Ni Luh Gede Hadriani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Actualization of Anti-Corruption Values in the Local Wisdom of the Bali Community Ni Luh Gede Hadriani; Gede Yoga Satrya Wibawa
Sociological Jurisprudence Journal Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/scj.5.1.2022.8-16

Abstract

Presently, corruption in Indonesia is very worrying, although various actions have been taken, it turns out that corruption tends to exist and continues to increase both in quantity and quality. The severity of the disease of corruption that afflicts our nation cannot be left alone; we must find a way out, no matter how hard and difficult the terrain is. At least this downturn still leaves a blessing, giving us the opportunity to reflect, think clearly about the corruption problem we are facing. One way to develop the value of anti-corruption values ​​is; honesty, discipline, and responsibility are with; 1) explore, study, and understand the potential for anti-corruption values ​​contained in local wisdom and 2) actualize these anti-corruption values ​​in people's lives. Balinese people have various forms of Local Wisdom in fostering non-corrupt behavior. The potential of Local Wisdom is related to the values ​​of: Honesty Value, Caring Value, Independence Value, Discipline Value, Responsibility Value, such as believing in the law of karma phala, The existence of paiketan alliances in traditional villages. Value of Hard Work, Value of Courage, and Value of Justice. The steps that need to be taken in actualizing anti-corruption values ​​in the life of the Hindu community in Bali are by doing Dharma Discourse, Dharma Tula, Dharma Gita and Dharma Sedana. With the target of actualization are Children, Young Generation and the community.
NYUNGSUNG DEWA HYANG DI DESA ADAT KAYUPUTIH KECAMATAN BANJAR KABUPATEN BULELENG (PERSPEKTIF NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU) Ni Putu Panca Sudarsani; I Made Suweta; Ni Luh Gede Hadriani
Genta Hredaya: Media Informasi Ilmiah Jurusan Brahma Widya STAHN Mpu Kuturan Singaraja Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55115/gentahredaya.v7i1.2794

Abstract

Nyungsung Dewa Hyang di Desa Adat Kayuputih merupakan upacara Pitra Yadnya dan Dewa Yadnya ditujukan kepada roh suci leluhur yang sudah menjadi Dewa Hyang. Dewa Hyang ini berasal dari anggota keluarga orang lain atau bukan berasal dari satu garis keturunan yang dahulunya meninggal karena menjadi korban pembunuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya pelaksanaan Nyungsung Dewa Hyang, (2) Sistem ritual pada pelaksanaan Nyungsung Dewa Hyang, dan (3) Nilai-nilai pendidikan agama Hindu yang terkandung dalam pelaksanaan Nyungsung Dewa Hyang di Desa Adat Kayuputih, Banjar, Buleleng. Teori yang digunakan yaitu: (1) teori Keyakinan Kehidupan Roh Setelah Kematian, (2) teori Sistem Ritual dan (3) teori Nilai. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Data dianalisis berdasarkan pendekatan kualitatif. Penyajian hasil penelitian secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk laporan ilmiah berupa tesis. Dengan hasil sebagai berikut: (1) faktor-faktor pelaksanaan Nyungsung Dewa Hyang di Desa Adat Kayuputih adalah (a) faktor keyakinan, (b) faktor sosiologis, (c) faktor kesehatan, dan (d) faktor historis. (2) Sistem ritual pada pelaksanaan Nyungsung Dewa Hyang di Desa Adat Kayuputih adalah (a) tempat yaitu turus lumbung, perempatan desa, dan sanggah Dewa Hyang, (b) waktu  yaitu purnama dan buda kliwon metal, (c) sarana prasarana yaitu bangunan turus lumbung, bangunan sanggah Dewa Hyang, arca Dewa Hyang, daksina palinggih, sarana upakara, (d) pelaku yaitu panyungsung, Pandita, Pamangku, dan serati banten, (e) rangkaian pelaksanaan Nyungsung Dewa Hyang terdiri dari membangun sanggah turus lumbung, ngeruwak karang, melaspas sanggah Dewa Hyang, nunas Dewa Hyang, ngenteg linggih, dan piodalan. (3) Nilai-nilai pendidikan agama Hindu dalam pelaksanaan Nyungsung Dewa Hyang adalah (a) nilai pendidikan tattwa, (b) nilai pendidikan susila, (c) nilai pendidikan acara.