examine the role of teachers in character education to foster responsibility and discipline among students at SDN 03 Trans Bangsa Negara. The research employed a descriptive design with a qualitative approach. Data were collected through classroom observations, interviews, and documentation. The study applied Miles and Huberman’s data analysis theory, encompassing three stages: data reduction, data display, and data verification. Furthermore, the researcher utilized source triangulation as a validity technique by comparing data from observations, interviews, and documentation. The findings reveal that the implementation of character education at SDN 03 Trans Bangsa Negara achieved an average effectiveness of 73%. The teacher's role encompasses five main aspects: (1) Exemplary behavior, (2) Positive habits such as duty rosters and grooming checks, (3) Integration of character values into subjects, (4) Positive reinforcement through praise and appreciation, and (5) Evaluation and reflection through daily observations. Supporting factors include effective teacher-student communication, a conducive school environment, and active parental involvement. However, challenges arise from internal student factors, such as lack of awareness, laziness, and low self-confidence, as well as external factors, including gadget influence, insufficient parental attention, and peer pressure. In conclusion, character education at this school contributes to building student responsibility and discipline, though further optimization is needed to address existing challenges.