Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIVITAS SAFETY INDUCTION PT. ANGGRAINI PUTRI PRATAMA Irawan, Fajar Dwi; Yuliana, Lina; Luqmantoro, Luqmantoro; Ananta, Erwin
IDENTIFIKASI Vol 9 No 2 (2023): November 2023
Publisher : Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v9i2.276

Abstract

Safety induction adalah pengenalan dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kepada karyawan baru atau Tamu dan dilakukan dengan karyawan setempat dengan jabatan setingkat Supervisory (dari divisi HSE) dan bisa juga dilakukan oleh yang paham tentang K3 dengan level minimum seperti tersebut diatas minimal Foreman dan supervisor up. PT. Anggraini Putri Pratama yang berpusat di kota Balikpapan, yang didirikan pada tahun 2015 merupakan perusahaan yang menjalankan roda usaha dalam bidang pengadaan barang dan jasa. Berdasarkan survei awal, hasil observasi visual, ditemukan berbagai macam kendala dari pekerja yang bekerja di PT. Anggraini Putri Pratama. Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektivan program Safety Induction terhadap pekerja PT. Anggraini Putri Pratama. Teknik pengukuran efektivitas evaluasi pelatihan ini menggunakan Teori Gomes (2000, h209). Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif, dengan responden 30 orang, menggunakan data primer diperoleh dengan observasi dan kuesioner dan data sekunder diperoleh dengan data hasil test Safety Induction PT. Anggraini Putri Pratama. Variable penelitian ini terdapat 3 (tiga) yaitu Varible X1 (Feedback),Variable X2 (Test Soal (Pre-test & Post Test) ), dan Variable Y (Dampak). Kemudian penelitian ini menggunakan 3 (tiga) Uji yaitu: Uji validitas, Uji Reliabilitas, Uji Paired Sample T-Test. Hasil penelitian level 1 (satu) reaksi/feedback pelatihan menunjukan masih kurang nya efektif, Hasil Penelitian level 2 (dua) hasil test safety Induction mendapat kan 13% (tiga belas) masih dibawah dari nilai efektifitas 80%, Hasil level 3 perilaku menyimpulkan masih banyak perilaku Unsafe pekerja PT.Aggraini Putri Pratama. Hasil uji Paired Sample T-test diterima dimana terdapat perbedaan yang mencolok antara kedua test (Pre-test dan Post-test). Setelah responden mengikuti Safety Induction PT. Anggraini Putri Pratama terdapat peningkatan pemahaman yang siginifikan pada hasil Post-Test 2). Memperbaiki materi induksi dengan menambahkan gambar-gambar yang memperlancar pencapain tujuan dalam gambar dan mengurangai verbalisme.
KINERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KOTA BALIKPAPAN Putra, Sofyan Ade; Rusba, Komeyni; Ramdan, Muhamad; Fuadi, Yan; Ananta, Erwin
IDENTIFIKASI Vol 10 No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v10i1.320

Abstract

Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan dalam penanganan bencana tanah longsor menjadi fokus utama pada laporan ini dengan tujuan umum untuk mengetahui kinerja BPBD pada penanggulangan bencana tanah longsor di Kota Balikpapan serta secara khusus untuk mengetahui kinerja yang dilakukan oleh BPBD Kota Balikpapan dalam penanggulangan bencana Tanah Longsor di Kota Balikpapan. Data kinerja BPBD menunjukkan cakupan layanan yang belum maksimal, dinilai melalui nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Beberapa faktor yang memengaruhi kinerja BPBD termasuk responsivitas yang kurang optimal, keterlambatan alokasi dana, rendahnya kesadaran mengurangi risiko bencana, serta kesiapsiagaan yang belum memadai dalam memenuhi kebutuhan pasca bencana. Meskipun demikian, BPBD telah menunjukkan upaya dalam aspek efektivitas melalui sosialisasi mitigasi bencana yang memberikan hasil positif dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Namun, dalam aspek efisiensi, BPBD belum sepenuhnya berhasil dalam penanganan darurat dan pemulihan infrastruktur pasca bencana tanah longsor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan subjek penelitian sebanyak 5 informan melalui teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Sehingga dapat menggali kinerja BPBD Kota Balikpapan dalam penanggulangan bencana tanah longsor guna menilai sejauh mana BPBD telah menjalankan perannya sesuai tujuan pembentukannya.
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO PEKERJAAN PENYAMBUNGAN PIPA PDAM KOTA BALIKPAPAN Ananta, Erwin; Chairuddin, Rizal; Rusba, Komeyni; Liku, James Everd Adolf
IDENTIFIKASI Vol 10 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v10i2.389

