Dwi Amiarsih
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Larutan Pulsing dalam Pengemasan dan Pengangkutan Bunga Mawar Potong Amiarsih, Dwi; -, Yulianingsih; Broto, Wisnu; -, Sjaifullah
Jurnal Hortikultura Vol 13, No 3 (2003): SEPTEMBER 2003
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan larutan pulsing bunga sebelum pengemasan dan pengangkutan sangat berguna untuk menggantikan sumber karbohidrat, melindungi tangkai bunga dari serangan mikroorganisme penyebab penyumbatan, menjaga kualitas bunga tetap prima, dan dapat memperpanjang masa kesegaran bunga setelah pengangkutan. Penelitian bertujuan mendapatkan larutan pulsing dalam pengemasan dan pengangkutan bunga mawar potong varietas kiss guna memperpanjang masa kesegaran setelah pengangkutan. Bunga mawar potong kiss dipanen di Sukabumi dengan tingkat kemekaran 0-10%, kemudian direndam dalam larutan pulsing (AgNO3 20 ppm + gula pasir 5% + asam sitrat 320 ppm selama 16 jam). Selanjutnya bunga mawar dikemas dalam wadah ( berisi masing-masing larutan holding; akuades dan dikemas kering) dan diletakkan dalam karton berukuran 78 x 20 x 8 cm berkapasitas 20 tangkai bunga mawar potong. Sebagai kontrol bunga tanpa direndam dalam larutan pulsing. Setelah bunga dikemas, kemudian diangkut dengan mobil pendingin (5o-10oC) dan tanpa pendingin (27o-30oC) selama 20 jam. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan pengemasan dengan akuades selama pengangkutan 20 jam merupakan perlakuan yang terbaik dengan masa kesegaran bunga mencapai 9 hari dan persentase kemekaran bunga mencapai 100%. Perlakuan tersebut dapat mempertahankan kualitas bunga tetap prima dan dapat memperpanjang masa kesegaran bunga setelah pengangkutan. Kata kunci: Mawar; Pengemasan; Larutan perendam; Suhu pengangkutan; Mempertahankan mutu ABSTRACT. Dipping the lower portion of flower stems in the solution containing sugar and germicides before packaging and transportation was to supply carbohydrate and prevented the plugging of flower stems by microbial growth. Furthermore, in was prolonged the periode of flowers vaselife and kept flower quality af- ter transportation. The objective of the study was to find out both of proper pulsing solution, packaging and transporta- tion to keep the prime quality of flower cut Rose c.v. Kiss. The flowers were harvested from the field when the flowers was at 0-10% bud opening stages and then they were pulsed with solution of AgNO3 20 ppm + sugar 5% + citric acid 320 ppm for 12 hours. Each the flower was placed in the vials containing aquades; holding solution) and put them in the boxes (78 x 20 x 8 cm) with capacity 20 inflorescences. All treated cut flowers were transported for 20 hours with carchamber with temperature of 5o-10oC and 27o-30oC. The experiment was arranged on a completely randomized de- sign with three replications. The results indicated that wet packaging with aquades during 20 hours transportation was the best treament which prolonged vaselife until 9 days and kept the enflorescence up to 100% bud opening. By ap- plying those treatment, the periode of flowers vaselife could be extended and quality after transportation could be maintained.
