Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Pengolahan Singkong (Tela-tela Singkong) Menjadi Oleh-oleh Khas Kampung Malaumkarta Distrik Makbon Masniar, Masniar; Perwanti, Nanik; Mardliyah, Uswatul; Kayatun, Siti Nur; Hermansa, Hermansa
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 4, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v4i1.1450

Abstract

Kampung Malaumkarta merupakan salah satu daerah wisata yang mulai berkembang. Selain itu, daerah ini memiliki potensi tanah yang subur dan bisa digunakan bagi para petani untuk bercocok tanam serta untuk peternakan sapi. Hasil kebun berupa Singkong, Pisang dan berbagai sayuran. Hasil panen singkong kampung Malaumkarta masih dijual langsung ke pasar yang ada di Kota Sorong tanpa pengolahan sehingga memiliki nilai ekonomis yang cukup rendah. Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan terhadap pengolahan singkong. Untuk menambah nilai ekonomis pada singkong perlu diolah menjadi produk yang lebih menarik dan tidak memerlukan modal yang besar dalam hal pengolahannya, dapat dijual pada para wisatawan lokal dan juga masyarakat kampung itu sendiri dengan harga terjangkau. Oleh karena itu maka diadakan pelatihan pengolahan Singkong menjadi tela tela Singkong yang akan dijadikan usaha untuk menambah penghasilan ibu ibu rumah tangga.
INVESTIGASI STEGO FILE MENGGUNAKAN FRAMEWORK NATIONAL INSTITUTE OF JUSTICE Hajar, Hajar; Hermansa, Hermansa; Ilcham, Ilcham
CONTEN : Computer and Network Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/conten.v4i1.3527

Abstract

Steganografi merupakan salah satu teknik anti-forensik yang memungkinkan pelaku kejahatan untuk menyembunyikan informasi ke dalam pesan lain, sehingga investigator akan menghadapi kesulitan dalam mendapatkan bukti informasi asli pada kejahatan tersebut. Oleh karena itu, seorang investigator dituntut untuk memiliki kemampuan menemukan serta melakukan ekstraksi dengan menggunakan alat yang tepat saat membuka pesan yang telah disisipi teknik steganografi. Penelitian ini menganalisis bukti digital menggunakan metode static forensics dengan menerapkan lima tahapan pada framework National Institute of Justice (NIJ) serta melakukan ekstraksi steganografi pada file yang telah disusupi berdasarkan skenario kasus yang melibatkan kejahatan digital. Alat yang digunakan meliputi FTK Imager, Autopsy, WinHex, Hiderman, dan StegSpy. Hasil ekstraksi menunjukkan bahwa dari 10 file yang diskenariokan telah disusupi steganografi, 9 file berhasil diekstraksi dengan tingkat keberhasilan 90%, sedangkan 10% lainnya tidak ditemukan file steganografi. Dapat disimpulkan bahwa file hasil ekstraksi dari pesan steganografi dapat dijadikan bukti digital yang sah menurut hukum.
INVESTIGASI STEGO FILE MENGGUNAKAN FRAMEWORK NATIONAL INSTITUTE OF JUSTICE Hajar, Hajar; Hermansa, Hermansa; Ilcham, Ilcham
CONTEN : Computer and Network Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/conten.v4i1.3527

Abstract

Steganografi merupakan salah satu teknik anti-forensik yang memungkinkan pelaku kejahatan untuk menyembunyikan informasi ke dalam pesan lain, sehingga investigator akan menghadapi kesulitan dalam mendapatkan bukti informasi asli pada kejahatan tersebut. Oleh karena itu, seorang investigator dituntut untuk memiliki kemampuan menemukan serta melakukan ekstraksi dengan menggunakan alat yang tepat saat membuka pesan yang telah disisipi teknik steganografi. Penelitian ini menganalisis bukti digital menggunakan metode static forensics dengan menerapkan lima tahapan pada framework National Institute of Justice (NIJ) serta melakukan ekstraksi steganografi pada file yang telah disusupi berdasarkan skenario kasus yang melibatkan kejahatan digital. Alat yang digunakan meliputi FTK Imager, Autopsy, WinHex, Hiderman, dan StegSpy. Hasil ekstraksi menunjukkan bahwa dari 10 file yang diskenariokan telah disusupi steganografi, 9 file berhasil diekstraksi dengan tingkat keberhasilan 90%, sedangkan 10% lainnya tidak ditemukan file steganografi. Dapat disimpulkan bahwa file hasil ekstraksi dari pesan steganografi dapat dijadikan bukti digital yang sah menurut hukum.