Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FORMULASI HERBAL KULIT PISANG KLUTUK WULUNG SEBAGAI OBAT TRADISIONAL B, Muthmainna; Ernita, Ayu
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 10, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : FATIMA PAREPARE HEALTH SCIENCE COLLEGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FORMULASI HERBAL KULIT PISANG KLUTUK WULUNG SEBAGAI OBAT TRADISIONAL B, Muthmainna; Ernita, Ayu
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 10, No 2 (2023): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : FATIMA PAREPARE HEALTH SCIENCE COLLEGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK BALSEM DARI BAHAN AKTIF SEREH (Cymbogopon ciratus) Muin, Rahmatullah; La Sakka; B, Muthmainna
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 8 No. 2 (2023): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jpsht.v1i1.1373

Abstract

Salah satu tumbuhan yang banyak digunakan dalam masyarakat yaitu sereh (Cymbopogon ciratus). Selain digunakan sebagai bumbu masakan juga merupakan tanaman herbal karena memiliki khasiat untuk kesehatan. Sereh (Cymbopogon ciratus) memiliki beragam senyawa kimia salah satunya yaitu minyak atsiri, minyak atsiri sereh (Cymbopogon ciratus) memiliki sifat analgetik dan antipiretik. Dalam pelitian ini telah dilakukan formulasi balsem dari bahan aktif sereh (Cymbopogon ciratus) yang bertujuan untuk mengetahui konstentrasi minyak atsiri sereh (Cymbopogon ciratus) yang paling baik sebagai balsem, dimana digunakan sampel daun sereh sebanyak 500 gram, dalam pengambilan minyak atsiri menggunakan metode destilasi dan diperoleh minyak atsiri sebanyak 5 ml. pada penelitian ini dibuat balsem dengan tiga konsentrasi dimana terdapat perbedaan konsentrasi minyak atsiri yaitu F1 (6%), F2 (12%), dan F3 (24%). Dari hasil analisis yang telah dilakukan dengan beberapa pengujian terhadap tiga formula yaitu uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji iritasi dan uji kesukaan, dari pengujian yang telah dilakukan, semua formula balsem sudah memenuhi syarat dan memiliki kualitas fisik yang baik. Dan dapat disimpulkan bahwa konsentrasi minyak atsiri yang paling baik sebagai sediaan balsem yaitu pada F3 (24%) karena dari hasil uji kesukaan didapatkan persentase kesukaan yang paling tinggi.
Evaluasi Sediaan Obat Kumur Ekstrak Etanol Kulit Batang Jambu Mete (Anacardium Occidentale) B, Muthmainna; Usman, Yusnita; Andira, Ayu
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 20 No. 3 (2025): Diagnosis : Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/dijk.v20i3.2801

Abstract

Kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale) merupakan salah satu jenis tanaman dari familia Anacardiaceae yang telah menyebar di Indonesia dan merupakan bahan obat tradisional yang memiliki multi khasiat. Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan Masyarakat sebagai obat kumur adalah kulit batang jambu mete. Kulit batang jambu mete mengandung senyawa flavonoid, tanin, alkaloid, asam fenolik, dan saponin merupakan senyawa polifenol yang terdapat pada tumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasikan ekstrak etanol kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale) menjadi sediaan obat kumur (Mouthwash) sebagai obat kumur. Formulasi obat kumur dibuat dalam 3 formula dengan konsentrasi kulit batang jambu mete yang berbeda yaitu 1%, 3% dan 5%. Namun mengandung Sodium Lauryl Sulfate dengan konsentrasi yang berbeda yaitu F1 (0,5%), F2 (1,25%), F3 (2,5%). Evaluasi obat kumur yang dilakukan adalah uji organoleptic (bentuk, bau, warna, dan aroma), uji pH, dan uji homogenitas. Dari hasil penelitian ini, dengan adanya variasi ekstrak dan kadar pelarut kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale L.) mempengaruhi sifat fisik dari sediaan obat kumur pada uji organoleptic dan uji pH.
nadia Pengaruh Senam Yoga Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Wanita Diabetes Mellitus Tipe 2 nu faizah, nadia; Sriwahyuni, Sriwahyuni; B, Muthmainna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 3 No 4 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v3i4.1091

Abstract

Ada beragam penyakit yang dapat menyerang tubuh baik penyakit menular maupun tidak menular. Salah satu penyakit yang prevelensinya cukup meningkat dari tahun ke tahun adalah penyakit diabetes mellitus. Salah satu upaya untuk pengendalian diabetes tipe 2 yaitu dengan non farmakologis (modifikasi gaya hidup) dengan pengaturan aktivitas fisik. Senam yoga menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah. Yoga dapat menjadi salah satu pilihan penanganan non farmakologi yang tidak memberikan efek samping dan dapat dilakukan mandiri oleh pasien di rumah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam yoga pada wanita diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasy experimen) dengan rancangan dalam penelitian ini pre test and post test with control group design. Membagi kelompok penelitian menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dengan sampel berjumlah 12 orang yang mendapat intervensi (senam yoga dan terapi metmorfin 500 mg) kelompok yang kedua adalah kelompok kontrol (terapi metformin 500 mg) dengan sampel 12 orang. Kelompok intervensi dan keompok kontrol sama-sama mendapatkan terapi methformin 500 mg, mengatur pola makan dan istirahat yang cukup. Pengukuran kadar gula darah sewaktu pre test sebelum senam yoga dan post test dilakukan pada hari ke-3 setelah melakukan senam yoga. Hasil penelitian : Berdasarkan uji uji statistic Independent Samples Text menunjukkan diperoleh p value kadar gula darah sebelum dan sesudah senam yoga sebesar 0,003 < 0,05, maka Ho ditolak, berarti Ada pengaruh senam yoga terhadap perubahan kadar gula pada pasien wanita diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas Tamalanrea Kota Makassar
Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Remaja Di SMK Darussalam Makassar Aulivia, Rizka; Dewi, Indra; B, Muthmainna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 4 No 5 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v4i5.1613

