Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENYULUHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU- IBU HAMIL TENTANG ASI EKSLUSIF DI PMB AZ-ZAHWA KABUPATEN MUARA ENIM Rosdiana, Rosdiana; Setiawati, Setiawati; Miskiyah, Miskiyah; Anggraeni, Surti; Nurayuda, Nurayuda
Bagimu Negeri Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v8i1.2357

Abstract

Rendahnya pemberian ASI eksklusif merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), secara umum. Seperti diketahui bayi yang tidak diberi ASI dan makan pendamping setelah usia 6 bulan yang teratur, baik dan tepat dapat mengalami kekurangan gizi. Dilingkungan dusun Muara Enim  terdapat 41 ibu yang memiliki bayi umur 0 – 6 bulan , diantaranya 12 orang yg memberikan ASI Eksklusif dan selebihnya tidak memberikan ASI eksklusif. Penyuluhanan dilakukan kepada ibu – ibu hamil trimester 1  dan trimester 2 yang melakukan kunjungan kehamilan di PMB Az-Zahwa Muara Enim berjulah 20 orang, dengan metode ceramah, Tanya jawab, dan sebagai luaran diberikan Leafled kepada ibu – ibu hamil pada saat dilakukan penyuluhan. Pelaksanaan dilakukan pada hari Rabu, tanggal 18 Oktober 2019, pukul 10.00 wib sampai 11.30 wib.  Sebelum di laksanakan penyuluhan dilakukan pretest kemudian setelah penyuluhan dilakukan post tes. Dari hasil nilai pre test rata-rata murid menjawab  dibawah 7 soal yang benar  dari 10 soal yang diberikan dan dari hasil nilai post test rata-rata ibu – ibu hamil dapat menjawab lebih dari atau sama dengan 7 soal dengan benar dari 10 soal yang diberikan dengan benar, ini berarti adanya peningkatan pengetahuan siswa meningkat setelah di lakukan penyuluhan tentang ASI  Eksklusif.
Effectiveness of self-hypnosis In Overcoming Sleep Disorders In Menopauseal Women Marizi, Lelita; Emilia, Okta; Permatasari, Anggun; Wahyuni, Sari; Nurayuda, Nurayuda
Journal of Maternal and Child Health Sciences (JMCHS) Vol 3 No 1 (2023): Journal of Maternal and Child Health Sciences (JMCHS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/maternalandchild.v3i1.1701

Abstract

Menopause is the natural end of the menstrual cycle, a woman is said to have reached menopause when she has not had menstruation again for at least 12 months. In Indonesia, data from the Central Bureau of Statistics shows that 15.2 million women out of 118 million women experience menopause, so with the high prevalence of menopausal women, symptoms that can make a woman's quality of life worse should be addressed with various efforts.Sleep disorders commonly experienced by menopausal women can reduce the quality of life f or women when they enter menopause. Methods This study used a quantitative research type using the Quasi Experiment method with two pretest- posttest control groups, this study analyzed the effectiveness of self - hypnosis in the experimental group whose samples were observed before and after being given treatment. Results Based on the results of the Wilcoxon statistical test, there is a significant effect of audio self - hypnosis on the level of sleep disturbance in menopausal women obtained a P-value of 0.0000 < 0.05. There is a significant effect of self - hypnosis on the level of sleep disturbances in menopause. Conclusion Based on the analysis of the discussion, it can be concluded that Self - hypnosis is effective for dealing with sleep disturbanc es during menopause.
Pengaruh pendidikan kesehatan dan effleurage massage terhadap penurunan nyeri dismenore Anggraeni, Surti; Nurayuda, Nurayuda; Kamalia, Rita
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 4 (2024): Volume 18 Nomor 4
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i4.145

