Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENYULUHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU- IBU HAMIL TENTANG ASI EKSLUSIF DI PMB AZ-ZAHWA KABUPATEN MUARA ENIM Rosdiana, Rosdiana; Setiawati, Setiawati; Miskiyah, Miskiyah; Anggraeni, Surti; Nurayuda, Nurayuda
Bagimu Negeri Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v8i1.2357

Abstract

Rendahnya pemberian ASI eksklusif merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), secara umum. Seperti diketahui bayi yang tidak diberi ASI dan makan pendamping setelah usia 6 bulan yang teratur, baik dan tepat dapat mengalami kekurangan gizi. Dilingkungan dusun Muara Enim  terdapat 41 ibu yang memiliki bayi umur 0 – 6 bulan , diantaranya 12 orang yg memberikan ASI Eksklusif dan selebihnya tidak memberikan ASI eksklusif. Penyuluhanan dilakukan kepada ibu – ibu hamil trimester 1  dan trimester 2 yang melakukan kunjungan kehamilan di PMB Az-Zahwa Muara Enim berjulah 20 orang, dengan metode ceramah, Tanya jawab, dan sebagai luaran diberikan Leafled kepada ibu – ibu hamil pada saat dilakukan penyuluhan. Pelaksanaan dilakukan pada hari Rabu, tanggal 18 Oktober 2019, pukul 10.00 wib sampai 11.30 wib.  Sebelum di laksanakan penyuluhan dilakukan pretest kemudian setelah penyuluhan dilakukan post tes. Dari hasil nilai pre test rata-rata murid menjawab  dibawah 7 soal yang benar  dari 10 soal yang diberikan dan dari hasil nilai post test rata-rata ibu – ibu hamil dapat menjawab lebih dari atau sama dengan 7 soal dengan benar dari 10 soal yang diberikan dengan benar, ini berarti adanya peningkatan pengetahuan siswa meningkat setelah di lakukan penyuluhan tentang ASI  Eksklusif.
Pengaruh pendidikan kesehatan dan effleurage massage terhadap penurunan nyeri dismenore Anggraeni, Surti; Nurayuda, Nurayuda; Kamalia, Rita
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 4 (2024): Volume 18 Nomor 4
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i4.145

Abstract

Background: Dysmenorrhea is a condition characterized by abdominal pain or menstrual cramps. Students often experience dysmenorrhea, which can affect their quality of life and academic performance. Health education and effleurage massage have been proposed as nonpharmacological interventions that can help reduce dysmenorrhoea pain in college students. Purpose: To evaluate the effect of health education and effleurage massage on reducing dysmenorrhea pain in college students. Method: Quasy eksperiment pre-test and post-test with a control group Design. The number of second-semester students who experienced dysmenorrhea pain was 80 people then divided into two groups with control and intervention groups. Assessment instrument using dysmenorrhea knowledge and pain questionnaire with Numeric Rating Scale. Data analysis using Independent T-test and Mann-Whitney test. Results: The analysis found that the increase in pain management knowledge in the control group was significantly lower than in the intervention group (25.38 (11.11); 32.40 (14.34); p-value 0.017). The result of pain reduction in the control group was less than the decrease in pain in the intervention group significantly (-0.23 (0.62); -3.68 (0.76); p-value 0.000). Conclusion: Health education and effleurage massage are effective in increasing knowledge in the treatment of dysmenorrhea and can reduce dysmenorrhea pain. Suggestion: In addition to measuring pain intensity, data collection on changes in quality of life, anxiety levels, or stress in students after the intervention is also considered to provide a more comprehensive understanding of the impact of health education and massage effleurage on students with dysmenorrhea.   Keywords: Dysmenorrhea Pain; Effleurage Massage; Health Education; Knowledge.   Pendahuluan: Dismenore adalah suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri perut atau kram saat menstruasi. Mahasiswa sering mengalami dismenore yang dapat memengaruhi kualitas hidup dan prestasi akademik mereka. Pendidikan kesehatan dan pijat effleurage telah diusulkan sebagai intervensi non farmakologis yang dapat membantu mengurangi nyeri dismenore pada mahasiswa. Tujuan: Untuk mengevaluasi pengaruh pendidikan kesehatan dan pijat effleurage terhadap penurunan nyeri dismenore pada mahasiswa. Metode: Quasy eksperimental pre-test and post-test with control group design. Jumlah mahasiswa semester II yang mengalami nyeri dismenore yaitu sebanyak 80 orang, kemudian dibagi menjadi dua kelompok yakni kontrol dan intervensi. Penilaian instrumen menggunakan kuesioner pengetahuan dan nyeri dismenore dengan Numeric Rating Scale. Analisis data menggunakan uji - Independent dan uji Mann Whitney. Hasil: Analisis diperoleh bahwa peningkatan pengetahuan manajemen nyeri pada kelompok kontrol lebih rendah dibandingkan kelompok intervensi secara signifikan ( 25.38 (11.11); 32.40 (14.34); p value 0.017) . Hasil penurunan nyeri pada kelompok kontrol lebih sedikit dibandingkan penurunan nyeri pada kelompok intervensi secara signifikan (-0.23 (0.62); -3.68 (0.76); p value 0.000). Simpulan: Pendidikan kesehatan dan massage effleurage efektif dalam meningkatkan pengetahuan dalam menangani dismenore dan mampu mengurangi nyeri dismenore. Saran: Selain pengukuran intensitas nyeri, dipertimbangkan juga pengumpulan data tentang perubahan dalam kualitas hidup, tingkat kecemasan, atau stres pada mahasiswa setelah intervensi sehingga memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dampak pendidikan kesehatan dan effleurage massage pada mahasiswa dengan dismenore.   Kata Kunci: Effleurage Massage; Nyeri Dismenore; Pendidikan Kesehatan; Pengetahuan.
Pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video 1000 hari pertama kehidupan (HPK) terhadap tingkat pengetahuan dan motivasi ibu hamil dalam upaya pencegahan stunting Prantara, Wulan; Virgian, Kharisma; Miskiyah, Miskiyah; Anggraeni, Surti
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 11 (2025): Volume 18 Nomor 11
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i11.592