Abstract

Diabetes melitus adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak dapat memproses karbohidrat, lemak, dan protein dengan baik sehingga menyebabkan p eningkatan kadar gula darah yang melebihi normal akibat kerja insulin yang tidak adekuat. Saat ini penyakit diabetres melitus menunjukkan risiko diderita oleh remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan pencegahan diabetes melitus tipe 2 pada remaja di SMK Darussalam Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini Quasy Eksperimen dengan rancangan one group pre dan post test design. Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas 3 di SMK Darussalam Makassar, populasi dalam penelitian ini berjumlah 196 siswa sampel dalam penelitian ini 182 responden. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan nilai P yang diperoleh sebesar 0.000. Dalam konteks pengujian hipotesis dengan tingkat signifikansi 0.05, Dengan nilai P sebesar 0,000 < 0,05. Kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan informasi terkait Diabetes Mellitus Tipe 2 menggunakan media audio visual pada remaja di SMK Darussalam Makassar.
Pelatihan Pembuatan Simplisia Daun Sirsak (Annona muricata) Pada Ibu Rumah Tangga Desa Mangngeloreng Kecamatan Bantimurung Rahmatullah; B, Muthmainna; Usman, Yusnita; Hasma
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 6 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Community Dedication (IJCD)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/community.v6i1.1542

Abstract

Salah satu jenis tanaman yang dapat yang memiliki aktivitas sebagai agen kemopreventif adalah sirsak, terutama pada daunnya. Zat aktif dalam tanaman sirsak yang mampu berperan sebagai antikanker adalah Annonaceous acetogenins. Acetogenins merupakan inhibitor kuat dari kompleks I mitokondria atau NADH dehidrogenase. Zat ini akan mengakibatkan penurunan produksi ATP yang akan menyebabkan kematian sel kanker, lalu kemudian memicu terjadinya aktivasi jalur apoptosis serta mengaktifkan p53 yang dapat menghentikan siklus sel untuk mencegah terjadinya proliferasi tak terkendali. Selain itu, senyawa triterpenoid dan flavonoid di dalam daun sirsak juga memiliki efek antikarsinogenesis. Tujuan kegiatan ini dilakukan untuk melatih masyarakat unutk membuat sediaan sederhana dalma bentukĀ  rebusan daun sirsak bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya bagi mereka yang sering menggunakan obat tradisional untuk mencegah kanker. Target pengadian ini adalah ibu rumah tangga Desa Mangeloreng Kec Bantimurung Kab Maros. Pelatihan Pembuatan Simplisia Daun Sirsak (Annona muricata L) Pada Masyarakat Desa Mangeloreng Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros dilaksanakan pada Tanggal 15 Januari 2022. Hasil menunjukkan bahwa ibu rumah tangga Desa Mangeloreng Kab Maros sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan serta mampu membuat sendiri. Setelah melakukan sosialisasi dan cara pelatihan pembuatan simplisia daun bidara sebagai salah satu tanaman obat, akhirnya masyarakat setempat dapat mengetahui bagaimana cara yang benar dalam pembuatan simplisia khususnya daun sirsak agar simplisia yang dibuat dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, serta mendapatkan mutu simplisa yang berkualitas dan terjamin.
Profile of Self Medication Practices in the Tarramatekkeng Village Luwu District South Sulawesi Asrina, Rina; Roosevelt, Alfreds; B, Muthmainna; Hasma, Hasma; Rusli, Rusli
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20 No 2 (2025): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v20i2.1731

Abstract

Self medication is the practice of treating oneself using over the counter medicines, limited over-the-counter drugs, or prescription medications obtained from pharmacies. This practice requires adequate knowledge to ensure safe and effective use. Self medication is becoming increasingly common due to its affordability, convenience, and easy access to pharmacies and drugstores, as well as the availability of health information through various media. This study aimed to describe self-medication practices in the community of Kasumang Hamlet, Tarramatekkeng Village, especially in terms of illnesses treated, types of medications used, sources of information, places where medicines were obtained and and they purchased medicines either for immediate use or for future stock. A descriptive research design with a cross-sectional quantitative approach was employed. This study was conducted in Dusun Kasumang, Tarramatekkeng Village, Luwu Regency, from May to June 2025. The sample size was determined using the Slovin formula, resulting in a total of 81 participants. Participants were selected using purposive sampling based on predetermined inclusion criteria. Headaches were the most common reason for self-medication (20%), followed by fever (19%). The most commonly purchased drug was Paracetamol (17%), with 53% of participants buying medication at pharmacies. The main source of information was relatives (47%), and 51% of participants were currently using medication. These findings highlight the need for increased public awareness regarding the safe use of medicines, greater access to professional pharmaceutical guidance, and strengthened regulation of prescription drug sales to reduce the risk of inappropriate self-medication and protect community health