Formula Larutan Pulsing untuk Bunga Potong Alpinia Yulianingsih, -; Amiarsih, Dwi; Diharjo, Sabari Sorso
Jurnal Hortikultura Vol 16, No 3 (2006): September 2006
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Larutan pulsing merupakan perlakuan yang diberikan pada bunga sebelum pengiriman untuk memberi tambahan sumber energi, dan melindungi tangkai bunga dari masuk dan berkembangnya mikroorganisme penyebab penyumbatan pada batang dan menunda senesensi. Tujuan penelitian adalah memperoleh komposisi larutan pulsing yang tepat dalam upaya memperpanjang masa kesegaran bunga potong Alpinia. Penelitian menggunakan 3 jenis bahan pengawet masing-masing terdiri dari 3 taraf konsentrasi, yaitu gula (10, 20, 30%), AgNO3 (25, 50, 75 ppm), dan thiabendazol (25, 50, 75 ppm). Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman dalam larutan 20% gula + 50 ppm AgNO3 + 50 ppm thiabendazol (pH 3-4) selama 2 jam memberikan hasil terbaik, dengan masa kesegaran bunga potong mencapai 12,78 hari (6,39 hari lebih lama dibanding tanpa perendaman) dengan persentase pembukaan bractea 42,13%.ABSTRACT. Yulianingsih, D. Amiarsi, and Sabari S. 2006. The effect of pulsing solution on the freshness of alpine cut flower. Pulsing solution is commonly used to prolong vaselife by dipping the flower stems in a solution containing sugars and germicides before delivery in order to serve source of energy and to prevent the plugging of stems by microbial growth. An experiment was conducted to determine the appropriate composition of pulsing solution to prolong vaselife of alpine cut flower. In this experiment, 3 kinds of preservatives at 3 concentrations of pulsing solutions were tested, consisted of 10, 20, 30% sugar, 25, 50, 75 ppm AgNO3, and 25, 50, 75 ppm thiabendazole. The experiment was arranged in a factorial completely randomised design with 3 replications. The results indicated that pulsing solution of 20% sugar + 50 ppm AgNO3 + 50 ppm thiabendazole and dipping periode of 2 hours was the best treatment with vaselife of 12.78 days (6.39 days longer than the control) with bud opening of 42.13%.
Pengaruh Jenis dan Perbandingan Pelarut terhadap Hasil Ekstraksi Minyak Atsiri Mawar Amiarsih, Dwi; Yulianingsih, -; Diharjo, Sabari Sosro
Jurnal Hortikultura Vol 16, No 4 (2006): Desember 2006
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Penelitian bertujuan mendapatkan jenis dan perbandingan pelarut yang tepat dalam upaya mendapatkan rendemen concrete dan minyak mawar berkadar tinggi dengan mutu prima. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tanaman Balai Penelitian Tanaman Hias, Pasarminggu, Jakarta. Mawar American Beauty, diekstraksi dengan jenis pelarut (heksan, petroleum eter, dan metil isobutil keton) dengan perbandingan bunga dan pelarut (1:1, 1:2, dan 1:3) selama 12 jam. Pengambilan filtrat melalui penyaringan dan pemerasan. Ekstrak dievaporasi vakum untuk mendapatkan concrete. Concrete yang diperoleh dilarutkan dengan etanol 96% dan diuapkan kembali untuk mendapatkan minyak mawar (absolut). Parameter yang diamati adalah rendemen concrete dan absolut, indeks bias, dan komponen penyusun minyak. Rancangan penelitian menggunakan acak lengkap pola faktorial dengan 3 ulangan. Hasil penelitian terbaik menunjukkan bahwa rendemen concrete dan rendemen absolut pada jenis pelarut metil isobutil keton dengan perbandingan bunga dan pelarut 1:3, masing-masing 1,35 dan 0,74%. Mutu minyak mawar yang dihasilkan mempunyai indeks bias 1,49 dan mengandung komponen penyusun minyak atsiri dengan 6 komponen sudah diidentifikasi, yaitu fenil etil alkohol, citronellol, geraniol, metil eugenol, α-pinena, dan β–pinena.ABSTRACT. Amiarsi, D., Yulianingsih, and Sabari S.D. 2006. The effect of kinds and composition of solvent on the yield of rose essential oil. The objective of the study was to find out the best kind and composition of solvent for extraction of rose essential oil with good quality and quantity of concrete and absolute. The treatments were extraction by dipping flower in 3 kinds of solvent (hexane, petroleum ether, andisobuthyl ketone) with composition of flower-solvent (1:1, 1:2, and 1:3) for 12 hours. Solution was separated by filtering and manual pressing. Extract was vacuum evaporated to produce concrete. Concrete was dissolved in ethanol 96% and vacuum evaporated to get absolute rose essential oil. Observations were done on the yield of concrete and absolute, refraction index of absolute, and the composition of essential oil. The experiment was arranged in a factorial completely randomized design with 3 replications. The results indicated that the highest concrete and absolute rendement was obtained by methyl isobuthyl ketone solvent with composition of 1:3 flower-solvent, i.e. 1.35% and 0.74% respectively. Rose essential oil showed good quality with refraction index of 1.49 and 6 component of essential oil were identified, i.e. fenyl ethyl alcohol, citronellol, geraniol, methyl eugenol, α-pinena, and β–pinena.