Abstract

Komponen utama dari penyediaan air bersih adalah jaringan perpipaan yaitu jaringan yang digunakan untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat. Aliran air dapat terjadi karena perbedaan tinggi tekanan di kedua tempat, tekanan terjadi karena adanya perbedaan elevasi muka air di daerah tersebut atau bisa juga digunakan pompa untuk mengalirkan air dari tempat yang mempunyai elevasi rendah ke elevasi tinggi (Irfan. N, 2018). Salah satu bentuk upaya menurunkan angka kecelakaan kerja dengan melakukan manajemen risiko dimana tahapannya meliputi penilaian, perencanaan, pengendalian dan pemantauan melihat adanya angka kecelakaan saat melakukan pekerjaan pemasangan pipa air. Penelitian ini menggunakan metode Hazard Identification, Risk Assessment and Determining Control (HIRADC) sebagai salah satu upaya untuk mengidentifikasi bahaya, mengendalikan bahaya dan risiko serta menilai apakah pekerjaan tersebut dapat dikategorikan aman atau tidak. Pada penelitian ini data yang diperoleh dan dikumpul bersumber dari data primer dan sekunder. Data primer berasal dari observasi tanya jawab dengan tenaga kerja PDAM Kota Balikpapan. Data sekunder diperoleh dari data profil perusahaan, dokumentasi foto dan pendukung lainnya. Dari hasil yang telah dilakukan dapat dianalisis dari aktivitas pekerjaan penyambungan pipa sebelum adanya pengendalian yang dilakukan saat bekerja adalah 53% High dan 40% Medium. Dan penilaian risiko sisa setelah dilakukannya pengendalian tambahan untuk risiko high Risk menjadi 60% turun menjadi medium dan dari medium menjadi 40% turun menjadi low.
EVALUASI KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT BARUNA RAYA LOGISTICS Ananta, Erwin; Afrilla, Jaya Nur; Rusba, Komeyni; Liku, James Evert Adolf
IDENTIFIKASI Vol 11 No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/identifikasi.v11i2.597

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan segala kegiatan yang mencakup tempat kerja yang harus dilakukan dan dijalankan untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting di bidang tertentu, terutama di bidang berisiko tinggi seperti transpotasi laut. PT Baruna Raya Logistics, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang logistik dan transportasi sangat bertanggung jawab untuk memastikan keselamatan karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perusahaan, dengan fokus pada elemen Keamanan Bekerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan observasi, wawancara, dan analisis dokumen terkait SMK3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT Baruna Raya Logistics telah menerapkan sistem keamanan yang efektif dengan tingkat kesesuaian 97,5%. Semua elemen yang dievaluasi seperti sistem kerja, pengawasan, pengawasan, dan pelayanan menunjukkan kesesuaian 100%. Namun, elemen pemeliharaan, perbaikan, dan modifikasi sarana produksi hanya mencapai 90%. Masalah utama pada sistem penandaan peralatan yang tidak aman dan rendahnya kepatuhan terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa PT Baruna Raya Logistics menerapkan SMK3 dengan baik, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan keselamatan kerja secara keseluruhan.