Giawa, Safatulus
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Pendidikan Kristiani yang Ramah terhadap Lingkungan dan Sesama Giawa, Safatulus
JURNAL TERUNA BHAKTI Vol 4, No 2: Pebruari 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN TERUNA BHAKTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47131/jtb.v4i2.89

Abstract

Education is generally intended as an active process of continuously forming qualified humans to answer various life problems. One of the problems Indonesian people face today is the spread of intolerant behavior by considering differences in religion, ethnicity, language, and skin color as enemies. In this study, an educational strategy is offered in shaping humans, especially in Indonesia, which pays attention to crucial things considering the various backgrounds of the Indonesian people of different religions, ethnicities, languages, and customs, which of course, affect the personality of each individual. Especially in Christian education, which wants to spread the kingdom of God to the ends of the earth. The research method used in this research is the descriptive qualitative research method. The results found that Christian education in Indonesia is essential to get special attention and equip the education world with new strategies. In this context, the Christian faith is introduced, which in essence, does not oppose the diversity and ideology of the Indonesian nation, namely Pancasila. This study concluded that an environmentally friendly educational strategy requires practical action of Christians to embody personal piety, healthy Bible teaching, active social activities, the ability to sow humanist-religious behavior and form a Christian personality in Indonesia. Some of these points are expected to be applied to the concept of education in Indonesia to realize environmentally friendly education in the context of a pluralistic Indonesian society.   AbstrakPendidikan secara umum dimaksudkan sebagai sebuah proses aktif yang terus menerus dilakukan dalam membentuk manusia yang mumpuni bagi jawaban berbagai permasalahan kehidupan. Masalah yang terus dihadapi oleh masyarakat Indonesia yang terus berlanjut sampai saat ini salah satunya adalah merebaknya perilaku intoleran dengan menganggap perbedaan agama, suku, bahasa dan warna kulit sebagai musuh. Pada penelitian ini ditawarkan suatu strategi pendidikan dalam membentuk manusia terutama di bumi Indonesia yang memperhatikan hal-hal yang krusial mengingat berbagai latar belakang rakyat Indonesia yang berbeda agama, suku, bahasa, adat istiadat yang sudah barang tentu mempengaruhi kepribadian setiap individu. Secara khusus pada pendidikan Kristiani yang mengkehendaki penyebaran kerajaan Allah sampai ke ujung bumi. Metode penelitian yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun hasil yang ditemukan bahwa pendidikan Kristen di Indonesia penting mendapatkan perhatian khusus untuk memperlengkapi dunia pendidikan dengan strategi-strategi baru. Pada konteks ini, Iman Kristen diperkenalkan yang pada hakikatnya tidak menentang keberagaman dan ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa strategi pendidikan yang ramah terhadap lingkungan mengkehendaki suatu tindakan praktis umat Kristen dalam bentuk perwujudan kesalehan pribadi, pengajaran Alkitab yang sehat, aktif kegiatan sosial, mampu menyemai perilaku humanis-religiusitas, dan membentuk pribadi Kristen di Indonesia. Beberapa poin dimaksud diharapkan diterapkan dalam konsep pendidikan di Indonesia untuk mewujudkan pendidikan yang ramah terhadap lingkungan dalam konteks masyarakat Indonesia yang plural.  
Kontribusi Guru Kristen dalam Membentuk Pemikiran Kritis Siswa di Era Digital Giawa, Safatulus
MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen Vol. 3 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55967/manthano.v3i2.70