Abstract

Background: Nutritional status is one of the determining factors in building superior human beings in the future of Indonesia. One of the government's strategies in efforts to overcome stunting is to monitor and evaluate efforts to accelerate stunting prevention at the national, district or city level. Purpose: To determine the effect of health education video media on the knowledge and motivation of pregnant women in efforts to prevent stunting. Method: Quasi-experimental using one group pretest-posttest design. This study was conducted in May 2024 on 35 pregnant women who attended pregnancy classes in the Tanjung Health Center work area. Data analysis using the Wilcoxon Test. Results: participants had good knowledge at the time of the pretest, namely 16 people (58.1%), while at the time of the posttest all participants had good knowledge (100%). The value of ρ = ​​0.000 <0.05 with a confidence level of 95%, meaning that there is an influence of video media on the knowledge of pregnant women for the first 1000 days of life. At the time of the pretest, participants already had good motivation, namely 27 people (77.1%), while at the time of the posttest good motivation increased to 30 people (85.7%). The results of the Wilcoxon test obtained a value of ρ = ​​0.083> 0.05, which means that there is no influence of video media on the motivation of pregnant women for the first 1000 days of life. Conclusion: There is an influence of video media on changes in pregnant women's knowledge in preventing stunting. However, there is no influence between pregnant women's motivation and knowledge about stunting. Suggestion: This study is expected to be a reference for health workers in providing health promotion to increase mothers' knowledge and motivation regarding the first 1000 days of life and stunting by using effective media.   Keywords: First 1000 Days Life; Knowledge; Motivation; Stunting; Video Media.   Pendahuluan: Status gizi menjadi salah satu faktor penentu dalam menumbuhkan manusia unggul di masa depan Indonesia. Salah satu strategi pemerintah dalam upaya penanggulangan stunting adalah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap upaya percepatan penurunan stunting di tingkat nasional, kabupaten atau kota. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan media video terhadap pengetahuan dan motivasi ibu hamil dalam upaya pencegahan stunting. Metode: Quasi experiment menggunakan rancangan one group pretest-posttest. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2024 pada 35 ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tanjung. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil: partisipan memiliki pengetahuan baik pada saat pre test yaitu berjumlah 16 (58.1%), sedangkan pada post-test semua partisipan memiliki pengetahuan baik (100%). Perolehan ρ-value = 0.000 < 0.05 dengan tingkat kepercayaan 95%, berarti ada pengaruh media video terhadap pengetahuan ibu hamil tentang 1000 HPK. Pre-test partisipan sudah memiliki motivasi baik berjumlah 27 (77.1%), sedangkan pada saat post-test motivasi baik bertambah menjadi 30 (85.7%). Hasil uji Wilcoxon didapat ρ-value = 0.083 > 0.05 yang berarti tidak ada pengaruh media video terhadap motivasi ibu hamil tentang 1000 HPK. Simpulan: Ada pengaruh media video terhadap perubahan pengetahuan ibu hamil dalam pencegahan stunting. Namun, tidak ada pengaruh antara motivasi ibu hamil dengan pengetahuan stunting. Saran: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu mengenai 1000 HPK dan stunting dengan menggunakan media yang efektif.   Kata Kunci: 1000 HPK; Media Video; Motivasi; Pengetahuan; Stunting.
Moringa leaf tea as an antihyperglycemic alternative of type 2 diabetes mellitus in the elderly Prasetya, Fika Indah; Haryanti, Eka; Lie, Sukirman; Sulastri, Afianti; Sumartini, Sri; Astuti, Novia Dwi; Jubaedah, Ade; Anggraeni, Surti; Sasmito, Priyo
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 Number 1
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v8i1.834