Abstract

Background: Dysmenorrhea is a condition characterized by abdominal pain or menstrual cramps. Students often experience dysmenorrhea, which can affect their quality of life and academic performance. Health education and effleurage massage have been proposed as nonpharmacological interventions that can help reduce dysmenorrhoea pain in college students. Purpose: To evaluate the effect of health education and effleurage massage on reducing dysmenorrhea pain in college students. Method: Quasy eksperiment pre-test and post-test with a control group Design. The number of second-semester students who experienced dysmenorrhea pain was 80 people then divided into two groups with control and intervention groups. Assessment instrument using dysmenorrhea knowledge and pain questionnaire with Numeric Rating Scale. Data analysis using Independent T-test and Mann-Whitney test. Results: The analysis found that the increase in pain management knowledge in the control group was significantly lower than in the intervention group (25.38 (11.11); 32.40 (14.34); p-value 0.017). The result of pain reduction in the control group was less than the decrease in pain in the intervention group significantly (-0.23 (0.62); -3.68 (0.76); p-value 0.000). Conclusion: Health education and effleurage massage are effective in increasing knowledge in the treatment of dysmenorrhea and can reduce dysmenorrhea pain. Suggestion: In addition to measuring pain intensity, data collection on changes in quality of life, anxiety levels, or stress in students after the intervention is also considered to provide a more comprehensive understanding of the impact of health education and massage effleurage on students with dysmenorrhea.   Keywords: Dysmenorrhea Pain; Effleurage Massage; Health Education; Knowledge.   Pendahuluan: Dismenore adalah suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri perut atau kram saat menstruasi. Mahasiswa sering mengalami dismenore yang dapat memengaruhi kualitas hidup dan prestasi akademik mereka. Pendidikan kesehatan dan pijat effleurage telah diusulkan sebagai intervensi non farmakologis yang dapat membantu mengurangi nyeri dismenore pada mahasiswa. Tujuan: Untuk mengevaluasi pengaruh pendidikan kesehatan dan pijat effleurage terhadap penurunan nyeri dismenore pada mahasiswa. Metode: Quasy eksperimental pre-test and post-test with control group design. Jumlah mahasiswa semester II yang mengalami nyeri dismenore yaitu sebanyak 80 orang, kemudian dibagi menjadi dua kelompok yakni kontrol dan intervensi. Penilaian instrumen menggunakan kuesioner pengetahuan dan nyeri dismenore dengan Numeric Rating Scale. Analisis data menggunakan uji - Independent dan uji Mann Whitney. Hasil: Analisis diperoleh bahwa peningkatan pengetahuan manajemen nyeri pada kelompok kontrol lebih rendah dibandingkan kelompok intervensi secara signifikan ( 25.38 (11.11); 32.40 (14.34); p value 0.017) . Hasil penurunan nyeri pada kelompok kontrol lebih sedikit dibandingkan penurunan nyeri pada kelompok intervensi secara signifikan (-0.23 (0.62); -3.68 (0.76); p value 0.000). Simpulan: Pendidikan kesehatan dan massage effleurage efektif dalam meningkatkan pengetahuan dalam menangani dismenore dan mampu mengurangi nyeri dismenore. Saran: Selain pengukuran intensitas nyeri, dipertimbangkan juga pengumpulan data tentang perubahan dalam kualitas hidup, tingkat kecemasan, atau stres pada mahasiswa setelah intervensi sehingga memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dampak pendidikan kesehatan dan effleurage massage pada mahasiswa dengan dismenore.   Kata Kunci: Effleurage Massage; Nyeri Dismenore; Pendidikan Kesehatan; Pengetahuan.
Relationship Between Knowledge Level and Diet in Adolescents With the Risk of Diabetes Mellitus in Junior High School: A Cross-Sectional Study Nurayuda, Nurayuda; Setawati, Setawati; Fortuna, Ajeng Dewi; Rachmadhini, Zhakia; Febrianti, Jeny
Lentera Perawat Vol. 6 No. 2 (2025): April - June
Publisher : STIKes Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v6i2.452

