Anak usia dini merupakan kelompok paling rentan terhadap dampak kerusakan lingkungan, namun kelompok ini juga merupakan kelompok usia strategis yang dapat membawa perubahan pada kondisi lingkungan. Desa Tegalurung, kecamatan Cilamaya Kulon memiliki beberapa masalah lingkungan diantaranya banyaknya pencemaran yang diakibatkan oleh pengolahan sampah yang tidak tepat. Rantai kebiasaan tersebut harus dipotong agar anak tidak meniru perilaku merusak lingkungan yang dilakukan oleh orang tua mereka. Namun masih banyak guru dan orang tua yang belum peduli terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan pada anak. Hal tersebut karena masih banyak orangtua yang belum memahami pentingnya penanaman perilaku hidup hijau pada anak melalui proses pembelajaran baik di rumah maupun di satuan PAUD. Dengan demikian guna meningkatkan pengetahuan guru dan orangtua dalam membiasakan perilaku peduli lingkungan pada anak usia dini maka diperlukan kegiatan workshop pembiasaan perilaku hidup hijau di PAUD. Program abdimas dilakukan melalui kegiatan workshop di PAUD Miftahul Ballagh yang diikuti oleh guru dan orangtua siswa PAUD Miftahul Ballagh sebanyak 22 orang. Alur dalam kegiatan ini yaitu peserta mengisi pretest, kemudian menyimak pemaparan dari dua pemateri yang dilanjutkan dengan diskusi, kemudian peserta mengisi posttest. Data dalam kegiatan ini dianalisis secara deskriptif dan menggunakan paired T Test. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor pengetahuan dan persepsi guru dan orangtua tentang pembiasaan perilaku hidup hijau sebelum dan sesudah dilakukan workshop. Artinya kegiatan workshop ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan persepsi guru dan orangtua tentang pembiasaan perilaku hidup hijau anak usia dini. Dengan demikian kegiatan workshop ini, guru dan orangtua semakin memahami dan menyadari pentingnya pembiasaan perilaku hidup hijau untuk anak usia dini, baik di rumah maupun di sekolah.