Abstract

Background: Type 2 diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia due to insulin resistance or decreased insulin secretion. Herbal complementary therapies are increasingly in demand as an alternative to managing blood sugar levels. However, studies of its effectiveness as a single therapy in the elderly have not been widely researched. Purpose: To evaluate the effectiveness of moringa leaf tea as an antihyperglycemic alternative in elderly patients with type 2 diabetes mellitus. Method: A case report study conducted on one participant to evaluate the effect of moringa leaf tea on fasting blood sugar levels in elderly people with type 2 Diabetes Mellitus (DM). This approach was chosen to document individual responses to herbal interventions in actual clinical conditions and provide an in-depth picture of changes in blood sugar levels after intervention. The patient in this study was a 61-year-old woman who had been diagnosed with type 2 DM for one year and was not taking antihyperglycemic drugs. The participant had a history of non-compliance with pharmacological therapy due to previously felt side effects. Results: Before the intervention, the patient reported experiencing typical symptoms of hyperglycemia, such as frequent thirst, increased urination frequency especially at night, and fatigue that interfered with daily activities. Blood sugar levels were measured before the intervention, and were found to be 256 mg/dL, indicating hyperglycemia. After consuming moringa leaf tea 3 times a day for three consecutive days, blood sugar levels decreased and on the 3rd day it was 220 mg/dL. In addition, the patient also reported improvements in clinical symptoms, such as reduced thirst, increased urination frequency especially at night, and increased energy. Conclusion: Consumption of Moringa leaf tea can lower blood sugar levels in elderly people with type 2 diabetes mellitus without antidiabetic drugs. In addition, improvements in clinical symptoms such as reduced thirst, urination frequency, and increased energy were also observed. Suggestion: Further studies are needed with larger samples and longer intervention periods to evaluate its long-term efficacy and safety. In addition, this study can explore more deeply the molecular mechanisms associated with the antihyperglycemic effects of Moringa leaves and its potential in natural therapy-based diabetes management strategies.
UPAYA MENGATASI KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG FOOT MASSAGE PADA KADER DI DESA MUARA LAWAI MUARA ENIM Mahalia Putri, Nia Clarasari; Kartika, Jenny; Dahliana, Dahliana; Retnosari, Ekadewi; Anggraeni, Surti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 2 (2025): November: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jpkm.v6i2.30999

