Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Avicenna : Journal of Health Research

Breastfeeding Self-Efficacy berhubungan dengan keberhasilan pemberian Asi Eksklusif pada bayi 6-12 bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta Dwi Setyorini1, Dinanda; Mutiara Putri, Intan
Avicenna : Journal of Health Research Vol 8, No 2 (2025): OKTOBER
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v8i2.1607

Abstract

Latar Belakang: Selama enam bulan, pemberian ASI eksklusif bermanfaat bagi kesehatan bayi dan ibu, tetapi cakupannya di Indonesia belum mencapai target WHO, termasuk di Yogyakarta. Breastfeeding Self-Efficacy (BSE), yaitu keyakinan diri ibu dalam menyusui yang menentukan komitmen, upaya, pola pikir, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan, adalah salah satu komponen yang memengaruhi keberhasilan. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara keberhasilan ASI eksklusif pada bayi berusia enam hingga dua belas bulan di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta. Metode: Studi deskriptif kuantitatif ini menggunakan metode cross-sectional. Metode purposive sampling digunakan untuk memilih 50 ibu yang memiliki bayi yang berusia antara enam dan dua belas bulan. Metode penelitian terdiri dari kuesioner yang diberikan kepada responden, yang kemudian diuji dengan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi α = 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat BSE rendah (48%). Sementara itu, hanya 44% responden yang menerima ASI eksklusif. dengan usia ibu yang paling umum antara 26 dan 30 tahun. Dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05), analisis bivariat menunjukkan hubungan signifikan antara kemampuan ibu untuk mengonsumsi ASI eksklusif dan keberhasilan pemberian ASI. Simpulan: Studi ini menemukan hubungan signifikan antara keberhasilan ibu yang memberi ASI eksklusif dan keefektifan ASI sendiri. Diharapkan bahwa penelitian ini akan membantu ibu menyusui, terutama yang berstatus primipara, untuk lebih aktif memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang pemberian ASI secara eksklusif melalui konseling laktasi, kursus ibu hamil, dan kelompok pendukung sesama ibu menyusui. Ingatlah bahwa pengalaman pribadi adalah salah satu komponen utama yang memengaruhi tingkat kepercayaan diri Anda dalam menyusui.
Hubungan antara gaya pengasuhan dan status gizi balita di Desa Sorosutan, wilayah kerja Pusat Kesehatan Umbulharjo I, Kota Yogyakarta Alfaini, Anggi; Mutiara Putri, Intan
Avicenna : Journal of Health Research Vol 8, No 2 (2025): OKTOBER
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v8i2.1606

Abstract

Latar Belakang: Malnutrisi pada balita masih menjadi isu serius di bidang kesehatan masyarakat di Indonesia. Faktor-faktor yang berperan antara lain cara pengasuhan keluarga, tingkat pengetahuan gizi orang tua, serta akses terhadap makanan sehat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menelaah keterkaitan antara pola pengasuhan dengan kondisi gizi balita di wilayah Sorosutan, area kerja Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sebanyak 77 responden dipilih melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri, kemudian dianalisis dengan uji korelasi peringkat Spearman. Hasil: Ditemukan bahwa gaya pengasuhan demokratis diterapkan oleh 31 orang tua (40,3%), otoriter 25 (32,5%), permisif 16 (20,8%), dan kombinasi 5 (6,5%). Kondisi gizi balita menunjukkan 59 anak (76,6%) bergizi baik, 9 anak (11,7%) kurang gizi, 6 anak (7,8%) gizi buruk, dan 3 anak (3,9%) berisiko kekurangan gizi. Uji Spearman menghasilkan nilai          p = 0,004 (α = 0,03), yang menegaskan adanya hubungan signifikan antara gaya pengasuhan dan status gizi balita. Simpulan: Pola pengasuhan demokratis memiliki kecenderungan mendukung status gizi yang lebih optimal pada anak. Hasil ini diharapkan menjadi rujukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan edukasi mengenai pentingnya pola asuh dalam mendukung gizi balita.