Seleksi Jenis Bunga untuk Produksi Mutu Minyak Mawar Yulianingsih, -; Amiarsih, Dwi; Tahir, Ridwan; Diharjo, Sabari Sosro
Jurnal Hortikultura Vol 16, No 4 (2006): Desember 2006
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Mawar yang banyak ditanam petani mempunyai potensi sebagai bahan baku pembuatan minyak bunga yang dapat meningkatkan manfaat dan nilai tambah bunga, yang selama ini hanya digunakan sebagai bunga segar dan bunga tabur. Penelitian ini bertujuan mendapatkan jenis mawar yang tepat dalam upaya mendapatkan concrete dan minyak mawar berkadar tinggi dengan mutu prima. Bunga mawar diekstraksi dengan pelarut heksan, perendaman, dan pengadukan. Perbandingan bunga dan pelarut 1:2 dengan lama ekstraksi 12 jam. Pengambilan filtrat melalui penyaringan dan pemerasan. Ekstrak dievaporasi vakum untuk mendapatkan concrete. Concrete yang diperoleh diekstrak dengan etanol 96% dan diuapkan kembali untuk mendapatkan minyak. Rancangan penelitian menggunakan acak lengkap pola faktorial dengan 3 ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap rendemen concrete, minyak, indeks bias, dan komposisi kimiawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis mawar Americana Beauty menghasilkan rendemen concrete dan absolut tertinggi, yaitu 0,14% dan 0,06%. Nilai indeks bias tertinggi dimiliki jenis mawar putih tabur (1,45-1,47). Komponen utama penyusun absolut mawar adalah fenil etil alkohol, sitronellol, dan geraniol. Pada mawar Americana Beauty didominasi senyawa metil eugenol.ABSTRACT. Yulianingsih, D. Amiarsi, R. Tahir, and Sabari S.D. 2006. Selection of roses for producing good quality of rose oil. Roses flower is potential for producing rose oil for product diversivication and for increasing its value added which usually just used as cutflower and grave yard flower. The objective of this research was to determine kinds of rose varieties (Local Red Rose, Local White Rose, Americana Beauty, and Holland Red Rose) for producing good quality and quantity of concrete/absolute. Rose flowers were extracted by dipping flower in to hexane solution for 12 hours. Ratio of flower and solvent was 1:2. Solution was harvested by filtering and manual pressing. Solution was vacuum evaporated to produce concrete, from which absolute would be produced by dissolving in ethanol 96% followed by vacuum evaporation. Observations were done on rendemen of concrete and absolutes, refraction index, and chemical composition of absolutes. The experiment was arranged in a factorial completely randomized design with 3 replications. The results showed that Americana Beauty variety gave the highest rendemen of concrete and absolutes of rose i.e. 0.14% and 0.06% respectively. The highest refraction index was found in Local White Rose (1.45-1.47). The specific components in absolute rose oil were fenyl ethyl alcohol, citronellol, and geraniol. While methyl eugenol was a dominantly found in absolute oil of Americana Beauty roses.
Teknik Enfleurasi dalam Proses Pembuatan Minyak Mawar Yulianingsih, -; Amiarsih, Dwi; Diharjo, Sabari Sosro
Jurnal Hortikultura Vol 17, No 4 (2007): Desember 2007
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Penelitian Tanaman Hias Jakarta dari bulan Juni 1998 sampai bulan Mei 1999. Penelitian bertujuan memperoleh jenis dan komposisi lemak hewan yang tepat untuk proses enfleurasi minyak mawar. Teknik enfleurasi dalam proses pembuatan minyak mawar dicoba dengan bahan dasar bunga mawar merah tabur asal Bandungan, Jawa Tengah. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 3 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah (a) campuran lemak sapi + lemak ayam (1:1; 1:2; 1:3, 2:1, dan 3:1), (b) campuran lemak kambing dan lemak ayam (1:1, 1:2, 1:3, 2:1, dan 3:1), dan (c) campuran lemak sapi + kambing + ayam (2:1:0,5 dan 2:1:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik adalah campuran lemak hewan dengan perbandingan lemak sapi:lemak kambing:lemak ayam sebesar 2:1:1, yang mempunyai tingkat kekerasan 13,2 mm/5 detik/50 g pemberat, dan bertekstur halus. Rendemen absolut yang dihasilkan mencapai 0,076-0,174% dengan indeks bias 1,46-1,53 dan komponen utama penyusun absolut mawar adalah fenil etil alkohol (11,76-22,34%), sitronelol (2,71-6,05%), dan geraniol (3,37-4,99%). Teknik enfleurasi dapat digunakan dalam produksi minyak mawar bermutu.ABSTRACT. Yulianingsih, D. Amiarsi, and Sabari S. 