Abstract

Ibu hamil sering mengalami ketidaknyamanan selama kehamilan, seperti edema kaki, nyeri otot, dan kelelahan, yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka. Massage kaki adalah salah satu metode non-farmakologis yang terbukti mengurangi ketidaknyamanan tersebut. Namun, hambatan untuk menerapkan teknik ini di komunitas adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader kesehatan tentang cara melakukan pijatan kaki untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil.  Kegiatan ini menggunakan ceramah, diskusi interaktif, demonstrasi langsung, dan evaluasi pemahaman melalui pre- dan posttest. Di Desa Muara Lawai, Muara Enim, program ini melibatkan 19 kader kesehatan yang aktif mengikuti pelatihan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta yang signifikan. Sebelum intervensi, sebagian besar peserta (89,46%) memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, tetapi setelah program, 84,22% peserta mampu mencapai kategori baik. Hal yang sama berlaku untuk keterampilan peserta: sebelum pelatihan, tidak ada kader yang memiliki keterampilan yang baik, tetapi setelah pelatihan, 89,46% kader mampu melakukan teknik pijatan kaki dengan benar. Simpulan bahwa edukasi berbasis praktik langsung adalah cara yang efektif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader kesehatan tentang cara melakukan massage kaki. Oleh karena itu, sangat disarankan agar program ini terus berlanjut dengan memberikan pelatihan kepada lebih banyak kader dan ibu hamil. Untuk membuat intervensi ini lebih mudah diakses oleh lebih banyak ibu hamil di komunitas, pendekatan tambahan diperlukan, seperti home visit atau pelatihan berbasis kelompok kecil.Kata Kunci: Ibu hamil; Ketidaknyamanan kehamilan; Pendidikan kesehatan; Pijatan kaki; Profesional kesehatan.
Akupresure Titik P6 Efektif dalam Menurunkan Frekuensi Emesis pada Ibu Hamil Trimester I Jamila, Jamila; Hairunisyah, Rika; Anggraeni, Surti
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 7 (2024): Volume 4 Nomor 7 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i7.14745

Abstract

ABSTRACT Nausea and vomiting during pregnancy are generally expected, but if not managed properly, they can cause serious problems such as hyperemesis gravidarum. This problem occurs in almost 20% of all pregnancies. One non-pharmacological intervention that is not invasive is acupressure at the P6 point. This study aims to determine the effect of acupressure in reducing the frequency of emesis gravidarum in primigravida in the Independent Midwife (PMB) Yuniarti Muara Enim practice. The research design was a quasi-experiment with a pretest-posttest and control group design. Sampling used a consecutive sampling technique: all pregnant women at PMB Yuniarti Muara Enim who met the inclusion criteria with a sample size of 30 per group. The instrument uses the PUQE (Pregnancy-Unique Quantification of Emesis and Nausea) questionnaire. Data analysis used the Chi-Square test and the independent T-test. The study's results showed that the average reduction in emesis in the control group was less than in the acupressure intervention group (-0.17 ± 2.19; -4.03 ± 3.47). The statistical results show a p-value of 0.00) which means that acupressure has an effect in reducing the frequency of emesis gravidarum in primigravida in PMB Yuniarti Muara Enim. There is the effect of acupressure in reducing the frequency of emesis gravidarum in primigravida in the Independent Midwife (PMB) Yuniarti Muara Enim practice Keywords: Acupressure, Emesis, Pregnant Mother  ABSTRAK Mual dan muntah selama kehamilan umumnya normal namun bila tidak ditatalaksana dengan baik dapat menyebabkan masalah yang serius seperti hyperemesis gravidarum. Masalah ini terjadi hampir 20% dari seluruh kehamilan. Salah satu intervensi non famakologi yang tidak invasif adalah dengan akupresur titik P6. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupresure dalam penurunan frekuensi emesis gravidarum pada primigravida di praktik Mandiri bidan (PMB) Yuniarti Muara Enim. Penelitian ini menerapkan rancangan quasy eksperimen dengan desain Pretest-Posttest yang melibatkan kelompok kontrol. Sampling menggunakan teknik consecutive sampling yaitu semua ibu Hamil di PMB Yuniarti Muara Enim  yang memenuhi kriteria inklusi dengan jumlah sampel 30 setiap kelompok. Intrumen menggunakan kuesioner PUQE (Pregnancy-Unique Quantification of Emesis and Nausea). Analisis data menggunakan uji Chi Square dan uji T independent Test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata penurunan emesis pada kelompok control lebih sedikit dibandingkan pada kelompok intervensi akupresure (-0,17±2,19; -4,03±3,47). Hasil statistic menunjukkan p value 0,00)  yang berarti bahwa ada pengaruh akupresure dalam penurunan frekuensi emesis gravidarum pada primigravida di PMB Yuniarti Muara Enim. terdapat pengaruh pengaruh akupresure dalam penurunan frekuensi emesis gravidarum pada primigravida di praktik Mandiri bidan (PMB) Yuniarti Muara Enim Kata Kunci: Akupressure , Emesis, Ibu Hamil
Pemberdayaan Kader Posyandu Melalui Praktik Pemberian Makanan Pendamping ASI ( Mp-Asi) sebagai Upaya Peningkatan Gerakan “Chating Mesra” di Desa Ujan Mas Baru Retnosari, Ekadewi; Setiawati, Setiawati; Anggraeni, Surti; Clarasari, Nia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 12 (2025): Volume 8 No 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i12.23186

