Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Adiksi Internet dengan Status Gizi pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Kurniawan, Harun; Farapti, Farapti
Media Gizi Kesmas Vol 10 No 2 (2021): MEDIA GIZI KESMAS (DECEMBER 2021)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgk.v10i2.2021.187-195

Abstract

ABSTRAK:Latar Belakang: Penggunaan Internet yang berlebihan saat ini menyebabkan masalah yang disebut Internet Addiction Disorder (IAD) atau kecanduan internet. Adiksi internet adalah seseorang yang tidak mampu mengontrol diri untuk menggunakan internet, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, maupun kemampuan sosialisasi, dam perubahan pola makan yang mengakibatkan berubahan status gizi. Akses internet yang mudah merupakan faktor utama dalam kecanduan internet dan dapat mengubah gaya hidup. Karena kampus menyediakan fasilitas Internet gratis dan tidak ada pengawasan orang tua, risiko masalah penggunaan Internet mahasiswa meningkat.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari hubungan adiksi internet dengan status gizi pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas AirlanggaMetode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian obeservasional analitik dengan desain studi cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga sebanyak 72 mahasiswa. Pengumpulan data adiksi internet menggunakan kuesioner Young's Internet Addiction Test , status gizi menggunakan perhitungan indeks massa tubuh melalui pengukuran berat badan serta tinggi badan dan analisis data menggunakan uji korelasi Spearman.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara adiksi internet dengan status gizi (p = 0,020;r=-0,274). Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa semakin seseorang adiksi terhadap internet maka akansemakin tinggi tingkat status gizinya.Kesimpulan: Kesimpulan pada penelitian ini adalah adanya hubungan negatif yang lemah antara adiksi internet dengan status gizi. Hubungan negatif menunjukkan bahwa semakin seseorang memiliki adiksi pada internet yang tinggi maka semakin rendah status gizinya. Penggunaan internet sebaiknya dibatasi terutama pada area kampus dengan cara membatasi akses wi-fi gratis yang hanya dapat digunakan untuk kebutuhan studi, sehingga dapat mencegah terjadinya permasalahan kesehatan secara psikis dan fisik.Kata kunci: adiksi internet, status gizi, mahasiswa
PERANCANGAN KOMPOR BERBAHAN BAKAR OLI BEKAS UNTUK PENGERINGAN GARAM INDUSTRI Kurniawan, Harun; Septiana, Reski; Suryanegara, Lisman; Puspanegara, Dinar; Rayhan, Fajri Ashfi; Caniago, Deosa P
AUSTENIT Vol. 16 No. 1 (2024): AUSTENIT: April 2024
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53893/austenit.v16i1.8566

Abstract

Salt as a source of important minerals is much needed by society and industry. In the salt-making process, salt must go through a drying phase. Salt drying at the Badan Riset Nasional (BRIN)’s workshop that uses wood pellet as the fuel is considered not optimal because of waste in waiting and processing time. Other alternative fuels are needed to maximize the salt production process, one of which is using used lubricating oil. Utilizing used lubricating oil as fuel for the salt drying process requires the conversion of burner or stove. This research aims to design a stove fueled by used lubricant oil for drying industrial salt. French method is used to design the stove. The stove that has been built iwas compared with wood pellet stove in terms of waiting time to reach the desired salt drying temperature, fuel operational costs, and capacity of the salt produced. The ST-44 steel oil stove with a diameter of 17 cm and a height of 13 cm could reach the drying temperature 15 minutes faster than a wood pellet stove without the need of supervising the feeding process. Daily operational costs for fuel consumption using used lubricating oil were also more economical with 25% more dry salt produced than using a wood pellet stove.