2007. The Enfleuration Tehnique for Producing Rose Oil. The research was conducted at Indonesian Ornamental Plant Research Institute Laboratory in Jakarta from June 1998 to May 1999. The aim of the experiment was to find out the appropriate composition and kinds of animal fat for enfleuration process for producing rose oil. The enfleuration technique was used to produce volatile oil from red rose flowers from Bandungan, Central Java. Experiment was arranged in a factorial completely randomized design with 3 replications. The treatments were (a) mixture of animal fat of cow + chicken with ratio (1:1, 1:2, 1:3, 2:1, and 3:1), (b) mixture of animal fat of goat + chicken (1:1, 1:2, 1:3, 2:1, and 3:1), and (c) mixture of animal fat of cow + goat + chicken (2:1:0,5 and 2:1:1). The results of the experiment indicated that the best treatment was absorbent mixture of animal fat of cow, goat, and chicken with ratio of 2:1:1 with consistency of 13.2 mm/5 sec/50 g ballast, soft enough, and smooth texture. The rendement of absolute was about 0.076-0.174%, with refraction index 1.46-1.53, and the main components were phenyl ethyl alcohol (11.76-22.34%), citronellol (2.71-6.05%), and geraniol (3.37-4.99%). This enfleuration technique can be used to produce rose absolute with high quality.
Pengaruh Larutan Pulsing dalam Pengemasan dan Pengangkutan Bunga Mawar Potong Amiarsih, Dwi; -, Yulianingsih; -, Sjaifullah
Jurnal Hortikultura Vol 13, No 4 (2003): DESEMBER 2003
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan larutan pulsing bunga sebelum pengemasan dan pengangkutan sangat berguna untuk menggantikan sumber karbohidrat, melindungi tangkai bunga dari serangan mikroorganisme penyebab penyumbatan, menjaga kualitas bunga tetap prima, dan dapat memperpanjang masa kesegaran bunga setelah pengangkutan. Penelitian bertujuan mendapatkan larutan pulsing dalam pengemasan dan pengangkutan bunga mawar potong varietas kiss guna memperpanjang masa kesegaran setelah pengangkutan. Bunga mawar potong kiss dipanen di Sukabumi dengan tingkat kemekaran 0-10%, kemudian direndam dalam larutan pulsing (AgNO3 20 ppm + gula pasir 5% + asam sitrat 320 ppm selama 12 jam). Selanjutnya bunga mawar dikemas dalam wadah (berisi masing-masing larutan holding; akuades dan dikemas kering) dan diletakkan dalam karton berukuran 78 x 20 x 8 cm berkapasitas 20 tangkai bunga mawar potong. Sebagai kontrol bunga tanpa direndam dalam larutan pulsing. Setelah bunga dikemas, kemudian diangkut dengan mobil pendingin (5o-10oC) dan tanpa pendingin (27o-30oC) selama 20 jam. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan pengemasan dengan akuades selama pengangkutan 20 jam merupakan perlakuan yang terbaik dengan masa kesegaran bunga mencapai 9 hari dan persentase kemekaran bunga mencapai 100%. Perlakuan tersebut dapat mempertahankan kualitas bunga tetap prima dan dapat memperpanjang masa kesegaran bunga setelah pengangkutan. Kata kunci: Mawar; Pengemasan; Larutan perendam; Suhu pengangkutan; Mempertahankan mutu ABSTRACT. Dipping the lower portion of flower stems in the solution containing sugar and germicides before packaging and transportation was to supply carbohydrate and prevented the plugging of flower stems by microbial growth. Furthermore, in was prolonged the periode of flowers vaselife and kept flower quality af- ter transportation. The objective of the study was to find out both of proper pulsing solution, packaging and transporta- tion to keep the prime quality of flower cut rose c.v. kiss. The flowers were harvested from the field when the flowers was at 0-10% bud opening stages and then they were pulsed with solution of AgNO3 20 ppm + sugar 5% + citric acid 320 ppm for 12 hours. Each the flower was placed in the vials containing aquadest; holding solution) and put them in the boxes 78 x 20 x 8 cm with capacity 20 inflorescences. All treated cut flowers were transported for 20 hours with carchamber with temperature of 5o-10oC and 27o-30oC. The experiment was arranged on a completely randomized de- sign with three replications. The results indicated that wet packaging with aquadest during 20 hours transportation was the best treament which prolonged vaselife until 9 days and kept the inflorescence up to 100% bud opening. By apply- ing those treatment, the periode of flowers vaselife could be extended and quality after transportation could be main- tained.