Abstract

ABSTRAK Masalah gizi pada balita menjadi konsentrasi intervensi utama di Indonesia. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang tepat menentukan status gizi balita. Kader menjadi target tepat sasaran untuk membantu keluarga dalam intervensi termasuk di Desa Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam praktik pemberian MP-ASI sebagai upaya pencegahan stunting dan penguatan Gerakan “Chating Mesra” di Desa Ujanmas Baru. Penyuluhan, diskusi interaktif, pre- dan post-test, dan pelatihan praktik pembuatan MP-ASI berbasis bahan lokal digunakan untuk melakukan pengabdian masyarakat. Sebanyak 15 kader posyandu terlibat dalam penelitian, dan hasil dievaluasi melalui perbandingan antara hasil pre- dan post-test. Selanjutnya, kader melakukan praktik mandiri mereka sendiri. Hasil posttest menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan staf; mayoritas staf mampu menjawab 12–15 soal dengan benar, dan lima staf (33,3%) mencapai nilai sempurna. Selain itu, sembilan puluh persen anggota staf memiliki kemampuan untuk mempraktikkan pembuatan MP-ASI sesuai standar gizi, dan sembilan puluh persen memahami materi penyuluhan.Penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan telah terbukti membantu kader posyandu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam praktik MP-ASI. Dengan bantuan program ini, peran kader diperkuat untuk mendukung pencegahan stunting di tingkat komunitas melalui edukasi gizi. Kata Kunci: Kader Posyandu, MP-ASI, Stunting, Pengabdian Masyarakat  ABSTRACT Nutritional issues in toddlers are a major focus of intervention in Indonesia. Provision of appropriate complementary foods (MP-ASI) determines the nutritional status of toddlers. Cadres are the right target to assist families in this intervention, including in Ujan Mas Village, Muara Enim Regency. This activity aims to improve the knowledge and skills of Posyandu (Integrated Service Post) cadres in the practice of providing complementary foods (MP-ASI) as an effort to prevent stunting and strengthen the "Chating Mesra" (Friendly Chat) movement in Ujanmas Baru Village. Counseling, interactive discussions, pre- and post-tests, and practical training in making MP-ASI based on local ingredients were used to conduct community service. A total of 15 Posyandu cadres participated in the study, and outcomes were evaluated by comparing pre- and post-test results. Next, the cadres conducted their own independent practice. Post-test results showed a significant increase in staff knowledge; the majority of staff were able to answer 12–15 questions correctly, and five staff (33.3%) achieved a perfect score. Furthermore, 90 percent of staff members demonstrated the ability to practice preparing complementary feeding (MP-ASI) according to nutritional standards, and 90 percent understood the counseling materials. Counseling, training, and mentoring have been shown to help Posyandu (Integrated Service Post) cadres improve their knowledge and skills in MP-ASI practices. With the assistance of this program, the role of cadres is strengthened to support stunting prevention at the community level through nutrition education. Keywords: Posyandu Cadres, MP-ASI, Stunting, Community Service
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Balita di Puskesmas Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Sari, Ayu Puspita; Fatimah, Siti; Anggraeni, Surti; Hairunisyah, Rika; Kamalia, Rita
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 12 (2025): Volume 7 Nomor 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i12.23472