Abstract

Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) is a non-communicable disease with increasing prevalence, including among adolescents. This study aimed to investigate the relationship between adolescents’ knowledge level and dietary habits with the risk of developing T2DM. A cross-sectional descriptive design was used with 30 students from SMPN 1 Tanjung Agung selected through purposive sampling. Data were collected using a structured questionnaire on knowledge and diet, along with blood glucose measurement via glucometer. Chi-Square analysis revealed a significant association between knowledge level and diet with blood glucose levels (p = 0.000). Adolescents with good knowledge and regular dietary habits were 4.25 times more likely to have normal blood glucose levels. These findings highlight the importance of health education and the development of healthy eating behaviors from an early age as preventive strategies against T2DM.
Hubungan usia dan tingkat pengetahuan calon pengantin wanita dengan persiapan kehamilan pertama Ariani, Lidya; Miskiyah, Miskiyah; Virgian, Kharima; Nurayuda, Nurayuda
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 5 (2025): Volume 19 Nomor 5
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i5.1104

Abstract

Background: Prospective brides and grooms are a strategic target group in efforts to improve their health before pregnancy. Before the wedding, many prospective brides and grooms do not have enough knowledge and information about reproductive health in a family, so that after marriage pregnancies are often not planned well and are not supported by optimal health status. Purpose: To determine the relationship between age and knowledge level of prospective brides with first pregnancy preparation. Method: This descriptive analytical study used a cross-sectional approach and was conducted in April-May 2024. The study population was all prospective brides and grooms visiting the Tanjung Enim Community Health Center, Lawang Kidul District, Muara Enim Regency. A sample of 30 prospective brides and grooms was selected using accidental sampling. Data analysis used univariate and bivariate methods (Chi-Square correlation formula). Results: The chi-square test for age yielded a significance level of 0.012 (<0.05), thus rejecting Ho, indicating a significant relationship between the bride's age and preparation for her first pregnancy. Furthermore, the chi-square test for knowledge yielded a significance level of 0.019, indicating a significant relationship between the bride's level of knowledge and preparation for her first pregnancy. Conclusion: There is a relationship between the bride's age and her knowledge regarding preparation for her first pregnancy, with a p-value of <0.05. Suggestion: Health workers should pay more attention to ensuring that each prospective bride understands the importance of information about her first pregnancy by providing counseling materials and health tests. Keywords: Age; Level of Knowledge; Pregnancy; Prospective Bride.   Pendahuluan: Calon pengantin merupakan kelompok sasaran yang strategis dalam upaya peningkatan kesehatan masa sebelum hamil. Menjelang pernikahan, banyak calon pengantin yang tidak mempunyai cukup pengetahuan dan informasi tentang kesehatan reproduksi dalam berkeluarga, sehingga setelah menikah kehamilan sering tidak direncanakan dengan baik serta tidak di dukung oleh status kesehatan yang optimal. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan usia dan tingkat pengetahuan calon pengantin wanita dengan persiapan kehamilan pertama. Metode: Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan pada bulan April-Mei 2024. Populasi studi penelitian ini adalah semua calon pengantin wanita yang berkunjung ke Puskesmas Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim. Sampel diambil menggunakan accidental sampling dengan jumlah 30 catin wanita. Analisis data menggunakan univariate dan bivariate (rumus korelasi Chi-Square). Hasil: Uji chi square usia diperoleh signifikansi sebesar 0.012 (< 0.05) maka Ho ditolak, sehingga ada hubungan bermakna antara usia calon pengantin wanita dengan persiapan kehamilan pertama. Selain itu, hasil uji chi square pengetahuan diperoleh signifikansi sebesar 0.019, sehingga ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan calon pengantin wanita dengan persiapan kehamilan pertama Simpulan: Adanya hubungan antara usia dan pengetahuan calon pengantin wanita terhadap persiapan kehamilan pertama dengan p-value < 0.05. Saran: Bagi tenaga kesehatan agar lebih memperhatikan setiap calon pengantin untuk memahami pentingnya informasi tentang kehamilan pertama dengan cara memberikan materi konseling dan tes kesehatan.   Kata Kunci: Calon Pengantin Wanita; Kehamilan; Tingkat Pengetahuan; Usia.