Pengaruh Jenis dan Perbandingan Pelarut terhadap Hasil Ekstraksi Minyak Atsiri Mawar Amiarsih, Dwi; Yulianingsih, -; Diharjo, Sabari Sosro
Jurnal Hortikultura Vol 16, No 4 (2006): Desember 2006
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v16n4.2006.p%p

Abstract

ABSTRAK. Penelitian bertujuan mendapatkan jenis dan perbandingan pelarut yang tepat dalam upaya mendapatkan rendemen concrete dan minyak mawar berkadar tinggi dengan mutu prima. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tanaman Balai Penelitian Tanaman Hias, Pasarminggu, Jakarta. Mawar American Beauty, diekstraksi dengan jenis pelarut (heksan, petroleum eter, dan metil isobutil keton) dengan perbandingan bunga dan pelarut (1:1, 1:2, dan 1:3) selama 12 jam. Pengambilan filtrat melalui penyaringan dan pemerasan. Ekstrak dievaporasi vakum untuk mendapatkan concrete. Concrete yang diperoleh dilarutkan dengan etanol 96% dan diuapkan kembali untuk mendapatkan minyak mawar (absolut). Parameter yang diamati adalah rendemen concrete dan absolut, indeks bias, dan komponen penyusun minyak. Rancangan penelitian menggunakan acak lengkap pola faktorial dengan 3 ulangan. Hasil penelitian terbaik menunjukkan bahwa rendemen concrete dan rendemen absolut pada jenis pelarut metil isobutil keton dengan perbandingan bunga dan pelarut 1:3, masing-masing 1,35 dan 0,74%. Mutu minyak mawar yang dihasilkan mempunyai indeks bias 1,49 dan mengandung komponen penyusun minyak atsiri dengan 6 komponen sudah diidentifikasi, yaitu fenil etil alkohol, citronellol, geraniol, metil eugenol, α-pinena, dan β–pinena.ABSTRACT. Amiarsi, D., Yulianingsih, and Sabari S.D. 2006. The effect of kinds and composition of solvent on the yield of rose essential oil. The objective of the study was to find out the best kind and composition of solvent for extraction of rose essential oil with good quality and quantity of concrete and absolute. The treatments were extraction by dipping flower in 3 kinds of solvent (hexane, petroleum ether, andisobuthyl ketone) with composition of flower-solvent (1:1, 1:2, and 1:3) for 12 hours. Solution was separated by filtering and manual pressing. Extract was vacuum evaporated to produce concrete. Concrete was dissolved in ethanol 96% and vacuum evaporated to get absolute rose essential oil. Observations were done on the yield of concrete and absolute, refraction index of absolute, and the composition of essential oil. The experiment was arranged in a factorial completely randomized design with 3 replications. The results indicated that the highest concrete and absolute rendement was obtained by methyl isobuthyl ketone solvent with composition of 1:3 flower-solvent, i.e. 1.35% and 0.74% respectively. Rose essential oil showed good quality with refraction index of 1.49 and 6 component of essential oil were identified, i.e. fenyl ethyl alcohol, citronellol, geraniol, methyl eugenol, α-pinena, and β–pinena.