Abstract

ABSTRACT Insufficient nutritional intake given to children can have a major impact on the child's nutritional status. Underlying factors such as maternal education, economic status, history of infection. There has never been any similar research in Gunung Megang District. This study aim to determine the factors related to the nutritional status of toddlers at the Gunung Megang District Health Center, Muara Enim Regency in 2024. This research is a quantitative study with a cross-sectional approach. This research was carried out in April - May 2024. The population in this study were all toddlers aged 1-5 years at the Gunung Megang District Health Center, Muara Enim Regency in 2024, totaling 213 people with a sample size of 60 people. Data analysis uses frequency distribution and chi square. There is a relationship between maternal education and the nutritional status of toddlers at the Gunung Megang District Health Center, Muara Enim Regency in 2024 (p value 0.000; CC 0.500). There is a relationship between economic status and nutritional status in toddlers at the Gunung Megang District Health Center, Muara Enim Regency in 2024 (P value 0.000; CC 0.511). There is a relationship between infectious diseases and nutritional status in toddlers at the Gunung Megang District Health Center, Muara Enim Regency in 2024 (p value 0.000; CC 0.481).  Education, economic status, infectious diseases are factors in the nutritional status of toddlers. Health education is needed to increase mothers' knowledge of nutritious food at low prices and prevent infections among toddlers. Keywords: Education, Economic Status, Infection, Nutritional Status  ABSTRAK Asupan nutrisi yang tidak cukup diberikan pada anak dapat berdampak besar pada status gizi anak. Faktor yang mendasari seperti Pendidikan ibu, status ekonomi, riwayat infeksi. Belum pernah ada penelitian sejenis di Kecamatan Gunung Megang. Tujuan untuk mengetahui  Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi     Pada Balita Di Puskesmas Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April - Mei  2024. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita usia 1-5 tahun di Puskesmas Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim Tahun 2024 sebanyak 213 orang dengan jumlah sampel 60 orang. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan chi square. Ada hubungan pendidikan ibu dengan status gizi pada balita di puskesmas Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim tahun 2024 (p value 0,001; CC 0,443). Ada hubungan status ekonomi dengan status gizi pada balita di puskesmas Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim tahun 2024 (P value 0,000; CC 0,488). Ada hubungan penyakit infeksi dengan status gizi pada balita di puskesmas Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim tahun 2024 (p value 0,000; CC 0,469). Pendidikan, status ekonomi, penyakit infeksi merupakan faktor dalam status gizi balita. Pendidikan kesehatan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam makanan bergizi dengan harga murah dan mencegah infeksi. Kata Kunci: Pendidikan, Status Ekonomi, Infeksi, Status Gizi
Relationship between knowledge level and medication adherence on blood pressure in elderly hypertension patients in Muara Enim community health center: A cross-sectional study Anggraeni, Surti; Jamila, Jamila; Nurfadila, Lutfi; Noviana, Marta Anggun; Agustina, Eci
Lentera Perawat Vol. 6 No. 4 (2025): October - Desember
Publisher : STIKes Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v6i4.585

Abstract

Background: Hypertension is a global health problem with a high prevalence, particularly among the elderly, and carries a significant risk of serious complications. Adequate knowledge and adherence to antihypertensive medication are essential factors in controlling blood pressure. Objective: To determine the relationship between the level of knowledge and medication adherence with blood pressure among elderly patients with hypertension in the working area of Muara Enim Primary Health Center in 2024. Methods: This study employed a quantitative analytic design with a cross-sectional approach. A total of 30 elderly women with hypertension were selected using purposive sampling based on inclusion criteria. Data on knowledge and adherence were collected using a structured questionnaire, while blood pressure was measured using an aneroid sphygmomanometer. Data were analyzed using univariate and bivariate methods, with the independent t-test applied at a significance level of p < 0.05. Results: Of the total respondents, 43.3% had good knowledge and 56.7% had poor knowledge. Medication adherence was evenly distributed, with 50% adherent and 50% non-adherent. The mean systolic blood pressure was 165.33 mmHg (SD 11.25) and diastolic was 95.87 mmHg (SD 5.96). Knowledge was significantly associated with diastolic blood pressure (p = 0.025) but not with systolic blood pressure (p = 0.098). Adherence was significantly associated with lower systolic (p = 0.011) and diastolic blood pressure (p = 0.010). Conclusion: Medication adherence has a more consistent influence on blood pressure control than knowledge level. Hypertension management programs for the elderly should prioritize improving adherence, supported by continuous education integrated with family and community support.