Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

中国的十二生肖与印度尼西亚巴塔克族的Pomersa Na Sampuludua基本信息比较分析. Vincensius, David
KLAUSA (Kajian Linguistik, Pembelajaran Bahasa, dan Sastra) Vol 7 No 1 (2023): Vol 7 No 1, 2023
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/klausa.v7i1.726

Abstract

巴塔克是印度尼西亚的少数民族之一。巴塔克族的传统文化之一是Pomersa Na Sampuludua。不管是印度尼西亚巴塔克族的Pomersa Na Sampuludua,还是中国的十二生肖,都是关于十二星座的事情。这项研究的目的是文化比较研究,既说明中国十二生肖与印度尼西亚巴塔克族Pomersa Na Sampuludua的基本信息对比分析。使用Kozok(2009)的Pomersa Na Sampuludua研究结果和曲彦斌(2012)的十二生肖研究结果进行文献研究,结果表明,印度尼西亚巴塔克Pomersa Na Sampuludua也可以说是印度尼西亚巴塔克族的十二星座。和中国的十二生肖相比,印度尼西亚巴塔克Pomersa Na Sampuludua的数量和作用是相同的,但是计算方式及符号是不相同的。
Comparative Analysis of The Development of Chinese Language Teaching in Indonesia and Malaysia——Focusing on Bereday's Four Step Method of Comparative Education Research: 印尼的中文教学发展与马来西亚对比分析——以贝雷迪的比较教育研究四步法为主 Vincensius, David
Mandarinable: Journal of Chinese Studies Vol. 3 No. 1 (2024): MANDARINABLE: Journal of Chinese Studies
Publisher : Published by Confucius Institute UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mandarinable.v3i1.945

Abstract

At present, Chinese teaching as a second language is becoming more and more famous, especially in countries along the One Belt One Road. As part of the One Belt One Road, Indonesia and Malaysia are no exception. Indonesia and Malaysia are neighboring countries in Southeast Asia. The purpose of this study is to compare educational research, using Bereday's "Four Step Approach to Comparative Education Research" methodology, and using various literature to conduct literature research as support for the research. Research has shown that the development of Chinese language teaching in Indonesia is slightly slower than that in Malaysia, which is influenced by these three factors, learning content, government policies, and history.
TUJUAN TINDAK TUTUR DIREKTIF, KOMISIF DAN EKSPRESIF DALAM PIDATO XI JINPING UNTUK PBB PADA 1 OKTOBER 2020 Nadia Miranti, Yang; Vincensius, David; Ayu Wulan, Diah
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 8, No 1 (2023): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa & Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v8i1.186-198

Abstract

Pidato merupakan sarana untuk menyampaikan gagasan di muka umum. Banyak institusi yang telah menggunakan sarana ini, seperti sekolah, perusahaan dan juga negara. Presiden Xi Jinping sebagai presiden Tiongkok, juga menggunakan pidato sebagai alat untuk menyampaikan gagasan kepada publik, baik secara nasional di Tiongkok maupun internasional. Salah satu pidato internasional Presiden Xi Jinping adalah pidato yang ditujukan pidato kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1 Oktober 2020. Penelitian ini membahas makna dan tujuan pidato tersebut melalui paradigma teori tindak tutur, untuk dapat diketahui tujuan tindak tutur direktif, komisif dan ekspresif yang tersimpan dalam setiap tuturan kalimat yang diujarkan, sehingga meminimalisir kesalahpahaman dalam sebuah pembicaraan. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa dalam pidato Xi Jinping untuk PBB pada 1 Oktober 2020 terdapat 22 tindak tutur direktif  yang terbagi menjadi tujuan tuturan untuk menasehati 3 tuturan, permintaan 9 tuturan, dan  memerintah 10 tuturan; terdapat 3 tindak tutur komisif yang terbagi menjadi tujuan tuturan untuk berjanji 2 tuturan dan menawarkan sesuatu 1 tuturan; serta terdapat 9 tindak tutur ekspresif yang terbagi menjadi tujuan tuturan untuk salam 3 tuturan, harapan 1 tuturan, memuji 2 tuturan, berbelasungkawa 1 tuturan, mengeluh 1 tuturan dan berterima kasih 1 tuturan.
TUJUAN TINDAK TUTUR DIREKTIF, KOMISIF DAN EKSPRESIF DALAM PIDATO XI JINPING UNTUK PBB PADA 1 OKTOBER 2020 Nadia Miranti, Yang; Vincensius, David; Ayu Wulan, Diah
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 8, No 1 (2023): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa & Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v8i1.186-198

Abstract

Pidato merupakan sarana untuk menyampaikan gagasan di muka umum. Banyak institusi yang telah menggunakan sarana ini, seperti sekolah, perusahaan dan juga negara. Presiden Xi Jinping sebagai presiden Tiongkok, juga menggunakan pidato sebagai alat untuk menyampaikan gagasan kepada publik, baik secara nasional di Tiongkok maupun internasional. Salah satu pidato internasional Presiden Xi Jinping adalah pidato yang ditujukan pidato kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1 Oktober 2020. Penelitian ini membahas makna dan tujuan pidato tersebut melalui paradigma teori tindak tutur, untuk dapat diketahui tujuan tindak tutur direktif, komisif dan ekspresif yang tersimpan dalam setiap tuturan kalimat yang diujarkan, sehingga meminimalisir kesalahpahaman dalam sebuah pembicaraan. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan bahwa dalam pidato Xi Jinping untuk PBB pada 1 Oktober 2020 terdapat 22 tindak tutur direktif  yang terbagi menjadi tujuan tuturan untuk menasehati 3 tuturan, permintaan 9 tuturan, dan  memerintah 10 tuturan; terdapat 3 tindak tutur komisif yang terbagi menjadi tujuan tuturan untuk berjanji 2 tuturan dan menawarkan sesuatu 1 tuturan; serta terdapat 9 tindak tutur ekspresif yang terbagi menjadi tujuan tuturan untuk salam 3 tuturan, harapan 1 tuturan, memuji 2 tuturan, berbelasungkawa 1 tuturan, mengeluh 1 tuturan dan berterima kasih 1 tuturan.