Pengaruh Larutan Pulsing dalam Pengemasan dan Pengangkutan Bunga Mawar Potong Dwi Amiarsih; Yulianingsih -; Sjaifullah -
Jurnal Hortikultura Vol 13, No 4 (2003): DESEMBER 2003
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v13n4.2003.p285-291

Abstract

Penggunaan larutan pulsing bunga sebelum pengemasan dan pengangkutan sangat berguna untuk menggantikan sumber karbohidrat, melindungi tangkai bunga dari serangan mikroorganisme penyebab penyumbatan, menjaga kualitas bunga tetap prima, dan dapat memperpanjang masa kesegaran bunga setelah pengangkutan. Penelitian bertujuan mendapatkan larutan pulsing dalam pengemasan dan pengangkutan bunga mawar potong varietas kiss guna memperpanjang masa kesegaran setelah pengangkutan. Bunga mawar potong kiss dipanen di Sukabumi dengan tingkat kemekaran 0-10%, kemudian direndam dalam larutan pulsing (AgNO3 20 ppm + gula pasir 5% + asam sitrat 320 ppm selama 12 jam). Selanjutnya bunga mawar dikemas dalam wadah (berisi masing-masing larutan holding; akuades dan dikemas kering) dan diletakkan dalam karton berukuran 78 x 20 x 8 cm berkapasitas 20 tangkai bunga mawar potong. Sebagai kontrol bunga tanpa direndam dalam larutan pulsing. Setelah bunga dikemas, kemudian diangkut dengan mobil pendingin (5o-10oC) dan tanpa pendingin (27o-30oC) selama 20 jam. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan pengemasan dengan akuades selama pengangkutan 20 jam merupakan perlakuan yang terbaik dengan masa kesegaran bunga mencapai 9 hari dan persentase kemekaran bunga mencapai 100%. Perlakuan tersebut dapat mempertahankan kualitas bunga tetap prima dan dapat memperpanjang masa kesegaran bunga setelah pengangkutan. Kata kunci: Mawar; Pengemasan; Larutan perendam; Suhu pengangkutan; Mempertahankan mutu ABSTRACT. Dipping the lower portion of flower stems in the solution containing sugar and germicides before packaging and transportation was to supply carbohydrate and prevented the plugging of flower stems by microbial growth. Furthermore, in was prolonged the periode of flowers vaselife and kept flower quality af- ter transportation. The objective of the study was to find out both of proper pulsing solution, packaging and transporta- tion to keep the prime quality of flower cut rose c.v. kiss. The flowers were harvested from the field when the flowers was at 0-10% bud opening stages and then they were pulsed with solution of AgNO3 20 ppm + sugar 5% + citric acid 320 ppm for 12 hours. Each the flower was placed in the vials containing aquadest; holding solution) and put them in the boxes 78 x 20 x 8 cm with capacity 20 inflorescences. All treated cut flowers were transported for 20 hours with carchamber with temperature of 5o-10oC and 27o-30oC. The experiment was arranged on a completely randomized de- sign with three replications. The results indicated that wet packaging with aquadest during 20 hours transportation was the best treament which prolonged vaselife until 9 days and kept the inflorescence up to 100% bud opening. By apply- ing those treatment, the periode of flowers vaselife could be extended and quality after transportation could be main- tained.
Pengaruh Larutan Pulsing dalam Pengemasan dan Pengangkutan Bunga Mawar Potong Dwi Amiarsih; Yulianingsih -; Wisnu Broto; Sjaifullah -
Jurnal Hortikultura Vol 13, No 3 (2003): SEPTEMBER 2003
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v13n3.2003.p272-278

Abstract

Penggunaan larutan pulsing bunga sebelum pengemasan dan pengangkutan sangat berguna untuk menggantikan sumber karbohidrat, melindungi tangkai bunga dari serangan mikroorganisme penyebab penyumbatan, menjaga kualitas bunga tetap prima, dan dapat memperpanjang masa kesegaran bunga setelah pengangkutan. Penelitian bertujuan mendapatkan larutan pulsing dalam pengemasan dan pengangkutan bunga mawar potong varietas kiss guna memperpanjang masa kesegaran setelah pengangkutan. Bunga mawar potong kiss dipanen di Sukabumi dengan tingkat kemekaran 0-10%, kemudian direndam dalam larutan pulsing (AgNO3 20 ppm + gula pasir 5% + asam sitrat 320 ppm selama 16 jam). Selanjutnya bunga mawar dikemas dalam wadah ( berisi masing-masing larutan holding; akuades dan dikemas kering) dan diletakkan dalam karton berukuran 78 x 20 x 8 cm berkapasitas 20 tangkai bunga mawar potong. Sebagai kontrol bunga tanpa direndam dalam larutan pulsing. Setelah bunga dikemas, kemudian diangkut dengan mobil pendingin (5o-10oC) dan tanpa pendingin (27o-30oC) selama 20 jam. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan pengemasan dengan akuades selama pengangkutan 20 jam merupakan perlakuan yang terbaik dengan masa kesegaran bunga mencapai 9 hari dan persentase kemekaran bunga mencapai 100%. Perlakuan tersebut dapat mempertahankan kualitas bunga tetap prima dan dapat memperpanjang masa kesegaran bunga setelah pengangkutan. Kata kunci: Mawar; Pengemasan; Larutan perendam; Suhu pengangkutan; Mempertahankan mutu ABSTRACT. Dipping the lower portion of flower stems in the solution containing sugar and germicides before packaging and transportation was to supply carbohydrate and prevented the plugging of flower stems by microbial growth. Furthermore, in was prolonged the periode of flowers vaselife and kept flower quality af- ter transportation. The objective of the study was to find out both of proper pulsing solution, packaging and transporta- tion to keep the prime quality of flower cut Rose c.v. Kiss. The flowers were harvested from the field when the flowers was at 0-10% bud opening stages and then they were pulsed with solution of AgNO3 20 ppm + sugar 5% + citric acid 320 ppm for 12 hours. Each the flower was placed in the vials containing aquades; holding solution) and put them in the boxes (78 x 20 x 8 cm) with capacity 20 inflorescences. All treated cut flowers were transported for 20 hours with carchamber with temperature of 5o-10oC and 27o-30oC. The experiment was arranged on a completely randomized de- sign with three replications. The results indicated that wet packaging with aquades during 20 hours transportation was the best treament which prolonged vaselife until 9 days and kept the enflorescence up to 100% bud opening. By ap- plying those treatment, the periode of flowers vaselife could be extended and quality after transportation could be maintained.
Seleksi Jenis Bunga untuk Produksi Mutu Minyak Mawar - Yulianingsih; Dwi Amiarsih; Ridwan Tahir; Sabari Sosro Diharjo
Jurnal Hortikultura Vol 16, No 4 (2006): Desember 2006
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v16n4.2006.p%p

Abstract

ABSTRAK. Mawar yang banyak ditanam petani mempunyai potensi sebagai bahan baku pembuatan minyak bunga yang dapat meningkatkan manfaat dan nilai tambah bunga, yang selama ini hanya digunakan sebagai bunga segar dan bunga tabur. Penelitian ini bertujuan mendapatkan jenis mawar yang tepat dalam upaya mendapatkan concrete dan minyak mawar berkadar tinggi dengan mutu prima. Bunga mawar diekstraksi dengan pelarut heksan, perendaman, dan pengadukan. Perbandingan bunga dan pelarut 1:2 dengan lama ekstraksi 12 jam. Pengambilan filtrat melalui penyaringan dan pemerasan. Ekstrak dievaporasi vakum untuk mendapatkan concrete. Concrete yang diperoleh diekstrak dengan etanol 96% dan diuapkan kembali untuk mendapatkan minyak. Rancangan penelitian menggunakan acak lengkap pola faktorial dengan 3 ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap rendemen concrete, minyak, indeks bias, dan komposisi kimiawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis mawar Americana Beauty menghasilkan rendemen concrete dan absolut tertinggi, yaitu 0,14% dan 0,06%. Nilai indeks bias tertinggi dimiliki jenis mawar putih tabur (1,45-1,47). Komponen utama penyusun absolut mawar adalah fenil etil alkohol, sitronellol, dan geraniol. Pada mawar Americana Beauty didominasi senyawa metil eugenol.ABSTRACT. Yulianingsih, D. Amiarsi, R. Tahir, and Sabari S.D. 2006. Selection of roses for producing good quality of rose oil. Roses flower is potential for producing rose oil for product diversivication and for increasing its value added which usually just used as cutflower and grave yard flower. The objective of this research was to determine kinds of rose varieties (Local Red Rose, Local White Rose, Americana Beauty, and Holland Red Rose) for producing good quality and quantity of concrete/absolute. Rose flowers were extracted by dipping flower in to hexane solution for 12 hours. Ratio of flower and solvent was 1:2. Solution was harvested by filtering and manual pressing. Solution was vacuum evaporated to produce concrete, from which absolute would be produced by dissolving in ethanol 96% followed by vacuum evaporation. Observations were done on rendemen of concrete and absolutes, refraction index, and chemical composition of absolutes. The experiment was arranged in a factorial completely randomized design with 3 replications. The results showed that Americana Beauty variety gave the highest rendemen of concrete and absolutes of rose i.e. 0.14% and 0.06% respectively. The highest refraction index was found in Local White Rose (1.45-1.47). The specific components in absolute rose oil were fenyl ethyl alcohol, citronellol, and geraniol. While methyl eugenol was a dominantly found in absolute oil of Americana Beauty roses.