Materi dimensi tiga dalam pembelajaran matematika merupakan satu diantara materi yang memuat konsep cukup komplit. Mempelajari materi dimensi tiga tidak hanya memerlukan apa yang dilihat, tapi perlu merelevansikan dengan apa yang dipikirkan atau dibayangkan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan tentang miskonsepsi siswa dengan sudut pandang visual, operasional, literasional, korelasional dan spasial. Metode penelitian yang digunakan yaitu campuran. Instrumen berupa tes soal geometri dimensi tiga yang sudah dilakukan tahapan validasi. Berdasarkan data yang diperoleh dari 37 respondens, dapat dilihat bahwa total skor tertinggi adalah 18 yang memiliki kategori sangat baik, sedangkan skor terendah adalah 4 yang memiliki kategori sangat kurang. Hal ini menunjukkan sebagian besar kemampuan spasial matematis siswa kelas XII berada pada kategori sedang yakni 64,35%. Terjadinya miskonsepsi disebabkan: (1) keterbatasan representasi dalam diri siswa; (2) kurangnya pengalaman langsung; dan (3) pemahaman konsep yang lemah. Melalui temuan miskonsepsi yang lebih dini, disertai dengan akar penyebabnya, berefek pada tindak lanjut pembelajaran geometri berikutnya sesuai sasaran. Pembenahan konsep geometri dan cara pembelajaran. Lemahnya kemampuan spasial yang dominan dapat diatasi selain teknologi, juga dengan mengobservasi objek matematis yang realistis dan kontekstual.  Kata Kunci: Kemampuan Spasial Matematis, Miskonsepsi Bis-VOLKS, Dimensi Tiga