Abstract

Abstract: Today, society is inseparable from the digital world, where everyone gathers and is not limited by space, time, or place; as long as they are connected to the internet, they can interact and share information. Due to that culture, society uses the information obtained from social media as a moral foundation and a guide for behavior, in contrast not all information is beneficial for certain communities because it is hindered by different contexts and needs. It is often found that information on the internet must be filtered before it can be used as a guideline for life. This filtering process requires critical thinking to analyze and assess the merits and drawbacks of information, determining whether it aligns with one's needs or not. Therefore, this research is conducted to formulate the contributions of teachers in training the community to think critically through the world of education, where teachers act as educational agents. This research uses a qualitative research method based on a literature review by examining various literatures and then presenting the findings descriptively as the result of the study. This research found that critical thinking in the digital era is essential and is part of the complexity of the tasks faced by Christian education teachers. To foster students' critical thinking, teachers must understand the role of reason as noted in the Bible, then develop philosophy and theology in learning, guide students to think critically, serve as models of critical thinking, and train students to have moral sensitivity as a form of Christian spirituality in the digital age. Abstrak: Masyarakat saat ini tidak terlepas dunia digital dimana setiap individu berkumpul dan tidak dibatasi oleh ruang, waktu, dan tempat tetapi cukup terhubung ke jaringan internet mampu berinteraksi dan berbagi informasi. Oleh karena budaya tersebut, masyarakat menjadikan informasi yang didapatkan di sosial media sebagai landasan bermoral dan berperilaku, sementara tidak semua informasi bermanfaat bagi masyarakat tertentu karena dihalangi oleh konteks dan kebutuhan yang berbeda-beda. Kerap ditemukan bahwa informasi di internet harus difilter terlebih dahulu sebelum dijadikan pedoman hidup. Proses filter tersebut memerlukan pemikiran kritis untuk mengkaji serta menilai baik dan buruknya sebuah informasi, sesuai atau tidak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merumuskan kontribusi guru dalam melatih masyarakat berpikir kritis melalui dunia pendidikan dimana guru sebagai pelaku pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif berbasis studi literatur dengan mengkaji berbagai literatur kemudian menuangkan secara deskriptif sebagai hasil penelitian. Penelitian ini menemukan hasil bahwa pemikiran kritis di era digital sangat diperlukan dan merupakan bagian dari kompleksitas tugas guru pendidikan agama Kristen. Untuk membentuk pemikiran kritis siswa, guru harus memahami peran akal budi sebagaimana dicatat oleh Alkitab, kemudian mengembangkan filsafat dan teologi dalam pembelajaran, membimbing siswa berpikir kritis, guru menjadi model berpikir kritis serta melatih siswa memiliki sensivitas moral sebagai bentuk spritualitas kristen di era digital.
ILMU ADMINISTRASI SEBAGAI UPAYA MENDIGITALISI PELAYANAN GEREJAWI Giawa, Safatulus
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 5, No 2 (2023): Februari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Hagiasmos Mission

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59830/voh.v5i2.65

Abstract

Gereja selalu eksis sekalipun dilanda oleh berbagai tantangan. Pandemi covid-19 merupakan tantangan baru bagi gereja. Pelayanan gerejawi dilanda kekejutan dan dipaksa mengubah wajah pelayanannya melalui media virtual. Era ini disebut sebagai era digital. Tantangan baru ini menjadi masalah bagi gereja bagaimana menggunakan media dan teknologi melakukan pembinaan iman kepada warga jemaat yang aktif menggunakan media sosial. Untuk itu dirasa perlu merumuskan pendekatan administratif dalam upaya mendigitalisasi pelayanan gerejawi. Pada penelitian ini diketemukan hubungan gereja dengan perguruan tinggi teologi sebagai institusi Kristen yang simultan memikiran dan merancang pembinaan iman jemaat. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dan deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan sumbangan administrasi bagi gereja dalam mendigitalisasi pelayanan gerejawi. Dalam Penelitian ini ditemukan bahwa gereja harus membuka diri terhadap perubahan pola pelayanan. Gereja penting melibatkan diri dalam jejaring perguruan tinggi teologi. Menghadapi tantangan yang ada gereja dapat menerapkan ilmu administrasi dalam merancang dan membekali hamba Tuhan menghadapi tuntutan pelayanan di era digital. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah mendigitalisasi pelayanan merupakan keharusan mengingat perubahan warga jemaat yang menghabiskan waktu yang cukup banyak bersosial media. Gereja mesti memperhatikan secara serius bagaimana pola pelayanan gerejawi didigitalisasi untuk menjangkau dan mendewasakan iman warga jemaat.